11

13.8K 717 39
                                        

Kaki jenjang Jaemin, Haechan dan Renjun memasuki perusahaan Lee, banyak pasang mata yang melirik kearahnya

Sampai depan resepsionis Jaemin menanyakan dimana ruang kerja Jeno, namun bukan menjawab malah,

"siapa kalian, apa kalian ingin menggoda tuan Lee?!" tanya sarkas resepsionis sarkas sebut saja Siyeon. Ketiga nya terkejut mendengar ucapan sarkas Siyeon, ga heran tampilan nya aja kek gini, persis seperti jalang batin ketiganya.

"maaf ya saya nanya baik-baik kenapa anda nyolot"

"cih saya tidak nyolot ya, mending sekarang anda pergi atau saya panggil satpam" jawab Siyeon sinis

"YAK! saya ingin bertemu calon suami saya ya, kenapa anda malah mengusir saya, ini bukan perusahaan anda jangan sok berkuasa" Selagi Jaemin dan Siyeon berdebat, Renjun menghubungkan Guanlin untuk kebawah bersama Jeno dan Mark.

"calon istri? tidak mungkin tuan Lee memiliki calon istri seperti anda, anda seorang jalang jangan mengaku-ngaku"

"Huh? anda tidak salah mengatai saya jalang sedangkan pakaian dan penampilan anda persis seperti jalang yang kurang belaian" jawab Jaemin tak kalah sinis, Siyeon yang geram langsung menampar Jaemin keras

PLAK

Saat Siyeon menampar Jaemin, Jeno Mark dan Guanlin sudah berada di depan lift, rahang Jeno dan Guanlin sukses mengeras dan tangan terkepal erat, berani sekali menampar kesayanganku batin Jeno dan Guanlin.

"KAU YANG JALANG SIALAN PERGI DARI PERUSAHAAN KEKASIH KU" teriak Siyeon, Jaemin terkekeh sinis, lalu mengusap darah di ujung bibir nya menggunakan ibu jari nya.

"haha kekasih kau bilang? disini aku yang calon istri nya Lee Jeno, kau terlalu pede bitch" jawab Jaemin sinis saat Siyeon hendak menjawab sebuah teriakan menghentikannya

"ALIN!!!" Teriak Renjun sambil berlari dan loncat kedalam gendong Guanlin, Guanlin terkekeh, tangan nya melingkar di pinggang Renjun.

Mata Jaemin berbinar melihat Jeno langsung saja dia menghampiri dan memeluk leher Jeno, Jeno tersenyum kecil lalu mengecup pelan bibir Jaemin dan melingkarkan tangannya di pinggang Jaemin.

Seluruh orang disana kecuali Markhyuck dan Guanren membisu terutama Siyeon

"Abangg, tadi Nana di tampar sama resepsionis abang, Nana juga di katain jalang sama dia" ucap Jaemin sambil mendongakkan kepalanya menatap Jeno dengan tatapan seorang kucing.

Rahang tegas Jeno dan Guanlin kembali mengetat, Jeno menggendong Jaemin ala koala lalu mendekati Siyeon yang ketakutan

"Kau!! Berani sekali menampar dan mengatai calon istriku ?! lalu apa yang kau katakan tadi, aku kekasih mu? jangan bermimpi, seleraku tak serendah dirimu." ucap Jeno kepada Siyeon

"Mulai saat ini kau saya pecat, pergi dan jangan nampakan diri anda di depan saya lagi!" ucap Jeno dengan bentakan.

•••

"Kau tau Siyeon? cari sampai ketemu dan bawa di keruang penyiksaan di markas"

"Resepsionis di perusahaanmu? sudah lama kita tidak bermain-main, oke aku akan cari bersama Kak Hyunjin"

"Terima kasih Jeongin, jika sudah ketemu kabarkan aku"

"Sama-sama Kak Jeno"

•••

"ngapain sih milih dia jadi resepsionis?" tanya Jaemin kesal kepada Jeno

"kirain kan dia baik Na, soal nya waktu ngelamar kerja pakaiannya ga kek skrg" jawab Jeno pelan, Jaemin memukul pelan dada Jeno lalu mendusalkan wajah nya disana.

"Alin kok ga ikut turun tangan?" tanya Renjun kepada Guanlin

"Alin turun tangannya nanti aja pas di markas sama Jeno dan Mark" jawab Guanlin sambil mengusap wajah cantik Renjun, Renjun mengangguk lalu menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Guanlin. Kalo nanya dimna Mark dan Haechan, mereka lagi di ruangan Mark yang letaknya ga jauh dari ruangan Jeno, ruang nya kedap suara jadi mereka tidak bisa mendengar apa yang di lakukan Mark dan Haechan, 🌚🌚.

•••

"Dimana" tanya Jeno datar, saat ini Jeno dan Guanlin sedang berada di markas untuk menyiksa Siyeon tentu saja, Mark di rumah karna katanya dia males liat muka Siyeon mending pelukan sama Echan

"Ruangan penyiksaan nomor 5 Kak" jawab Jeongin, langsung saja mereka berdua menghampiri ruangan itu. Sesampainya di ruangan penyiksaan keduanya melihat Siyeon yang keadaannya mengenaskan, seperti nya Hyunjin, Jeongin, Felix dan Changbin sudah menyiksa nya, terlihat sudut bibir nya robek.

"Hei jalang sialan" sapa Guanlin pada Siyeon yang terduduk lemas

"hikss maafkan aku, tolong lepaskan aku pak" tangis Siyeon yang di acuhkan oleh  mereka

"tidak ada kata ampun untuk jalang sialan seperti mu yang berani² nya menyakiti kesayanganku" jawab Jeno dengan wajah datar dan dingin, Jeno mengeluarkan belati dari saku celananya lalu mendekat kearah Siyeon, menggores cukup dalam pipi mulus wanita di depannya.

"ARGHH... sakit hikss maafkan aku" Jeno terus membuat karya di wajah Siyeon dengan tanda (X) hingga wajah Siyeon penuh darah

"Lin ambilin alkohol" titah Jeno yang langsung di kerjakan oleh Guanlin

"Biar gw aja, gw juga mau nyiksa dia" ucap Guanlin, Jeno mengangguk lalu mundur beberapa langkah mendekati sofa lalu duduk dan memantau Guanlin. Guanlin mendekati Siyeon lalu tanpa kasihan dia menuangkan alkohol di luka menganga Siyeon, Siyeon berteriak histeris saat merasakan perih lukanya disiram alkohol, Guanlin memasang wajah datar lalu,

"kau berisik sialan, suara mu sangat mengganggu" ucap Guanlin lalu mendekati Jeno

"langsung aja deh Jen, gw mau langsung balik mau peluk Injun" lanjut Guanlin, Jeno mengambil samurai di ujung ruangan,

"Good bye bitch" ucap Jeno dengan smirk-nya lalu memotong badan Siyeon menjadi 3 bagian,

"Lin, telfon Hyunjin suruh kesini bareng Jeongin, Felix sama Changbin"

"napa Jen?" tanya Hyunjin saat memasuki ruang penyiksaan.

"biasa, lo gali lubang di belakang trus bakar ni mayat abis tu lo pendem" ucap Jeno, Hyunjin mengangguk dan segera melakukan perintah Jeno,

"Gua sama Guanlin balik ye" ucap Jeno setengah berteriak.

•••

Jeno dan Guanlin memasuki rumah dan memasuki kamar nya masing-masing, Jeno memasuki kamar dan melihat Jaemin yang sedang tertidur, perlahan Jeno mendekat lalu mengusap pelan surai Jaemin dan mengecup kening kekasih kecilnya setelah itu dia memasuki kamar mandi dan melakukan ritual mandinya.

Jeno keluar kamar mandi dengan handuk yang melekat di pinggangnya, namun ia tak menemukan Jaemin di ranjang saat hendak memakai baju pintu kamar di dobrak dari luar,

"ABANG AYOK MAKANN, NANA SAMA INJUN UDAH MA-" ucapan Jaemin terpotong saat melihat keadaan kakaknya, pipinya memerah sampai telinga lalu,

"woww, so seksehh" gumam Jaemin tanpa sadar, Jeno tertawa dan membuat Jaemin tersadar lalu berlari lagi keluar kamar,

"HUWAAA NANA MALUUU" Jeno yang berada di kamar tertawa gemas melihat kekasih kecilnya malu.









Next?

Posesif -Nomin[END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang