cw; homophobic, hars word, society issue.
( ini kata-kata nya frontal banget, kalau ada yang ngga bisa bacanya bisa di skip aja )
:
Setelah meneguk kopi, Jendra taruh gelas berisi ampas itu di meja di tatapnya satu ruangan besar yang biasa dijadikan pertemuan untuk berbagai angkatan ini, kini seperti apa yang di ucapkan oleh Juan dan Deka kemarin, bahwa masalah ini akan di urus oleh beberapa panglima dari angkatan atas.
di depan Jendra sudah tersaji wajah-wajah bringas yang pernah mengisi kursi panglima utama sebelum nya, ada Cakra, Kaesang, dan juga yang paling dekat dengan dirinya Tendra.
"sebenernya pertemuan kaya gini untuk menyelesaikan masalah yang lucu banget menurut gue" kekehan sarkas menatap Sandi dan Jakas di ujung sana. "Untuk bang Cakra, bang Kaesang juga bang Tendra selamat datang di Juandra maaf atas kericuhan yang penyebab nya terjadi karna jendra dan mada dan untuk bang Juan juga Deka dengan hormat juga gua ucapkan selamat datang"
Ruangan terasa pengap, terbukti dari Damar yang membuka satu kancing kemeja nya apalagi Yoga yang disebelah nya merasa gusar apalagi setelah melihat masing-masing dari mereka anak Juandra yang teramat tegang.
Watla yang biasanya akan selalu santai dalam hal apapun kini ia menjadi sosok pemerhati yang bisu ditambah dengan Rihan yang seperti takut keadaan akan kalut kembali seperti hari lalu.
Hilmy hanya diam, memandang sesekali Sandi yang bersilat tatap dengan Mada— pria itu sedikit bergidik ngeri.
Begitu pun juga Litaria yang ada di sebelah Deka, menatap pria itu tak mau lepas karna ada satu hal yang menarik perhatian atas selembar kertas yang di bawa pria itu— kertas pengunduran diri.
Tendra mulai menatap Sandi "lo sandi yang ngelaporin kejadian ini pertama kali kan? kalau gitu lo yang bertanggung jawab menjelaskan kronologi nya"
Rahang Jendra juga Mada mengeras lalu kemudian Sandi pun tersenyum miring dan menatap Tendra dengan yakin "awal nya Hilmy mau manggil Jendra juga Mada untuk ngebahas benner buat tour keliling sama alumni tapi gua penasaran kenapa Hilmy belum balik juga pas gua samperin anak nya di gudang belakang udah ada Watla juga Kinal dan gua heran kenapa mereka semua pada membeku di tempat dan ternyata di gudang belakang ada yang gatau diri make markas jadi tempat maksiat? gimana kalau selama ini markas di pakai hubungan badan? atau sesuatu yang gila lain nya? apa lo semua sudi, ada homo yang ngegunain fasilitas bersama untuk kepuasan mereka?"
Cakra menatap Sandi dengan bingung "dan menurut gua itu privasi Lo san, lo ngga berhak atas itu"
"gue denger katanya pintu nya di tutup, terus di buka paksa sama Jakas juga Sandi— Hilmy memang sempet ngeliat tapi dia katanya cepet-cepet nutup pintu lagi" Bela Damar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] JUANDRA | MarkNo
Ficção Adolescentea markno lokal au ; warn bxb content. "mereka bilang, kisah kita tak pantas untuk di pantaskan" © lokarasi, 2O22