Chap 12

1.4K 136 22
                                    

Jisung terduduk di atas ranjang, lelaki manis yang tampak pucat dengan lelehan airmata menghiasi wajahnya itu hanya terdiam.

Pikirannya melayang jauh, semua kejadian yang menimpanya terus-terusan berputar bagai kaset rusak. Bagaimana saat dia berusaha mati-matian menjadi seorang dokter karena ingin menyelamatkan banyak orang dan bagaimana dirinya berakhir tragis di tangan pria kejam itu.

Kenapa semua terjadi padanya?
Kenapa menyelamatkan orang membuat dia mengalami hal mengerikan seperti ini?
Jisung dalam diamnya bertanya .. kenapa dan kenapa?

“Kenapa Tuhan begitu jahat padaku? Kenapa aku harus mengalami hal menjijikan seperti ini?” ia kembali terisak, memukul perutnya yang masih tampak rata itu.

“Kenapa aku harus mengandung anak dari pria arogan menjijikan itu?!” Jisung kembali berteriak histeris dan semakin memukul perutnya kuat.

“Jisung!”

Renjun berlari cepat ke arah ranjang dimana adiknya itu berada, dengan cepat ia menahan kedua tangan adiknya yang terus-terusa memukul perutnya.

“Adek jangan seperti ini. Adek bisa menyakitinya.” Gumam Renjun.

“Aku ingin dia mati kak. Aku tidak ingin mengandung anak ini. Aku tidak ingin melahirkan anak dari pria sepertinya .. aku .. aku sangat membencinya!”

“Jisung ...” Renjun melepas tangan adiknya, ia menangkup kedua pipi Jisung-memperhatikan wajah adiknya yang pucat serta tatapan matanya yang kosong. “Adek tau tidak .. setiap anak yang akan lahir ke dunia tidak bisa memilih seperti apa orang tua mereka. Apa mereka akan memiliki orang tua yang baik atau tidak, apa orang tua mereka nanti akan menyanyangi dan mencintai mereka atau tidak. Tapi .. kita yang sudah diberi berkah menjadi orang tua bisa memilih akan seperti apa kita menjaga anak kita kelak, akan tumbuh dengan cinta atau tidak?”

Renjun tersenyum kecil lalu mengusap air mata pada pipi gembil adiknya. “Adek dan Kakak beruntung, sangat beruntung karena walaupun tidak lama bersama mama dan papa tapi kita benar-benar dibesarkan dengan cinta oleh mereka berdua kan? Apakah adek tidak ingin seperti mereka? Mengandung, melahirkan dan membesarkan anak ini dengan cinta. Kakak yakin dia pasti akan memiliki hati yang baik seperti ibunya-seperti adek."

"Ta-tapi kak .. aku takut ..."

"Adek jangan takut, kakak akan bersama dengan adek. Apapun yang terjadi nanti, kakak akan melindungi adek dan juga malaikat kecil ini."

"Kita akan terus bersama-sama membesarkannya, jauh dari pria itu."

"Bagaimana kalau dia menemukan kita kak? Aku sangat takut ..." suara Jisung bergetar hebat, sangat jelas ia ketakutan.

"Kau tenang saja Jisung .. aku dan kak Renjun tidak akan membiarkan dia menyakitimu dan anakmu." Chenle yang sedari tadi berdiri didepan pintu kamar Jisung melontarkan perkataan itu penuh keyakinan. "Aku dan Kak Renjun berjanji .. tidak akan ada hal buruk yang akan menimpamu maupun dia." Chenle mendekat lalu memeluk sahabatnya itu sebentar.

Jisung mengangguk dan tersenyum. Ditengah kebingungan karena masalah yang menimpanya ia bersyukur ia masih mempunyai seorang kakak dan sahabat yang menemaninya. Tetapi dilain sisi kejadian bersama Jaemin membuat Jisung takut kalau-kalau Jaemin akan berbuat jahat pada dirinya dan bayi yang dikandungnya selain itu bisa saja nyawa Renjun dan Chenle berada dalam bahaya.

Melihat tubuh Jisung yang gemetar, Renjun pun membawanya ke dalam pelukannya. Mengusap lembut punggung adiknya yang sangat ia sayangi itu untuk menenangkan nya.

"Kak, maaf aku telah membuat malu dirimu" Jisung menumpahkan tangisnya di pundak Renjun. Berat baginya untuk menerima kenyataan pahit ini sebab masih ada impian yang ingin ia capai.

Don't Need Your Love [Re-publish] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang