Suara pintu terbuka, seorang pria masuk kedalam sebuah ruangan gelap yang hanya diterangi oleh cahaya dari lampu kecil disudut ruangan, ia bisa melihat tubuh seseorang yang masih tergeletak dikasur dalam keadaan tertidur karena obat bius yang diberinya beberapa waktu yang lalu
"Bangunkan dia"
Pria itu melangkah pergi menuju ruangannya, para bawahannya yang mengikutinya tadi mulai membangunkan seseorang itu dan dengan paksa membawanya kesebuah ruangan
Pria tadi sedang menatap keluar jendela ruangannya, tangannya mengusap selembar kertas dengan foto dua orang yang sangat berharga baginya didalam selembar kertas itu.
Ia menghela nafas panjang, kepalanya mendongak guna menahan air mata yang hendak mengalir keluar dari kelopak matanya yang sudah membengkak karena tangisnya semalam. Pria itu melipat selembar kertas tadi dan memasukkannya kesaku jaketnya lalu beranjak pergi menemui seseorang tadi.
"Dia sudah bangun?" Tanyanya pada salah satu bawahannya
"Sudah pak, dia ada didalam"
Pria itu mengangguk, perlahan ia melangkah masuk ke sebuah ruangan kedap suara dengan satu dinding kaca besar sebagai antisipasi jika ia dalam bahaya karena ruangan yang didesain kedap suara itu
"How are you Minho?"
Pemuda Asia itu hanya duduk diam dengan tatapan kosong, pria tadi mendudukkan dirinya pada kursi tepat dihadapan Minho
"Aku tahu kau pasti lelah dengan semua ini tapi.... Percayalah aku juga lelah"
Minho mendongak kecil menatap pria dewasa yang sedang menunduk memainkan sebuah gelang manik kecil berwarna pastel ditangannya.
Minho berdecih "i won't trust you anymore, rat man" Janson menghela nafas panjang, tangannya terulur untuk mengeluarkan selembar kertas yang dibawanya tadi kemudian memberinya pada Minho, Minho hanya diam menatap selembar kertas itu dengan tatapan penuh tanda tanya"that's Rachel and Amanda, my wife" Minho menatap sekilas Janson lalu kembali menatap foto dua orang perempuan yang tersenyum bahagia menatap kearah kamera
"hanya mereka yang kupunya sebelum pekerjaan bodoh ini merenggut nyawa Amanda. Dia dijadikan salah satu kelinci percobaan mereka tanpa sepengetahuanku, dan saat aku mengetahuinya Amanda sudah meninggal. Kemudian Rachel, dia satu-satunya alasanku untuk tetap hidup, selama bertahun-tahun aku mengajarinya cara bertahan hidup dan merelakan masa remajanya dengan bekerja bersamaku di tempat mengerikan ini. Aku sangat bersyukur saat mengetahui dia aman saat kabur bersama kalian lalu...... Lalu malam itu, saat amarahku menguasai dan aku kehilangannya. Dia tak menganggapku ada lagi"
Janson menunduk, air matanya mengalir membasahi pipi, ia menangis dalam diam. Minho diam menatapnya, ada rasa bersalah dalam dirinya juga sedih dan masih terdapat rasa was-was yang timbul jika ia berada dekat dengan pria dewasa ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever
FanfictionThomas dan teman-temannya berhasil keluar dari labirin yang menahan mereka selama tiga tahun lebih. Mereka diselamatkan oleh sekelompok orang dan dibawa ke tempat 'rumah sementara' yang berada dibawah pimpinan Janson. Mereka mengira mereka sudah sel...