viii. Juandra & kecewa nya.

392 45 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



   "teman yang saling menghisap itu wajar disebut hanya sebatas teman ya?" Pertanyaan sandi itu mendapat atensi dari satu ruangan, termasuk Jendra yang sedang bermain game di ponsel nya juga Mada yang baru saja tiba dengan segelas kopi pahit nya.

  Jakas berdiri lalu menatap nyalang Jendra dan juga Mada secara bergantian "fwb kali itu bro"

  Kinal juga Rihan menatap Sandi dan Jakas yang sedang menyidir sarkas itu dengan helaan nafas, sementara Watla memilih diam dengan melingkarkan tangan di dada memperhatikan suasana.

   Sandi pun menunjukkan senyum misterius nya lalu ikut bangkit "kalau teman nya itu cowo sama cowo?"

   "wah kalau gitu homo dong bro?"

   "Jakas! Sandi!" Peringat Litaria cepat.

   Sandi pun berdecih mendapat jawaban dari Jakas "apa itu homo? gua cuman tau nya sampah masyarakat yang pantas musnah jauh lebih mulia dari hewan melata yang memang nya harus sudah punah"

   Jendra sadar, sadar akan kenyataan ini namun sangat membingungkan dengan emosi yang tenang Jendra berkata dengan nada yang dingin "ulangi sekali lagi perkataan lo wahai manusia maha benar"

   Sandi menoleh pada Jendra, sedikit menjauh namun tatapan nya seperti meremehkan "sampah masyarakat? atau sampah yang memang harus musnah"

    Damar yang baru saja datang, menatap seisi ruangan bingung ditambah Yoga dan Hilmy yang diam "kenapa lo semua?"

   Sandi juga Jakas menatap sarkas Jendra dan Mada yang diam sedari tadi "lo harus tanya mereka kayanya? Ada apa?" kata Jakas.

   Lalu Sandi pun terkekeh "si paling teman, tapi saling menghisap"

    Mada pun berjalan ke arah Sandi lalu berdecih remeh "memang gua sama Jendra teman? siap si paling tau tentang teman"

   Satu ruangan terkejut, terkejut bukan main atas deklarasi pengakuan dari Mada.

   Sandi pun terkekeh, menatap Mada dengan pandangan mencibir cuih ludah itu dikeluarkan dari mulut sandi di depan muka Mada.

   Mada pun memejamkan matanya, lalu mengusap perlahan cairan bening itu dari pipinya dengan tatapan dingin ia menatap sandi seolah ingin mencekik namun ia masih diam.

   Sandi menunjuk ke arah Jendra yang duduk menatap dirinya marah "dia— homoseksual dan lo" arah jari telunjuk itu beralih pada Mada "yang samanya, ngga layak untuk dimanusiakan sebagai manusia, lo sampah anjing sampah! lo berdua sampah ada lo hanya malapetaka juga kiamat!"

[✓] JUANDRA | MarkNoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang