*Jangan Copy story aing sembarangan!!
*Dilarang Plagiat!!!-______-
*Dilarang ngepost ke berbagai bentuk Sosmed manapun!!
_________________________________________
Bertahun-tahun yang lalu, Lee Jieun Jatuh Cinta pada Jeon Jungkook dengan keputusasaan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• •
"Aku akan menutupnya," kata Jungkook.
"Aku tidak mengerti."
Jungkook mengangkat bahu. "Begitu aku memiliki bank, aku dapat melakukan apapun yang aku inginkan. Aku akan menutup pintu. Bisnis sialan itu adalah satu-satunya hal yang dipedulikan pamanku. Aku ingin bank itu menghilang, seolah-olah itu tidak pernah ada."
Pembalasan dendam. Tentu saja. Jieun lupa bahwa semua ini tentang pembalasan dendamnya, pada pamannya.
"Tetapi jika bank tutup, apa yang terjadi pada semua orang yang memiliki uang di dalamnya?"
"Mereka mendapatkan semuanya kembali. Rekening dibersihkan, pinjaman dikembalikan, utang dibayar. Maka tidak ada apa-apa."
Pinjaman dikembalikan?
"Apa yang akan orang-orang itu lakukan? Orang-orang yang berhutang uang?"
"Mendapatkan pinjaman lain."
"Bagaimana jika mereka tidak bisa?"
"Bukan masalahku."
Tapi itu mungkin masalah Jieun. Meskipun dia cukup yakin ibunya akan dapat memperoleh pinjaman lain. Rumah itu dibayar dan dia hanya meminjam cukup untuk pernikahan Sooji.
Setidaknya Jieun berharap hanya itu yang dia pinjam.
Jungkook tersenyum. "Pinjaman Tsuyu untuk bed and breakfast adalah melalui bank. Itu pasti kabar baik untukmu."
"Kurasa, tapi aku khawatir tentang orang lain. Jung, aku tahu kamu ingin membalas pamanmu dan aku sangat mengerti itu, tapi bagaimana dengan kotanya? Apa kau akan menghancurkannya."
"Sekali lagi, bukan masalahku."
Jieun begitu terperangkap dengan Jungkook yang baik sehingga dia lupa, ada seorang pria marah yang bersembunyi di dalamnya. Pria itu telah menanggung rasa sakitnya begitu lama, dan itu telah merusak jiwanya.
"Aku tidak percaya kau dapat menyakiti orang yang tidak bersalah, untuk membalas dendam pada satu orang," ujar Jieun. "Kamu akan merasa bersalah setelahnya, Jung."
"Aku tidak berencana untuk merasa bersalah, Jieun. Selain itu, mengapa kau peduli? Bukankah kau tidak sabar untuk keluar dari kota ini."
"Aku tahu, tapi aku merasa tidak enak untuk semua orang yang akan terpengaruh oleh ini."
"Mereka akan mengatasinya."
Jieun merasa buruk untuknya, juga. Jungkook mungkin berpikir dia bisa melakukan ini dan pergi tanpa rasa bersalah, tetapi Jieun meragukannya.
Apakah balas dendamnya akan sepadan dengan semua penyesalannya?
"Apakah kita jadi makan malam?" Jungkook bertanya.
