Bab 52

252 36 4
                                    

Di depan ruangan yang di dominasi warna putih zweitson menunggu dengan harap harap cemas, setelah menghubungi keisya lewat telfon tadi dan memintanya untuk memberitahu mama venny sekarang keduanya sedang berada di perjalanan

Di perjalanan keisya sedari tadi mencoba untuk menenangkan mama venny yang terus menerus menangis sesenggukan dan sangat khawatir dengan keadaan fenly setelah mendengar kabar yang di beritahukan oleh keisya

Disisi lain keisya juga merasakan apa yang mama venny dan zweitson rasakan, namun keisya berusaha kuat agar mama venny tidak terlalu panik dan memberitahu kepada mama venny bahwa semuanya akan baik baik

Begitu sampai di rumah sakit mama venny dan keisya melihat zweitson yang terduduk di lantai dengan dokter di depannya membuat pikiran keisya melayang kemana mana

"Engga mungkin dokter, kakak saya pasti baik baik aja kan, dokter bohong kan sama saya" marah zweitson berdiri menatap tajam sang dokter

"Sabar yah pak, tapi yang saya bilang tadi benar adanya, saya dan tim sudah berusaha semaksimal mungkin tapi pasien tidak bisa di selamatkan" ucap sang dokter

Mama venny dan keisya sontak menghentikan langkahnya yang tinggal beberapa langkah lagi, tubuh mama venny lunglai hingga akhirnya jatuh pingsan di pelukan keisya

"Mama" teriak keisya membuat zweitson tersadar dan melirik ke sumber suara

Zweitson melirik kearah belakangnya saat mendengar suara keisya yang menjerit dan bisa zweitson lihat mama venny jatuh dalam pelukan keisya membuat zweitson langsung beranjak dari duduknya menghampiri mama venny dan mengambil alih mama venny dari keisya

"Mah, bangun mah" lirih zweitson menepuk pelan pipi mama venny dengan air mata yang masih mengalir deras di pipinya

"Mah, ini zweitson mah, mama bangun please" ucap zweitson mengelus wajah mamanya

Perlahan kedua mata mama venny terbuka dan menatap zweitson dengan penuh air mata, mama venny langsung memeluk erat zweitson yang kini sedang menopang tubuhnya

"Son... Ko ovel kenapa?" Tanya mama venny lirih dalam pelukan zweitson

"Mama sabar yah" balas zweitson yang tidak sanggup mengucapkan bahwa kakaknya sudah tidak ada di dunia ini lagi

"Mama mau liat ovel" ucap mama venny menatap zweitson

"Dokter itu pasti bohong, ovel masih hidupkan ovel mau liat mama kan iyah zweitson?" Tanya mama venny dengan air mata yang terus mengalir di pipinya

"Tapi mah, ko ovel emang udah gada dia udah ninggalin kita" jelas zweitson dengan rasa yang begitu sakit saat menjawab pertanyaan mama venny

"Mama mau liat ovel" lirih mama venny

"Iyah boleh, tapi mama harus kuat yah" kata zweitson yang diangguki lemas oleh mama venny

Zweitson dan keisya mencoba membantu mama venny untuk masuk ke dalam ruangan dengan dokter yang meminta kepada para suster untuk segera mengurus jenazah fenly

Begitu mama venny masuk ke dalam ruangan UGD dimana fenly sudah dalam keberadaan tidak bernyawa lagi membuat mama venny, zweitson, dan keisya menangis sejadi jadinya

Ketiganya benar benar tidak percaya jika seorang fenly bisa meninggalkan mereka secepat ini, mama venny terus mengguncangkan tubuh fenly yang terbujur kaku di brankar berteriak di hadapan fenly berharap jika anaknya itu akan bangun namun nihil

Zweitson menarik mama venny kedalam pelukannya menenangkan wanita itu dengan penuh kasih sayang dan menguatkan mamanya agar tidak terlalu larut dalam kesedihan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dipertemukan Oleh Waktu [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang