Di parkiran tepatnya di dalam mobil. Daun pintu berbunyi tanda sudah terkunci usai hwan duduk dibalik kemudi. Pria itu menoleh kebelakang menyampaikan rasa terkejutnya akan kondisi Mosca yang masih baik baik saja setelah tahu fakta dibalik kematian ayahnya yang dibalas santai oleh pernyataan bahwa Mosca tengah berusaha untuk hidup dimasa sekarang. Hwan tersenyum sambil mengangguk pelan, menanyakan rencana selanjutnya dan Mosca berniat mengguyur bensin kedalam api. Menyinggung laporan lain yang ia terima. Soal hubungan ibunya dengan ayah rachael. Yang sempat heboh ditentang habis habisan oleh Park Hae il sebelum dirinya muncul ke dunia sialan ini. Ia berniat memunculkan kembali drama itu. Lewat Hwan tentu saja yang menyamar sebagai anonymous.
"Dan satu lagi, aku ingin kau mencari masalah penggelapan dana perusahaan ayah Rachael yang sempat ditutup begitu saja oleh aparat."
"Hmmm... sepertinya ini akan menjadi kekacauan yang epic..." Tidak berharap akan ada balasan untuk komentarnya Hwan menginjak pedal gas. Keluar dari parkiran bawah tanah yang mampu menampung entah berapa kendaraan itu menyambut pemandangan kota nan padat di jam sibuk. Diliriknya Mosca dari spion tengah kini menyeringai sibuk dengan telepon pintar yang dari tadi berbunyi tanda suara notifikasi sudah dinyalakan kembali.
Sibuk membalas pesan Eva.
"Yak! Susah sekali menghubungi mu! Lala tidak mau memberikan nomor mu dan sekretaris mu meminta ku mengirim pesan undangan wawancara secara resmi ke kantor! Syukurnya Hara berbaik hati memberikan cuma cuma." - Kwon Eva.
"Wow, di tengah kesibukan mu kau masih sempat sempatnya menjadi pembawa acara?" - Moscana Dahlqvist.
"Untuk bertahan hidup, bruh!" - Kwon Eva.
"Selamat kalau begitu." - Moscana Dhalqvist.
"Masih terlalu jauh untuk mendapat selamat dari mu, ini baru episode ketiga." - Kwon Eva.
"jadi? Kau bersedia? Jangan khawatir aku tidak akan membuatmu merasa tidak nyaman, Hara akan membunuhku kalau itu terjadi. Pertanyaannya seputar isu yang beredar sekarang." - Kwon Eva.
"Haha... kau tahu cara berbicara." - Moscana Dahlqvist.
Awalnya Mosca enggan mengikuti wawancara itu, tapi menimbang momentum tersebut bisa membalikkan gambaran yang beredar di dalam kepala warganet... ia mengiyakan tanpa basa basi. Datang di waktu yang sudah di janjikan, sepertinya bayangan wawancara di dalam kepalanya harus di hancurkan. Kiranya setiap wawancara membutuhkan ruangan tertutup, nyatanya supermarket juga bisa dipilih sebagai tempat. Eva menyapanya penuh energi seperti biasa, kontras dengan dirinya yang syukur masih bisa berdiri tegak lagi lagi kembali ke kebiasaannya yang kurang tidur.
"Oh! Wow! kau terlihat seperti zombie lagi setelah selesai cuti. Mau ku panggilkan Lala?"
"Oh sial! Apa hubungannya Lala dengan kurang tidur?!"
Eva terkekeh menepuk sebelah lengan atas Mosca mengembalikan kewarasan yang sempat hilang akibat panik. "Lala tidak ada disini, tidak perlu celingak celinguk begitu." Lalu mendekatkan diri berbisik. "Kalian sungguhan punya hubungan spesial?"
"Pertanyaan itu sepertinya keluar topik..." Mosca menoyor Eva untuk menjauh. Tahu wanita itu mencium bau mencurigakan, ia mengalihkan pembicaraan. "kalian sudah izin dengan pemilik supermarket?"
"Tentu saja! kami profesional!"
Produser memanggil mereka, sepertinya semua peralatan sudah siap tinggal menangkap objek. Mosca menaikkan sebelah alis terkejut Eva yang profesional sama sekali tidak berbeda dengan Eva biasa. Masih berisik dan menyenangkan. Dengan supelnya membuat acara tersebut lebih mirip jalan jalan, tapi tidak untuk pertanyaan yang dilontarkan. Kenapa dirinya mengalihkan seluruh tawaran wawancara ke sekretarisnya? Haruskah ia menjawab pertanyaan itu? Dengan santai Mosca menimpal saat Eva menceritakan bagaimana dirinya berhasil diundang. Membela diri sudah tidak sempat lagi membaca pesan remeh temeh bahkan berani memberikan bukti kalau telepon pintarnya sekarang sedang bergetar setiap tiga detik sekali. Eva minta layar telepon pintar Mosca di rekam, menunjukkan tiga aplikasi berbalas pesan yang masing masing berjumlah ratusan pesan belum dibuka dan masih bertambah. Mosca terkekeh puas melihat wajah menganga pembawa acaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adorable Bottom CEO [Mature]
Romance*Note : Buku ke 14 O Yen [search : mencret9x] Moscana Dahlqvist, di tengah mimpi buruknya memerangi insomnia tak berkesudahan. Secara tidak sengaja bertemu seorang idol ternama yang berujung kencan satu malam. Lalana Khumpai, bisa jadi adalah penawa...