.
.
.Hyunjin kira hari ini bakal jadi hari normal dia yang lain. Jelas, karena kayak hari hari Hyunjin biasanya, dia berangkat ke Rumah Sakit sebelum Jaemin bangun dari tidurnya. Hyunjin memasak sarapan sebisa dia sambil terus menatap layar ponselnya, mengikuti tutorial memasak agar setidaknya makanannya layak dimakan.
Setelah memastikan jika makanannya layak untuk dikonsumsi. Hyunjin bergegas sarapan, mandi, bersiap siap, dan berangkat ke Rumah Sakit. Sebenernya dia nggak harus berangkat sepagi ini, tapi Hyunjin pingin banget bantu bantu di poli lain atau di IGD biar punya lebih banyak pengalaman. Juga biar pikirannya lebih sibuk sehingga kebiasaan lemotnya bisa teratasi.
Lagian dokter di RS juga mengijinkan Hyunjin buat bantu bantu, ya udah, daripada gabut mending dia kerja. Setelah menulis pesan singkat di dekat piring Jaemin, Hyunjin mengenakan sepatu dan berangkat ke Rumah Sakit sambil sedikit melompat lompat kegirangan persis anak Paud.
"Semangat bener pagi pagi." Kata Sanha yang udah lebih dulu ada di ruang khusus anak anak koas."Semangat, lah! Letoy itu hanya untuk orang mleyot." Jawab Hyunjin.
"Minta digaplok tabung oksigen emang anak ini." Batin Sanha.
"Pagi buta kayak gini yang udah rame poli apa, ya?" Tanya Hyunjin.
"Coba deh, lu ke ruang persalinan, pasti lu jadi pengganti suami para bumil disana." Jawab Sanha.
"Nggak deh, mending gua jadi ikan kerapu daripada jadi suami kontrak Ibu Ibu." Balas Hyunjin. Sedikit pengalaman, Hyunjin paling trauma itu pas dia ada di stase Obgyn. Karena hanya stase itu yang bisa bikin Hyujin nggak tidur malam sama sekali karena harus jagain para Ibu Ibu dengan sejuta keluhannya, walau Hyunjin sebenernya agak kesenengan karena dipuji puji ganteng ama mereka, sampai pernah hampir dilabrak suami salah satu Ibu disana.
Pernah satu kali dia keadaan lagi makan malam di salah satu puskesmas yang ada di sebuah kompleks perumahan yang lumayan luas (Hyunjin pas stase Obgyn emang ditempatkan di puskesmas, bukan di Rumah Sakit Cipta Sehat), nggak ada angin nggak ada hujan ada Ibu yang tiba tiba udah pembukaan ke 7, nggak panik gimana itu Hyunjin? Apalagi pas itu yang siaga di puskesmas juga nggak banyak, jadilah Hyunjin harus membantu seorang Bidan untuk proses persalinan Ibu tersebut. Namanya juga persalinan, jadi berbagai cairan atau zat dari dalam tubuh harus Hyunjin temui, dari urine sampai fases, jadilah itu Hyunjin bantuin Bidan sambil bolak balik kamar mandi. Tapi Bidannya maklum, beliau sangat tenang dan selalu mengizinkan Hyunjin untuk pergi ke kamar mandi buat muntah.
Setelah selesai dan mendapati jika ibu dan bayi dalam keadaan sehat, Hyunjin selalu merasakan perasaan nyaman yang jarang ia rasakan. Ituloh, perasaan bangga sama diri sendiri karena bisa bantuin orang lain. Bahkan sesekali Hyunjin diminta oleh ibu ibu untuk mencium bayi mereka dengan harapan jika sang jabang bayi akan kecipratan gantengnya Hyunjin. Walau trauma, statse Obgyn bakal jadi salah satu stase paling mengesankan buat Hyunjin.
"Lah? Dulu katanya lu mau nyari sugar mommy." Jawab Sanha."Mata lu." Balas Hyunjin.
"Lincah betul mulutnya padahal masih pagi." Suara seorang gadis terdengar bersamaan dengan pintu yang terbuka, Hyunjin dan Sanha menoleh dan menemukan Yunseong dan Ryujin memasuki ruangan itu.
"Kalo nggak lincah namanya bekecot." Balas Hyunjin.
"Lu ngelawak?" Tanya Yunseong.
"Nggak, gua akrobatik." Jawab Hyunjin.
Setelah selesai berbincang ringan, mereka sebenernya cukup lama menunggu kedatangan Eunbin, namun gadis yang mereka kenal perfeksionis dan nggak pernah terlambat itu tak kunjung datang. Akhirnya mereka menempelkan memo di pintu, memberitahu Eunbin—kalo nanti dia sudah datang jika kunci ruangan itu ada di bawah karpet.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Klub 513 | Universe | Ep.4 : Abrisam
Fiksi PenggemarHyunjin : "Baru kali ini gua nemuin manusia yang belum diperiksa tapi diagnosis-nya udah positif kegoblokan." * Romeo Hyunjin Abrisam hanya menginginkan kehidupan normal seperti milik orang lain, dia hanya ingin segera menyelesaikan stase terakh...