Are You Really My Enemy (Fanfiction Version)✔️

Bab 25 : Akhir Kisah

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © karinaa_s

•Sequel Multi-chapter Of "You Are Mine"•

( 🎶 Poison : Rita Ora 🎶 )

-Enjoy This Story-

-Happy Reading-

.

.

.

.

.

Setahun kemudian...

Wanita itu berlari dengan sedikit tergesa, ia juga mengangkat sedikit gaunnya agar tidak menganggu. Ketika melirik jam yang ada di pergelangan tangan, lagi-lagi ia terlambat. Dan itu sudah berlalu sepuluh menit. Ia melirik ke kiri dan kanan, saat menemukan apa yang dituju, ia segera menghampiri nya.

Ceklek

Pintu mobil itu terbuka.

"Apakah kau selalu seperti ini?" Kesal Naruto.

Ia menatap Sakura malas. Sudah menjadi kebiasaan, jika mereka mempunyai janji, pasti Sakura yang selalu terlambat. Itu tidak diragukan lagi.

Sakura sedikit meringis, lalu segera memasuki mobil dan duduk disamping Naruto yang mengemudi. "Maafkan aku, aku butuh banyak persiapan, kau tahu." Naruto hanya mengangguk singkat, dan mereka mulai melaju meninggalkan parkiran mobil rumah sakit tempat Sakura bekerja.

"Keadaan Boruto bagaimana?" Tanya Sakura disela perjalanan mereka.

Boruto, anak Naruto dan Hinata. Bayi itu menderita demam tinggi sejak kemaren malam, sebab itu Naruto dan Hinata berlari kerumah nya di pagi buta yang membuat Sakura kaget.

"Baik, tentu saja. Bukankah kami memiliki dokter yang handal?" Naruto melirik Sakura sebentar lalu menyeringai.

"Baguslah, aku hanya sedikit khawatir karena Hinata batal ikut kali ini."

Naruto mengangguk, "Tidak ada yang serius memang, namun pasca demamnya, Boruto sedikit rewel. Jadi, kurasa Ino cukup memaklumi nya karena istriku tidak dapat hadir hari ini."

Benar, Sakura juga berharap begitu. Hari ini adalah hari pernikahan Ino. Maka dari itu sejak tadi Sakura sedikit terburu-buru. Ia memang tidak ingin terlambat, namun jika melirik jam lagi, mereka memang sudah terlambat.

Tapi Sakura percaya Ino akan memaklumi mereka. Hinata tidak bisa hadir karena perihal penyakit anaknya, sedangkan dirinya terlambat karena harus menyambut beberapa dokter magang. Ia benar-benar harus meminta maaf pada Ino, ini adalah hari yang Ino tunggu-tunggu.

Perjalanan hening beberapa menit, baik Naruto dan Sakura sibuk dalam pikiran masing-masing. Kemudian, mobil berhenti sebentar karena lampu lalu lintas yang menunjukkan warna merah.