Chap 1

3.7K 186 27
                                    

Neo Hospital merupakan rumah sakit terbesar dan terbaik didataran asia, berada di seoul korea selatan. Dengan tenaga ahli medis yang profesional, fasilitas lengkap dan pelayanan yang memuaskan. Rumah sakit yang mendapatkan peringkat lima besar dan sangat direkomendasikan.

Tap!

Tap!

Tap!

Suara langkah sepatu dari kaki jenjang seorang lelaki manis nan cantik memasuki lobi rumah sakit tersebut.

Setiap pasang mata yang melihatnya pasti akan terpesona dengan setiap hal yang ada pada diri pemuda manis ini. Mata bulat jernihnya yang seolah tersenyum, hidung mancungnya, bibir penuh berwarna pink dan pinggang ramping yang tentu saja membuat beberapa orang iri akan kesempurnaan dokter muda ini.

"Selamat pagi dokter Park Jisung" sapa beberapa perawat disana yang melihat kedatangan Jisung

"Selamat pagi semuanya" dan dibalas dengan senyuman manis oleh dokter muda itu

Begitu seterusnya sampai ia tiba didepan ruangan miliknya.

Manis, cantik dan imut secara bersamaan serta merupakan dokter yang sangat profesional membuatnya menjadi dokter yang dieluk-elukkan dirumah sakit tersebut.

Tok Tok Tok !!

"Masuk"

Ceklek!

"Selamat pagi dokter Park, dokter Zhong membutuhkan bantuan dokter untuk penanganan segera dok. Ada pasien gawat darurat yang butuh dilakukan operasi sekarang juga." Ucap seorang perawat

"Siappp" Jisung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan cepat menuju IGD.

Dengan cekatan Jisung menangani pasien IGD dibantu oleh Zhong Chenle atau biasa dipanggil dokter Zhong yang merupakan sahabat dekatnya. Jisung merupakan dokter muda yang cekatan, selain manis dan lembut ia juga ramah dalam merespon pertanyaan pasiennya.

Ia bergegas dan meminta beberapa perawat membantunya.

"Le, ini kenapa?" Tanya Jisung kepada Chenle

"Korban penembakan deh sung, ada juga beberapa luka sayatan benda tajam dibeberapa bagian tubuhnya. Butuh di operasi sesegera mungkin, kamu tanganin ya sung" Kata dokter Chenle menjelaskan keadaan pasien.

"Segera bawa pasien keruang operasi, kita akan lakukan operasi sekarang juga" Kata Jisung tegas, khas ciri dokter muda yang sangat profesional dan normal.

"Baik dok" Ujar sang perawat

**

6 jam berlalu, operasi yang dilakukan sangat lancar, lagi-lagi membuat Jisung dibanggakan oleh semua dokter dan staff rumah sakit tersebut.

"Dimana keluarga pasien ini?" Tanya Jisung kepada salah satu perawat disana

"Sedang berusaha dihubungi oleh pihak rumah sakit dok" Jawab perawat itu

"Baiklah, tapi tetap hubungi keluarga pasien dan segera pindahkan pasien keruang ICU!" Perintah Jisung kepada para perawat

"Baik dok"

Jisung mengangguk lalu melangkahkan kakinya menuju ruangannya. Sesampainya di ruang kerjanya, Jisung lalu mendudukkan dirinya di kursi kerjanya sembari melihat berkas-berkas tentang pasien yang ia tangani.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk saja" ucap Jisung.

Cklek!

"Apa ini?" tanya Jisung saat Chenle memberikan sebuah map.

"Itu data-data pasien bulan ini, rata-rata dari mereka mengalami hal yang sama. Di tembak, di pukuli, di tusuk, di sayat, dan sebagainya. Selain itu ada juga diantara mereka yang mengalami kekerasan seksual" jawab Chenle sembari mendudukkan dirinya di kursi depan meja Jisung.

"Apa polisi sudah menyelidiki kasus ini?"

"Polisi sedang dalam tahap penyelidikan untuk mencari pelaku yang ingin membunuh pasien tadi. Dan mereka akan meminta keterangan dari pasien tadi jika dia sudah sadar"

Jisung menganggukkan kepalanya mengerti. Di otak cerdasnya sekarang sedang memikirkan siapa pelaku yang tega melakukan segala tindakan kriminal yang terjadi di bulan-bulan ini.

"Oh ya aku ada janji dengan pasien sekarang, temui aku di ruangan saat jam makan siang nanti" Chenle beranjak dari duduknya dan berbalik pergi setelah Jisung menjawab perkataannya dengan anggukan.

Jisung menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya sembari menghela napas panjang. Tindakan kriminal yang terjadi di bulan ini hampir memakan korban setiap harinya dan itu membuat Jisung dan para dokter yang lain harus selalu siap siaga sampai biasanya mereka tidak tidur dan tidak makan demi melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka.

"Siapa yang tega melakukan segala tindakan kejahatan seperti ini?" gumam Jisung sembari menutup matanya.

***

Seorang lelaki tampan dengan wajah bak dewa Yunani melangkah angkuh memasuki sebuah ruangan melewati banyak orang yang membungkuk padanya. Lelaki itu mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya, menatap datar dengan ekspresi dingin pada para anak buahnya yang membungkuk padanya.

"Bagaimana bisa dia kabur?" dingin, datar, dan tajam. Lelaki itu berucap dengan nada bicara yang bisa membuat siapapun bergidik saat mendengar nya.

"Maaf ini salah ku, tetapi kau tenang saja aku pastikan dia tidak akan bertahan lama dengan luka sayatan dan tembakan di perutnya" Jeno berucap.

Lelaki itu -Jaemin- menatap orang kepercayaannya dengan ekspresi datar dan mengangkat gelas emasnya. Mengerti maksud tuannya seorang perempuan cantik menuangkan wine kedalam gelas emas milik lelaki itu.

Brak!!

Pintu ruangan di buka kasar membuat orang-orang di ruangan itu terperanjat. Menampilkan dua orang lelaki dan melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu dengan wajah yang terlihat gugup.

"Ada apa?"

"Maafkan kami, Jaemin. Tetapi kali ini kami membawa kabar buruk untukmu...." Mark menjeda ucapannya lalu menoleh pada Sungchan.

Sungchan yang mengerti maksud Mark membuka mulutnya berucap "si pengkhianat itu berhasil di bawa ke rumah sakit terbesar di Seoul dan menurut mata-mata kita nyawanya berhasil di selamatkan oleh salah satu dokter disana"

Jaemin meremas gelas yang di pegang nya. Dan semua orang tahu, Jaemin sedang menahan amarahnya sekarang.

"Cari tahu siapa dokter yang berani menyelamatkan nyawa sampah itu dan bawa dia padaku. Aku akan buat perhitungan dengannya karena berani menyelamatkan nyawa dari seorang yang harusnya mati!" Jaemin berucap tegas.

Beberapa anak buahnya membungkuk sebelum akhirnya berbalik dan melangkahkan kakinya ke luar ruangan untuk mencari siapa yang menyelamatkan nyawa dari orang yang telah berkhianat pada Jaemin.

"Mark, Jeno, Sungchan, kalian akan menemani ku malam ini untuk bertemu dengan Kris" ucap Jaemin yang di jawab anggukan oleh Mark, Jeno, dan Sungchan.










TBC.

Book collab Simi dengan JaemJis_ ini di publish ulang dan akan dilanjutkan di akun Simi.

Don't Need Your Love [Re-publish] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang