i miss you

314 12 2
                                    












"Do it"

Newt tercengang, ia menatap gadis dipangkuannya dengan mata yang sedikit melebar karena terkejut

"Rachel... Aku tak bisa"

"Kenapa?"

Ia bingung harus menjawab apa, lidahnya kelu, perutnya mulai terasa tak nyaman, matanya tak berhenti berkeliaran menghindari kontak mata dengan Rachel

"Tak bisa menjawab hm?"

Rachel menarik dagu Newt, membawa wajah pemuda yang sedang menunduk itu untuk menatap wajahnya

"I miss you..."

Newt berkedip, menatap wajah gadisnya dengan tenang namun rasa tak nyaman di perutnya masih mengganggunya

"and i want you"

Newt kembali tercengang, Rachel sama terkejutnya dengan Newt. Ia bingung kenapa dirinya bisa mengatakan hal seperti itu secara frontal begitu saja

Namun tak bisa dipungkiri, ada sesuatu didalam dirinya yang menginginkan Newt, menginginkan sentuhan lembutnya, menginginkan kalimat-kalimat penenang darinya, Rachel menginginkannya

Raut wajah Newt berubah menjadi tenang seperti biasanya, ia tersenyum kecil sambil menempelkan dahinya pada dahi gadisnya

"Jangan menyesal karena telah meminta" ujarnya dengan kekehan kecil

Selanjutnya Newt kembali meraup bibir manis Rachel, melumat, menghisap, serta mengigit. Ia bahkan tak memberikan waktu untuk Rachel membalas, terlalu bersemangat karena sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya

Rachel membuka bibirnya yang terus digigit oleh Newt, membiarkan lidah pemuda itu masuk dan mengabsen deretan gigi juga mengajak lidahnya bergulat. Tangan Newt mulai meremas-remas pinggang dan pahanya. Dalam ciuman, Rachel mengangkat ujung kaos yang dikenakan oleh Newt, melepas sejenak ciuman mereka untuk melepaskan kaos yang menempel pada tubuh lelakinya

Rachel tertegun menatap tubuh bersih dengan beberapa bekas luka dihadapannya, Newt yang melihatnya terkekeh menatap wajah terkejut gadis itu, ia mendekatkan wajahnya pada sisi wajah Rachel, membisikkan sesuatu sebelum mulai mengecupi lehernya

"this body is yours my dear.."

Rachel memejamkan matanya rapat, bibirnya ia gigit untuk menahan lenguhan yang hampir saja keluar. Lehernya menjadi sangat sensitif, tangan Rachel berkeliaran menggaruk-garuk punggung lebar Newt, meremas rambutnya, dan memukul pelan bahunya saat pemuda itu dengan sengaja mengigiti lehernya hingga meninggalkan bekas kemerahan

Tangan Newt yang mendekapnya bergerak melepaskan pakaian Rachel, melepas jaket dan menanggalkan kaos yang dikenakannya menyisakan bra hitam. Wajah Rachel memerah

Newt menurunkan kecupan-kecupannya, mengecup luka di bahu kiri Rachel, tulang selangka hingga pada dada gadis itu, ia gigit tali bra yang melekat pada kulit mulus gadisnya. Rachel benar-benar terbuai oleh setiap sentuhan yang diberikan oleh Newt, dengan sengaja Rachel menggerakkan pinggulnya membuat nafas Newt tercekat dengan kedua tangannya yang tiba-tiba meremas kuat pinggang Rachel

"If I'm too hard, just say it"

Newt membanting tubuh Rachel pada kasur, rambut gadis itu yang semula terikat rapi kini tergerai berantakan, tatapannya terlihat sayu dan kakinya bergerak tak nyaman. Newt bergerak naik dan mengukung tubuh Rachel, tatapannya terlihat seakan ia sedang sangat kelaparan, lapar akan sesuatu.

-

Aryan, Brenda, Harriet dan Sonya tengah duduk menikmati waktu luang mereka dengan membakar jagung dan duduk di sekitar api unggun. Keempat remaja itu saling berbagi cerita dan pengalaman mereka sebelum sampai di Safe Heaven

Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang