the truth

525 28 0
                                    



Thomas termenung dibawah guyuran air yang membasahi seluruh tubuhnya, sisa-sisa darah yang mengering ditubuhnya mulai luntur hingga air yang menggenang ikut berwarna merah. Teman-temannya sangat senang akhirnya bisa mandi dengan guyuran air yang sangat menyegarkan, terdengar dari sorakan bahagia mereka.

Thomas masih belum mempercayai Janson dan tempat yang disebut 'rumah sementara' ini

Setelah melalui beberapa tes kesehatan Thomas dipisahkan dari Teresa. Entah kemana Teresa dibawa tapi sudah hampir setengah jam gadis itu tidak kembali

"Hei Thomas, kita bukan satu-satunya yang terjebak di labirin"

Thomas bergabung bersama teman-temannya disalah satu meja makan. Tempat itu dipenuhi banyak orang-orang yang terjebak dilabirin sama seperti mereka

"Mereka mulai menembak sembarangan, dengan kejam. Mereka membebaskan kita dari labirin dan membawa kita kemari" ucap salah satu pemuda dengan kulit hitam

"Bagaimana dengan yang lainnya? Orang lain yang tertinggal di labirin, apa yang terjadi pada mereka?" Tanya Newt

Pemuda itu menggelengkan kepalanya tak tahu "aku tak tahu, mungkin WCKD masih menahan mereka" jawab pemuda lainnya

"Sudah berapa lama kalian disini? 

"Belum lama, baru satu dua hari. Anak laki-laki diujung sana itu yang paling lama disini, hampir seminggu" Thomas dan teman-temannya mengikuti arah pandangan pemuda berkulit hitam itu

Diujung ruangan ada seorang anak laki-laki yang memakai tudung jaket menutupi hampir seluruh wajahnya, dia hanya diam tanpa ada rasa ingin makan sedikit pun, hanya bermain-main dengan makanannya. Dia juga ditemani seorang gadis yang duduk dihadapannya

"Dilabirinnya tak lain hanya perempuan"

"Really?" Minho terkekeh ringan, dia tidak bisa membayangkan satu labirin dipenuhi oleh perempuan dan hanya dia sendiri laki-laki didalam labirin itu

Mata Newt tak lepas dari seorang gadis yang duduk bersama dengan anak laki-laki disudut ruangan itu, dia terlihat bercengkrama dengan anak laki-laki yang hanya mengangguk menanggapi namun sesekali tertawa karena lelucon gadis itu

"Siapa dia?" Tanya Newt tanpa memutus pandangannya dari gadis itu. Pemuda berkulit hitam itu mengikuti arah pandangan Newt

"That's Rachel, Janson's daughter"

"Janson punya anak?" Kali ini Thomas yang bertanya. Pemuda itu mengangguk

"She's hot" Minho tertawa geli setelah mengatakan hal itu, Newt entah sadar atau tidak dia menganggukkan kepalanya setuju

"Tapi kenapa Janson membiarkan putrinya bergaul dengan anak seperti dia"

"Menurutmu? Janson membiarkan putrinya bergaul dengan anak laki-laki lembek sepertinya. Kalau kau yang bergaul dengannya sudah dipastikan kau akan mati ditangan Janson" mereka tertawa cukup keras dengan lelucon yang bahkan tak lucu itu

Tak berselang lama Janson datang bersama beberapa bawahannya yang mengikuti dibelakangnya. "Good evening gantleman, ladies" semua orang yang berada diruangan itu mengalihkan atensi mereka pada Janson seperti menunggu sesuatu

"Kalian semua sudah tahu ketika nama kalian disebut tolong maju dengan rapi dan bergabung dengan rekan dibelakangku yang akan menuntun kalian ke sayap timur. Kehidupan baru kalian akan segera dimulai" suara tepuk tangan memenuhi ruangan

"Connor, Evelyn, Justin, Peter, Alison, Squeegee, Franklin and Abigail" Janson menutup kertas berisi nama-nama itu, suara tarikan nafas kecewa terdengar dimana-mana

Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang