Bab 28

272 62 5
                                    

Hingga ada seseorang yang menepuk pundak fenly dan tersenyum kecil kearahnya seolah memberikan fenly sedikit kekuatan saat melihat seseorang di sampingnya

"Bunda" ucap fenly dengan mata berkaca kaca

"Ovel" balas bunda andini dengan senyumnya

Fenly langsung berhambur ke pelukan bunda andini, memeluk erar seseorang yang bisa menenangkan dirinya disaat fenly dalam keadaan seperti sekarang dan tidak ada mama venny di sampingnya

Fenly selalu memperlihatkan dirinya yang rapuh di hadapan dua orang yang sangat di cintainya ini, yaitu mama venny dan bunda andini

Hanya dua wanita ini lah yang bisa membuat hati fenly kembali tenang dan sedikit menghilangkan beban pikirannya

Tanpa terasa fenly menangis dalam dekapan bunda andini dengan bunda andini yang mengelus lembut punggung fenly dengan sayang, bunda andini melihat semua kejadian yang terjadi tadi dan bunda andini tidak bisa marah kepada siapapun karena tidak ada yang bisa di salahkan disini

Disini semuanya hanya perlu waktu untuk bisa menerima keadaan yang sekarang, sebenarnya bunda andini tidak setuju dengan kayla yang terus saja menjauhi fenly karna bunda andini takut depresi yang pernah fenly alami muncul kembali tapi kayla tetaplah kayla dan keputusannya tidak bisa di ganggu gugat kayla hanya ingin keduanya bahagia dengan jalannya masing masing

"Hey, bangun yuk kamu di liatin banyak orang" ujar bunda andini masih setia mengelus pelan punggung fenly

"Biarin..... Hikksss hikksss.... Ovel gak peduli bunda..... Ovel butuh bunda sekarang" balas fenly sesenggukan

"Ovel dengerin bunda" bunda andini mencoba melepaskan pelukan fenly dan menangkup wajah fenly dengan kedua tangannya

"Bunda gamau kamu kaya gini terus, bunda mau kamu bahagia sayang" ucap bunda andini selembut mungkin

"Bunda gamau ngeliat kamu nangis terus terusan kaya gini karna kayla, kamu gak kasian sama mama kamu, mama kamu pasti sedih liat anaknya kaya gini terus, sikapnya berubah jadi dingin, pendiem, dan gak seperti dulu lagi" sambung bunda andini sambil menghapus air mata yang ada di pipi fenly

"Ovel cuma mau kayla, bunda" lirih fenly meraih kedua tangan bunda andini dan menggenggamnya erat

Bunda andini menghembuskan nafas lelah, fenly sama seperti kayla jika sudah mencinta seseorang dia tidak akan melepaskannya dengan mudah tanpa ada alasan yang jelas, sifat keras kepala mereka yang membuat semuanya terasa sangat sulit untuk memberikan pengertian kepada keduanya

"Bentar lagi kan ka shandy ada acara pernikahan dan disana nanti kayla dateng, kamu bisa ajak kayla bicara baik baik asalkan kamu jangan buru buru ngehampirin saat kayla ada disana" ujar bunda andini

"Emangnya kenapa bunda?" Tanya fenly mengerutkan keningnya bingung

"Kamu bersikap biasa aja seolah kamu udah bisa move on dari kayla, kalo bisa kamu bawa cewek lain biar kamu bisa liat reaksi kayla gimana" jelas bunda andini yang langsung mendapatkan gelengan dari fenly

"Gamau nanti yang ada kayla malah jauhin ovel, bunda" tolak fenly menatap bunda andini

"Percaya sama bunda, kayla bakalan mau ngomong sama kamu, yah anggep aja kalian baru pertama kali kenalan" ucap bunda andini meyakinkan fenly

"Kalo kayla malah gamau ngomong sama ovel gimana?" Tanya fenly memikirkan hal buruk yang bisa saja terjadi

"Kayla pasti mau ngomong sama kamu" jawab bunda andini dengan senyumnya

Bunda andini memeluk fenly sebentar kemudian melepaskan pelukannya dan membantu fenly berdiri dari lantai dingin mall yang membuat keduanya menjadi pusat perhatian sedari tadi

Dipertemukan Oleh Waktu [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang