Aryan menyelesaikan tugasnya membantu membangun rumah-rumahan kecil yang akan di jadikan secret house di tengah hutan tidak terlalu jauh dari perkemahan. Jorge dan Vince memintanya juga beberapa orang yang sekiranya penting saja yang membangun tempat itu, karena sesuai namanya hanya beberapa orang saja yang boleh mengetahui tempat tersebut
Aryan merenggangkan kedua lengannya, rasanya otot lengannya keram karena terus-terusan digunakan untuk membangun tempat yang tidak bisa dibilang mudah dan kecil. Setelah makan siang, niatnya ingin membersihkan diri kemudian beristirahat
"Hei Aryan!!"
Aryan menoleh, Sonya berlari kecil ke arahnya dengan sebuah handuk juga semangkuk air di tangan gadis pirang itu
"What is it Sonya?"
"Bisakah kau membawa ini ke Medjack dan mengompres Newt? Tadi saat aku pergi kesana tak ada orang yang menjaganya dan dia demam"
"O-oh yeah tentu saja" Aryan mengangguk kecil seraya mengambil handuk dan semangkuk air panas dari Sonya
"Oh thank you so much, aku sedang terburu-buru sekali lagi terimakasih Aryan"
Dengan begitu Sonya berlari menjauh. Sepertinya niat beristirahat Aryan harus di undur dulu, karena tak mungkin ia tidak menjalankan amanah Sonya dan membiarkan Newt mati karena demam
Aryan mengambil langkah panjang, berjalan di pesisir pantai ke arah Medjack yang jaraknya lumayan jauh dari perkemahan. Aryan mengutuk siapa saja yang membuat ide agar Medjack dibangun cukup jauh dari perkemahan, bagaimana jika ada keadaan darurat dan mereka terlambat hanya karena jarak perkemahan ke Medjack
Aryan membuka pintu kayu, melongos masuk kemudian meletakan mangkuk dan handuk di meja kecil dekat dengan kasur yang ditempati Newt. Aryan merendam handuk kecil tersebut ke dalam mangkuk berisi air panas kemudian meremasnya dan meletakkannya pada dahi Newt, tak lupa ia membenarkan selimut yang menyelimuti tubuh panas si pirang kemudian memilih duduk menatap Newt yang tenang dalam tidurnya
"Kemana Rachel? Kenapa dia tidak menjagamu?"
Tak ada jawaban, Aryan berbicara dengan Newt namun tak ada jawaban. Tentu saja tak ada karena dia berbicara dengan orang yang sedang terbaring pingsan atau bisa dibilang koma yang akan sadar seminggu kemudian
"Berbicara soal Rachel.. dimana kau menemuinya?"
Masih tak ada jawaban
"Dia gadis yang unik, cerewet, pemarah, pendek" Aryan terkekeh setelah mengatakan 'pendek'
"Tapi mulutnya sangat kasar, dia sering memaki diriku" Aryan memasang tampang sedih yang dibuat-buat
"Kau beruntung menemukan gadis sepertinya. Aku jadi iri"
Aryan menunduk dengan senyuman kecil di wajahnya, entah kenapa ia mengatakan ia iri dengan Newt yang menemukan Rachel lebih dulu
"Pembicaraan yang menarik. Aku akan pergi, cepat sembuh kawan"
-
Rachel dan Brenda kembali ke perkemahan setelah berdebat kecil tentang Brenda's crush yang tidak ingin di beritahu oleh Brenda sendiri. Rachel sendiri mengira-ngira bahwa orang itu adalah Aryan, pasalnya setelah menyebut nama Aryan, Brenda terdiam cukup lama kemudian mengalihkan topik pembicaraan
"Pasti Aryan kan? Benar bukan?! Pasti dia orangnya"
"Ck. Hentikan omong kosongmu itu!" Elak Brenda
Rachel mengejar Brenda yang mempercepat langkahnya menuju dapur
"Jujur saja apa susahnya?"
Brenda menatapnya malas, mengambil sepotong roti yang disodorkan oleh Frypan dan melompat naik ke atas meja dapur
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever
FanfictionThomas dan teman-temannya berhasil keluar dari labirin yang menahan mereka selama tiga tahun lebih. Mereka diselamatkan oleh sekelompok orang dan dibawa ke tempat 'rumah sementara' yang berada dibawah pimpinan Janson. Mereka mengira mereka sudah sel...