DISCLAIMER ;
🗒️; ini hanya fiksi, dan tidak nyata jangan membawa cerita ini terlalu dalam, dan jangan libatkan ini kepada kehidupan idol yang asli, karna disini saya hanya meminjam muka untuk cerita ini.
•••
- JUANDRA -
Kepada kalian; Juandra, yang pernah menjadi rumah ternyaman untuk singgah dan beristirahat dengan tenang meskipun pada akhirnya hanya sebagai lembar lusuh masalalu yang menyisakan kenangan pilu.
Juandra, membuka romansa kisah klasik dari dua pasang adam di tanah Pasundan meski lembar romantis itu akan berakhir dengan tragis karna di tentang semesta yang antagonis dengan berbagai persepsi masyarakat yang pesimis menjadikan mereka sepasang kisah romansa yang berakhir tanpa kata manis.
tapi sebelum itu, sebelum semua nya berakhir akan saya ceritakan kembali bagaimana semesta mempertemukan kemudian memberi cerita tentang perih nya mengeringkan luka satu sama lain, membasuh kemudian beranjak untuk sembuh namun di saat semua nya sudah hampir akan lepas satu persatu nestapa asa dari mereka ; Juandra kembali memberi afeksi perihal perih nya mengenai ketetapan norma juga aturan, menjadi tuhan penentu benar atau salah nya manusia hingga pada akhirnya kedua nya menatap langit dan menyerah pada senja kala senabstala jingga berwarna pekat, dan saat itu kedua adam teriak lantang bahwa mereka sudah kalah telak.
; perkenalkan ini lakon yang akan membawa mu masuk kepada dunianya.
Mark Lee aS Gamada Argantara
Lelaki Agustus kesayangan putra Andigala, dengan segala tawa perihal candaan semesta yang terkadang membuat meringis namun pelukan Gamada adalah hal yang membuat Jendra tenang atas candaan semesta yang membuat nya menjerit.
Lee Jeno aS Kajendra Andigala
Lelaki kaku dengan seribu luka yang membuat nya menjadi dingin dan membiru, tempramental dan sangat sentimental terutama perihal masalalu yang sangat abu-abu untung nya saja ada seseorang yang awal nya tidak di harapkan kini melukis harinya dengan berbagai warna tanpa kelabu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] JUANDRA | MarkNo
Teen Fictiona markno lokal au ; warn bxb content. "mereka bilang, kisah kita tak pantas untuk di pantaskan" © lokarasi, 2O22