Reuni SMA

1.7K 72 5
                                    

Dengan tergesa-gesa Aku menuruni anak tangga untuk menuju ke lantai bawah. Hari ini telat bangun, perutku pun rasanya sangat lapar. Dengan terburu-buru aku berlari ke arah dapur. Di sana sudah terlihat Ibu, Saga dan lelaki berondong itu tengah duduk sambil bersenda gurau di meja makan.

Saat Aku datang semua menatap bersamaan ke arahku.

"Sini makan dulu Ta. Ibu udah masak sarapan kesukaan Mareta nih." Ibu menyiapkan nasi di atas piring yang sudah sengaja Ia siapkan untukku.

"Waaahh rendaaang!"

Aku buru-buru menyomot rendang yang sudah ibu letakkan di piring.

"Ih jorok. Belepotan lagi! Jaim dikit dong ka. Ada Adam nih." Sahut Saga dengan menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

Aku lihat Adam yang duduk di sampingnya tersenyum ke arahku. "Uhuk!"

Tanpa sengaja sedikit makanan keluar dari mulutku karena tersedak. Melihat Adam tersenyum mengingatkanku dengan kejadian kemarin. Dia berbisik kata-kata yang menggelikan di telingaku.

"Tuhkan jorok kamu ka! Malu-maluin banget. Sorry ya Dam, ka Mareta emang rada sengklek. Jorok lagi." Saga menggerutu.

Adik sialan! Batinku.

"Jorok juga tetep cantik kok ka."

"Uhuk!"

Lagi-lagi Adam membuatku tersedak minuman karena kata-kata menggelikan yang tiba-tiba keluar dari mulutnya.

"Hah? Hahahahaha ngga waras si Adam! Kalau bercanda jangan keterlaluan Dam. Bisa berbusa nanti mulut ka Mareta." Saga menepuk-nepuk berulang kali punggung Adam sambil terus tertawa.

Ibu sudah daritadi beranjak dari tempat duduknya. Karena ibu sedang memasak juga di dapur. Mungkin Adam berani berkata seperti itu karena ibu tidak ada.

Berondong ini maunya apa sih?

Sudah cukup bermain-main dengan dua anak laki-laki kecil ini. Hari ini aku sudah hampir terlambat masuk kantor.

"Ibuu Mareta berangkat ya! Pulangnya agak malam. Karena pulang kantor Mareta mau reuni SMA dulu." Ucapku sedikit berteriak karena suaraku berbalapan dengan suara keran cucian piring yang baru saja ibu nyalakan.

Tanpa menghiraukan lagi dua lelaki kecil itu, aku buru-buru berlari keluar rumah sambil memakai sepatu kets warrior andalanku.

***

Waktu menunjukkan pukul 08.00 tepat.

Fyuuhhh hampir saja terlambat. Batinku.

Bima dan Ody sudah duduk di bangku kerjanya masing-masing. Mereka menyambut kedatanganku dengan lambaian tangan. Mereka adalah rekan kerja satu timku. Jadi kami sudah sangat dekat dari awal masuk kerja. Terutama Ody, bisa dibilang dia itu soulmateku. Karena kita bersahabat dari SMP, sampai sekarang bekerja di kantor yang sama. Kita hanya terpisah saat kuliah. Karena kita kuliah di kampus yang berbeda.

"Nanti jadi ikutan reuni SMA kan Ta?" Tanya Ody menggeser kursinya mendekati meja kerjaku.

"Jadi dong. Barengan kan kita?" Tanyaku.

"Ya iyalah. Kita kan selalu bersama. Peyuk!" Ody ini dari SMP memang hobi sekali peluk-peluk. Tenang kita normal kok. Kita masih tertarik pada laki-laki. Bahkan sekarang Ody sedang diam-diam menyukai Bima. Teman satu tim kami.

"Kalian ngapain sih peluk-pelukan gitu? Dikit-dikit peluk dikit-dikit peluk." Protes Bima yang masih tetap duduk di bangku kerjanya.

"Abis Bima ngga mau kalau Ody peluk. Yaudah Ody pelukin Mareta aja." Jawab Ody manja sambil terus mengeratkan pelukannya.

Bukan Berondong BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang