Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•┈┈┈•┈┈┈⋆｡˚ ☁︎ ˚｡⋆｡ ⋆｡˚ ☁︎ ˚｡⋆┈┈┈•┈┈┈•
"Kakak butuh sesuatu ga?"
"Engga. Kan udah dibilang nanti aku panggil kalo butuh sesuatu. Ga perlu kamu tanyain tiap detik juga. Aku gapapa kok."
"Gagitu tapi aku mau pulang bentar kak."
"Pulang kerumah? Ngapain?"
"Ya pulang aja. Disuruh mama. Bentar doang. Yakin gapapa kalo aku tinggalin sendirian?"
"Kalo ga lama, Ochan biar dirumah aja ya? Bawa babynya aja."
"Mmm oke. Aku gabakal lama kok. Paling sejaman doang abis itu balik."
"Iya gapapa.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chanhee berbohong.
Ia tak benar benar pulang kerumah.
Sore itu sebenarnya Chanhee sudah merasa lelah, matanya juga mulai terasa berat akibat belum sempat tidur dari kemarin. Namun ada sesuatu yg membuatnya sedikit gelisah. Younghoon belum memberinya kabar sama sekali.
Padahal menurut keterangannya, kota tempat tujuannya tak begitu jauh dari Glasgow. Harusnya, tak memakan banyak waktu dalam perjalanan. Mungkin hanya sekitar dua atau tiga jam saja.
Tentu saja itu hanya salah satu alasan selain 'obat-obatan' milik istrinya Younghoon.
Ohya satu lagi, keanehan dari gelagat Younghoon adalah, ia membawa sebuah koper dan beberapa berkas pribadi yg terasa sangat janggal untuk dibawa dalam sebuah bisnis trip yg hanya sebentar dengan tujuan yg tak begitu jauh.
Jadi sebenarnya apa yg sedang Younghoon lakukan? Kenapa istrinya harus dibuat 'setenang' itu selama kepergiannya yg tak terlalu lama? Padahal Younghoon paham betul Chanhee tak pernah ambil pusing dengan semua tingkah perempuan itu. Chanhee bukanlah orang yg mudah termakan omongan dan terbawa perasaan. Karna Chanhee yg sekarang adalah orang yg berbeda. Ia tak selemah dulu lagi..
