10. Menghela Nafas Sejenak

2.3K 929 90
                                    

.

.

.
  
    Setelah pulang dari rumah Aisha, Hyunjin pergi ke swalayan. Dia memeriksa berapa banyak uang yang tersisa di rekeningnya dan dia meringis ketika sisa uangnya bahkan tidak akan cukup untuk perjalanan kembali ke Indonesia dengan status nya sebagai warga negara ilegal. Namun untuk sekarang Hyunjin hanya ingin masalahnya segera selesai sehingga dia bisa melalukan rutinitas menghirup oksigen dan melepaskan karbondioksida dengan tenang.

    Hyunjin kemudian membeli beberapa barang yang tampak seperti barang untuk kebutuhan seseorang yang akan berpergian menggunakan pesawat. Setelah keluar dari swalayan, dia menuju toko kamera CCTV dan membeli yang berukuran sangat kecil. Malam itu juga di menyewa sebuah kamar hotel yang berada tepat di persimpangan jalan dimana apartemennya masih bisa terlihat dengan jelas untuk satu malam.

    Hyunjin membongkar jam dinding apartemennya dan memasangkan sebuah kamera pengawas disana, dia juga memasang kamera pengawas itu di beberapa benda yang tak mungkin disentuh oleh seseorang hanya karena penasaran. Hyunjin menghela nafas dan pergi tidur, berdoa semoga besok semua berjalan sesuai yang dia harapkan.

    Sebelum tidur dia menatap kertas sobekan yang dia curi dari perpustakaan itu, menekuk alis karena dia juga harus pergi ke Yakutsk untuk memastikan tanah nenek moyangnya itu. Setidaknya, dia harus mengunjunginya, bukan? Lagipula, negara dengan iklim ekstrim seperti Yakutsk akan menyulitkan mereka untuk menangkapnya jika mereka merencanakan serangan susulan, namun Hyunjin telah berjanji pada dirinya sendiri, jika itu tak akan terjadi.. boss dari pria yang menemuinya di apartemen tadi akan menjadi nyawa terakhir yang dia habisi.
 
 
    Keesokan harinya, Hyunjin benar benar tidak pergi bekerja, tak ada yang dia kabari soal kepindahannya dan tak ada pula yang bisa menghubunginya karena Hyunjin telah menghancurkan hp nya. Hari itu Hyunjin menghabiskan waktunya dengan membaca buku medis yang membuatnya rindu dengan masa masa pre klinik nya di Singapura.

     Setalah itu dia teringat tentang Jihoon yang sudah mati, kini E.S.L.A hanya menyisahkan dia dan Lia, itu sedikit mengganggu Hyunjin karena mau bagaimana pun, ketiga anggota lainnya lah yang seakan menemaninya tumbuh hingga mereka sama sama memutuskan untuk mengambil jalan hidup masing masing setelah kematian Salwa.

    Setelah wisata masa lalu, Hyunjin menyalakan TV sambil memeluk bantalnya, dia gabut dan pingin keluar rumah, namun dia akan menghancurkan rencananya sendiri jika sampai dia tertangkap kamera pengintai yang mungkin mereka pasang dimana mana.

  "Sabar Hyunjin, ayo, sabar.. kan, lu ganteng, jadi harus sabar." Kata Hyunjin seorang diri.
 


 

    Akhirnya karena tak tau cara membunuh kebosanannya, Hyunjin pun jatuh tertidur. Malam harinya, sesuai rencana Hyunjin duduk di kursi favoritnya di restoran milik wanita tua ramah itu. Dia sudah memberitahu wanita itu dan dengan baik hatinya, wanita itu mengerti dan mengijinkan Hyunjin melakukan apa yang menurutnya benar selagi Hyunjin tidak membahayakan nyawanya sendiri.

    Pukul sepuluh malam, seseorang dengan pakaian pekerja PLN masuk ke dalam restoran dan duduk lumayan jauh dari Hyunjin. Saat ini, hanya mereka berdua lah pelanggan yang ada disana.

  "Aku pesan kopi, juga pirozhki, telurnya di dadar, tidak menggunakan keju." Kata pria itu.

  "Tentu, tunggulah sebentar." Kata wanita tua ramah itu sambil keluar dari toko lewat pintu belakang seperti yang Hyunjin minta.

[✔] Klub 513 | Universe | Ep.4 : AbrisamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang