.
.
.
Setelah pembantaian yang Hyunjin lakukan di Bar sebuah Hotel bintang 5 itu, dia jelas sudah memikirkan cara melarikan diri, karena itulah dia menciptakan kebakaran itu. Kepanikan karena kebakaran tak terelakkan lagi, bersembunyi diantara para kerumunan itulah jalan terbaik Hyunjin untuk melarikan diri tanpa dicurigai.
Walau sebenarnya, Hyunjin tidak benar benar membersihkan TKP itu, ada beberapa jejak yang tak mungkin hilang sekejap hanya karena api, orang yang memiliki intuisi sedikit dibawah Eric pasti bisa mengungkap pelaku dibalik kejadian itu dalam hitungan hari. Hyunjin memang sengaja melalukan itu agar mereka yang 'tersindir' lebih cepat melakukan pengejaran mereka terhadapnya. Hyunjin cuma kepingin ini semua cepetan selesai dan balik ke Nana, udah gitu aja.
Setelah Hyunjin berhasil kabur tanpa dicurigai, dia segera pulang ke apartemen dan masuk ke ruangannya lewat balkon. Hyunjin segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tepat setelah dia berada di dalam kamar mandi dan melepas hoodie yang ia kenakan, Hyunjin tanpa sengaja melihat pantulannya sendiri di cermin. Hyunjin langsung mematung di tempat ketika melihat darah yang mengotori sebelah wajahnya hingga leher dan pundaknya.
Rasa pening di kepala disusul dengan mual luar biasa di perutnya menghantam tubuh Hyunjin, tanpa bisa ditahan, dia langsung memuntahkan seluruh makan malamnya yang belum sempurna dicerna. Saking pusingnya mungkin, Hyunjin sampai mengalami mimisan dan pingsan di lantai kamar mandi untuk beberapa saat.
Saat kembali sadar, Hyunjin tetap ada di posisinya, dengan gemetar Hyunjin segera mengguyur tubuhnya dengan air hangat agar darah itu segera bersih dari tubuhnya. Rasa nyeri tak tertahankan di punggungnya membuat Hyunjin tak berhenti merintih kesakitan. Setelah membersihkan diri, Hyunjin melihat luka di punggungnya lewat cermin.
"Ini harus dijahit, sih... Kalo nggak, gua nggak bakal bisa ngelawan mereka yang bakal ngejar gua dalam beberapa hari kedepan. Walau begitu, anjing banget yang nusuk gua! Mana di punggung, kan, gua jadi nggak bisa mandiri buat ngejahitnya. Pingin banget gua katain kalo sekarang tuh, ekonomi susah, anjir.. duh, harus pergi ke Ruma Sakit sih, ini. Tapi masa gua mau bohongin tenaga kesehatan, sih? Gua takut kuwalat diboongin pasien gua sendiri di masa depan." Kata Hyunjin dramatis.
Walau terus menggerutu dan mengeluhkan ini dan itu, Hyunjin tetap pergi ke rumah sakit paling dekat dengan apartemen nya malam itu juga. Sampai di rumah sakit, dengan bakat luar biasanya sebagai Drama Queen nya Klub 513, Hyunjin mengarang cerita bagaimana dia mendapatkan luka tusuk itu. Hyunjin dengan baik dan bohong menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dokter yang menanganinya.Di sela proses penjahitan lukanya itu, Hyunjin mengamati jika dokter itu menggunakan jam tangan antik yang Hyunjin yakin sudah tidak diproduksi di zaman ini. Apalagi jam tangan itu tampak usang, seperti telah menjadi warisan turun temurun. Seakan dirasuki oleh jiwa detektif milik Eric, Hyunjin bertanya, "Dokter, apakah kau seorang warga negara asli?"
"Benar, apakah ada yang ingin kau tanyakan?" Balasnya balik bertanya.
"Eum, apakah kau pernah mendengar soal keluarga Rostislav?" Tanya Hyunjin, "aku mendengar soal itu di tempat kerjaku dari beberapa karyawan lain yang sudah lumayan lansia, jadi aku rasa itu adalah sebuah kisah sejarah di Rusia atau semacamnya."
Dokter itu tak langsung menjawab, selesai dia menjahit luka Hyunjin, barulah dokter itu menjawab sambil tertawa, "aku pernah mendengarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Klub 513 | Universe | Ep.4 : Abrisam
FanficHyunjin : "Baru kali ini gua nemuin manusia yang belum diperiksa tapi diagnosis-nya udah positif kegoblokan." * Romeo Hyunjin Abrisam hanya menginginkan kehidupan normal seperti milik orang lain, dia hanya ingin segera menyelesaikan stase terakh...