Setelah makan malam bersama, Jaemin membawa Jisung kembali ke kamar pribadi miliknya. Mendorong tubuh ramping itu ke kasur berukuran king size miliknya, membuat pemuda manis itu kembali ketakutan.
"Kenapa wajahmu tegang sayang? Apa yang kau pikirkan?" tanya Jaemin dengan senyuman miringnya.
"Ti-tidak ada yang ku pikirkan." Jisung menjawab dengan wajah tegang kentara membuat Jaemin semakin tersenyum miring dan mendekatkan tubuhnya ke arah Jisung.
"Tidurlah, dan jangan berbicara lagi." Jaemin merebahkan tubuhnya disamping Jisung dan memeluk pinggang ramping Jisung.
"Tapi ..."
"Diamlah, atau akan ku buat kau mengangkang dan mendesahkan namaku sampai pagi menjelang." ancam Jaemin, setelah itu ia kembali memeluk Jisung dan tak perlu waktu lama mereka berdua terlelap.
Keesokan paginya, Jaemin bangun terlebih dahulu dan bersiap-siap untuk pergi. Ada urusan penting yang harus ia lakukan hari ini bersama Mark dan Sungchan, sementara Jeno ia ditugaskan untuk memeriksa obat-obatan terlarang yang telah dikirimkan ke markas disebelah barat mereka.
Setelah bersiap, lelaki tampan itu pun bergegas keluar bersama Mark dan Sungchan meninggalkan mansion mewah itu.
"Apakah Jeno sudah berangkat ke markas disebelah barat sana ?" tanya Jaemin.
"Sudah, dia berangkat pagi-pagi sekali tadi." jawab Mark kepada Jaemin.
"Baguslah, dia selalu bisa ku andalkan." Jaemin tersenyum senang
•
•
•
•"Baiklah, 30 menit ini adalah waktuku untuk menolong Jisung." monolog Jeno, ia sengaja memarkirkan mobil yang baru dibelinya dibelakang mansion mewah itu .
Jeno telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan sempurna sedari kemarin, jangan lupakan kalau ia adalah sebagian dari Jaemin maka apapun pasti bisa ia lakukan.
Sambil melirik jam ditangannya yang menunjukkan pukul 7 malam, Jeno berjalan cepat menuju mansion mewah itu. Dilihatnya para maid dan penjaga mansion semuanya telah jatuh pingsan, ya jeno dengan sengaja menaruh obat tidur di makanan semua pekerja mansion.
"Bagus, kerja obatnya sangat cepat juga."
Jeno menatap semua penjuru mansion yang terdapat kamera CCTV itu dengan senyuman miring, semalam ia telah mematikan semua CCTV untuk menjalankan aksinya.
Jeno berjalan cepat kearah kamar pribadi milik Jaemin, membuka pintu itu dengan cepat mengagetkan Jisung didalam sana.
"Mau apa kau ?" tanya Jisung waspada
"Cepatlah, aku akan menolongmu keluar dari sini." Jeno berucap sambil menatap Jisung
"Kau dan Jaemin sama saja, kalian bekerja sama. Aku tak mau ikut denganmu, aku tak mau disiksa lagi." Jisung berusaha menatap tajam Jeno walaupun ia sangat ketakutan sekarang
"Aku tak akan menyiksamu, aku menolongmu karena kakakmu Renjun. Jadi ayo bergegaslah sebelum Jaemin dan yang lainnya pulang." Jeno kembali meyakinkan Jisung
Mendengar nama Renjun membuat Jisung seketika mempercayai ucapan Jeno, pemuda manis itu bergegas dan mengikuti Jeno keluar dari kamar milik Jaemin.
"Mereka kenapa?" tanya Jisung saat melihat para maid terkapar dilantai
"Pengaruh obat tidur, ayo cepatlah!"
Jeno menarik Jisung untuk berlari cepat menuju mobil yang ia parkirkan dibelakang mansion mewah itu, bergegas masuk ke mobil dan meninggalkan tempat dimana Jisung diculik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Need Your Love [Re-publish] 🔞
FanfictionKetika sosok yang dianggap Malaikat dipertemukan dengan sosok Iblis, keduanya akan sangat bertolak belakang. Ketika yang satunya bernafsu untuk menghilangkan nyawa maka sudah menjadi tugas yang satunya untuk menyelamatkan nyawa itu. ∆ BxB! ∆ NO SALP...