4 | Reject Effect √

63 11 0
                                    

•••

Flashback on

Pagi itu seorang gadis terlihat berduaan dengan seorang lelaki yg berbaring dipahanya. Dengan lembut si gadis mengelus rambut sang pria.

"Kau sedang tak baik-baik saja?" Tanya si gadis

Sosok lain yg sedang berbaring dipahanya, menatap heran.

"Seperti itu?"

Si gadis mengangguk "Terlihat letih.. ouh ya Kau sudah bertemu matemu?"

"Entah" si pria.

"Rasanya akan kesepian jika kau sudah memilikinya"

Flashback off

•••

Suara langkah kaki Arino terdengar berat dan terseret di lantai kayu yang dingin itu. Terhitung sudah empat hari berlalu setelah ia bertemu gadis itu dan kini wajahnya pucat pasi, keringat dingin membasahi dahinya. Rasa sakit yang menusuk di dadanya semakin menjadi, membuatnya meringis dan memegangi dadanya erat-erat.

Seorang Ceta penjaga yang melihat Arino dari kejauhan bergegas menghampirinya. "Alpha, ada apa?" tanyanya dengan suara cemas.

Arino berusaha untuk berdiri tegak, namun kakinya terasa lemas dan tubuhnya oleng. Dia merosot ke tanah, bersandar pada tiang rumahnya dengan napas terengah-engah. "Arg..." geramnya pelan.

Ceta penjaga itu panik dan segera memanggil temannya. Ia mmerintahkan untuk memanggil Gamma Ethan segera.

Tak lama kemudian, Ethan datang bersama dua Ceta lainnya. Dia melihat Arino terbaring di kursi panjang rumahnya, wajahnya penuh kesakitan. "Apa yang terjadi?" tanyanya kepada Ceta penjaga.

"Saya tidak tahu, Gamma. Alpha tiba-tiba ambruk dan mengeluh sakit di dadanya," jawab Ceta penjaga itu.

Ethan segera memeriksakan Rino. Dia meraba denyut nadinya dan memeriksa pupil matanya. "Astaga.. ada apa ini" kata Ethan dengan raut ketara cemas. Lalu ia menoleh pada para ceta penjaga disana "Rahasiakan keadaan alpha.. jangan sampai orang luar tau" yang langsung diangguki oleh para Ceta tersebut.

Setelahnya Ia segera melakukan Mindlink untuk memanggil kawannya yang lain.

Crisht, Beta yang selalu mendampingi Arino, datang setelah mendengar kabar tentang kondisinya diikuti Arthur. Mereka melihat Rino terbaring lemah dan merasakan kesedihan yang mendalam. Crisht mendekati Rino dan membisikkan kata-kata yang hanya bisa didengar oleh Rino.

"Ethan apa yang terjadi?" Arthur

"Aku tak tau, ceta datang memanggilku dan memberitahu bahwa kak Rino sedang kesakitan" Ethan ia sangat khawatir

Rino masih meringis kesakitan.

"Ia pasti sudah bertemu matenya dan mereka saling menolak... Aku yakin cepat atau lambat jika keduanya masih bebal saling menolak, ia akan merasakan yang sama seperti Rino, tapi jika menerima Heatnya akan datang"

Baik Arthur maupun Ethan syok mendengarnya.

"Ia bertemu matenya? Ditelaga?" Ethan dengan wajah tak percaya.

Crisht mengangkat bahunya tak tau. Ia hanya menduga karena tak mungkin sosok yang terbaring itu kesakitan tanpa alasan.

Beta itu mendekat pada Rino yang sepertinya akan tak sadarkan diri.

"Kau hanya perlu menerimanya"

Dan Rino pun pingsan.

•••

Seminggu lamanya Rino tak sadarkan diri.

Sebenarnya ini adalah kondisi paling ringan dalam hal me_reject mate karena kebanyakan orang yang melakukan hal tersebut akan langsung mati atau mati perlahan bahkan hancur. Rino cukup kuat untuk membiarkan ia hidup bahkan dengan rasa sakit yang luar biasa tersebut.

Diujung sana ayah Rino menatap putranya sendu, ia takut kehilangannya.

"Ia takkan pergi, benar begitu Ethan?" Tanpa mengalihkan pandangannya.

Ethan mengangguk disampingnya "Aku yakin benar yang mulia"

Tak lama seorang Omega datang.

"Salam kepada Raja Arold dan Gamma Ethan, hamba diutus Beta Crisht memanggil anda berdua untuk makan malam" ujar Omega tersebut.

"Tidak sebelum putraku bangun" Arold

"Tapi yang mulia..."

"Tidak Ethan, aku tak berselera jika putra masih terbaring lemah seperti itu"

"Tapi kak Rino akan..."

"Tidak" tegas Arold

Ethan pun mengalah dan menyuruh Omega tersebut pergi dengan pesan untuk Beta Crisht.

"Kau makanlah jika ingin"

Ethan mengeleng "Hamba akan disini menemani anda yang mulia"

Arold tersenyum "Terimakasih Ethan"

"Tak apa yang mulia, hanya menema..."

"Bukan, Aku berterima kasih untuk semua hal yg telah kau lakukan untuk putraku"

Ethan tersenyum "Tidak yang mulia, Kak Rino lebih banyak memberiku banyak hal"

"Tetap saja.. Kau tau, setelah kepergian ibunya dan juga adik pertamanya, putraku itu menjadi lebih pendiam dan kejam"

Ethan mengangguk pelan, ia tau betapa sakitnya Rino saat itu.

"Hanya kau yang membuatnya tersenyum kala itu, bahkan aku tak mampu"

"Tidak yang mulia. Kau sangat lebih berharga dariku bagi kak Rino... Hanya saja kau tau putra anda bukan"

"Ya, dia sedikit berbeda dengan orang lain... Dia sangat spesial seperti kata ibunya"

Keduanya pun larut dalam pembicaraan bersama sampai tak sadar bahwa Rino sudah terbangun dan mendengarkan segalanya.

•••

Keesokan harinya, Rino kembali menjalani kesehariannya seperti biasa sejak tragedi ia tak sadarkan diri. Hanya saja sakit itu tetap menghinggapinya bahkan di situasi yang tak diinginkan.

"Kau tak apa Alpha?" Ethan khawatir melihat Rino yang kembali mengerang disaat mereka melawan para Rogue.

Rino mengeleng dan dengan cepat mengarahkan tangannya kearah Rogue yg mendekat kearahnya dan Ethan.

"Diamlah, biar aku yang melawannya" Arthur datang.

"Aku tak selemah itu" Rino bangkit kembali melawan para Rogue itu dengan sakit yang menjalar ditubuhnya.

Semua Rogue mati terbunuh tanpa menyisakan satu orang pun. Rino terengah-engah karena sakit yang lebih terasa dibandingkan tadi.

Ethan memerintahkan bawahannya untuk menyuruh para Rogue sedangkan ia dan Arthur membawa Rino menuju campnya.

"Kau hanya perlu menerima no, apa itu sulit?" Crisht memberikan minum pada Rino.

"Jangan pikirkan si telaga atau yang lain, mereka bukan takdirmu" lanjut Crisht

Rino diam menetralisir sakit dalam tubuhnya.

"Kalian pergilah, urus para Rogue dan jangan sampai kondisi Alpha tersebar" perintah Crisht pada Arthur dan Ethan.

Keduanya mengangguk "Baik Beta" dan bergegas melaksanakannya.

"Dengar, kau akan hancur jika terus begini... Felix taruhannya"

Mata Rino seketika terbuka lebar, rasa sakitnya seketika hilang kala mendengar nama tersebut. Kenapa ia lupa akan nama itu? Sosok yang menjadi ambisinya.

"Kau seorang Alpha, lakukan seperti seorang Alpha lakukan"

•••

To Be Continued 🐺

My Mate [Lee Know - Lia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang