Setelah Haechan selesai bertemu dengan dokter kandungannya, ia pun bergegas kembali untuk menemui Jaemin. Dengan langkah pelan Haechan berjalan sambil memeriksa ponselnya hingga ia hampir menabrak seseorang dihadapannya saat ini.
"Ah maaf, maafkan aku. Aku yang salah karena tidak melihatmu." Ucap orang itu yang hampir menabrak Haechan.
Haechan mengangkat wajahnya dan menatap seseorang yang hampir ia tabrak tadi, seseorang dengan Jas dokter. Memiliki tubuh ramping dengan tinggi semampai, mata hamster yang berbinar lucu dan kedua pipi gembilnya yang sedikit memerah.
"Tidak sepenuhnya salahmu, aku juga bersalah disini karena keasikan memeriksa ponselku dan tidak memperhatikan langkah kaki ku sendiri. Emm sepertinya kau seorang dokter disini?" Haechan meminta maaf dan bertanya pada orang dihadapannya saat ini.
Dokter muda yang dimaksud Haechan itu tersenyum dan mengangguk lucu.
"Iya tuan, saya seorang dokter. Lebih tepatnya dokter bedah di Rumah Sakit ini, apakah tuan datang untuk memeriksa kandungan?" Dokter muda itu bertanya dan memperhatikan perut Haechan yang sedikit membesar.
"Jangan memanggilku tuan, aku tampak sangat tua dengan panggilan seperti itu. Kenalkan aku Lee Haechan, kau bisa memanggil ku Kak Haechan. Karena kalau dilihat-lihat kau terlihat sangat muda, menggemaskan dan sangat manis." Haechan menyodorkan tangannya untuk berkenalan.
Dokter muda itu pun menyambut uluran tangan Haechan dengan tersenyum ramah.
"Kak Haechan, kenalkan aku Jisung .. Park Jisung. Senang bisa bertemu dan berkenalan dengan kakak, kakak sangat ramah dan ekspresif." Jisung terkekeh pelan memandang Haechan.
"Kau lucu dan menggemaskan sekali Jisung. Tipe ideal untuk dijadikan seorang adik, mau kan kau menjadi adikku juga? Aku seorang anak tunggal dan tidak memiliki saudara kandung, akan sangat menyenangkan kalau kau mau menjadi adik manisku." Ucap Haechan penuh harap, ia sangat menyukai Jisung. Baginya Jisung adalah anak yang sangat manis dan juga menggemaskan, dan mungkin juga Jisung bisa ia kenalkan kepada sepupunya yang sangat dingin itu.
"Kak Haechan terlalu memujiku. Kakak boleh kok menganggapku adiknya kak Haechan, aku sangat senang mempunyai seorang kakak lagi hehehe."
"Benarkah? Kau sangat baik Jisung. Mulai sekarang kau adalah adikku, adiknya Lee Haechan yang sangat manis. Kalau begitu kita harus saling bertukar nomor ponsel, berikan nomor ponselmu kepadaku."
Haechan dan Jisungpun saling menukar nomor ponsel mereka berdua.
"Aku akan menghubungimu setiap hari Jisung, jadi jangan mengabaikan kakakmu ini ya?"
"Iya kak Haechan, aku tidak akan mengabaikanmu. Tapi saat aku sedang sibuk bekerja di Rumah Sakit, jangan memarahiku kalau aku lambat membalas pesanmu." Jisung menatap Haechan meminta persetujuan.
"Iya adikku yang manis, kakak mu ini orangnya pengertian kok." Haechan tersenyum ramah lalu mencubit pipi Jisung gemas.
"Kau lucu sekali sih, kenapa menjadi seorang dokter? Dokter bedah lagi, sangat berbanding terbalik dengan wajahmu yang sangat imut ini."
"Hehehe ini cita-citaku sejak dulu kak, aku sejak dulu ingin menjadi dokter bedah. Aku ingin menyelamatkan nyawa banyak or-..."
Ucapan Jisung terhenti saat matanya menangkap sosok tubuh lelaki yang sedang ia hindari sekarang. Dengan tergesa Jisung berjalan cepat meninggalkan Haechan tanpa berpamitan sedikitpun.
"Jisung, kau mau kemana?" Haechan menatap heran Jisung yang berjalan dengan tergesa. Ia menghela nafas pelan dan membalikkan tubuhnya, dan sesaat ia tersentak kaget karena Jaemin sudah berdiri di depannya sekarang sambil melihat kearah belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Need Your Love [Re-publish] 🔞
FanfictionKetika sosok yang dianggap Malaikat dipertemukan dengan sosok Iblis, keduanya akan sangat bertolak belakang. Ketika yang satunya bernafsu untuk menghilangkan nyawa maka sudah menjadi tugas yang satunya untuk menyelamatkan nyawa itu. ∆ BxB! ∆ NO SALP...