"Unnie,bagaimana kemoterapi mu beberapa bulan ini,apa mengalami perubahan?" Rosé bertanya sambil merebahkan tubuhnya dikamar milik kakaknya begitupun dengan jisoo dan lisa
Jennie mengangguk sambil mengelus rambut rosé yang sedang berada dipangkuannnya
"Kau tahu bukan,unnie mu ini seorang putri dari wanita yang sudah berjuang sendiri tanpa ada penopang hidupnya,biasanya seorang putri tidak akan jauh berbeda dari seorang ibu,jadi eomma menurunkan kekuatannya itu kepada ku" jennie sedikit mencairkan suasana dan mereka berucap kagum
Hening sesaat sampai jisoo kembali menarik atensi mereka
"Apa yang akan kita lakukan selanjutnya untuk sisa waktu kita ini?" Jisoo bertanya
"Jennie unnie,selama di kanada kau pergi berkunjung kemana saja?" Lisa bertanya dan jennie mengangkat bahunya acuh
"Kau kan tahu,aku sering pulang dari rumah sakit bahkan aku baru keluar dari rumah sakit setelah selama tiga bulan ini aku dirawat dan baru kembali tadi siang" lisa langsung mengangguk sambil menampilkan deretan giginya karena merasa bersalah
"Mianhe unnie,aku lupa~~he~~he~~" ucapnya
"Bagaimana kita tanyakan saja ke paman junwo?" Rosé mengusulkan dan mereka bertiga mengangguk
Ketika rosé ingin menghubungi pamannya,jennie menahannya
"Nanti saja,takut menganggu paman yang sedang bekerja" ucapnya dan diangguki oleh ketiganya
Dan mereka kini sedang bercerita sambil bercanda gurau,melepas rindu karena tiga bulan ini tidak bertemu
☆☆☆☆☆☆☆☆☆
"Appa waeyeo?" Junwo bertanya kepada jiyong dan mendapatkan tatapan kebingungan dari sang ayah
"Kau seperti ingin menjauhkan putri dari suryon noona dari ayahnya sendiri?" Jiyong langsung mengerti
Yang dikatakan junwo itu sepenuhnya benar,ayahnya sangat bersemangat ketika jennie akan dibawa berobat di negeri tempat tinggal dia,entah mengapa junwo tidak tahu,yang jelas jiyong sangat bersemangat memisahkan putri dari kakak keduanya kepada ayahnya
"Kau mengetahui rencana appa?" Jiyong bertanya dan junwo masih terdiam
"Hufttt~~~harusnya kau sudah mengerti sedari lama junwo-ya" jiyong sedikit berucap sendu
"Jangan menutup matamu hanya dengan satu kebaikan"
"Satu kebaikkan bagiku akan kalah dengan seribu kejahatan,pikirkanlah perkataanku" jiyong pergi berlalu meninggalkan junwo yang sedang berfikir atas perkataan ayahnya itu
☆☆☆☆☆☆☆
"Lisa-ya,kajja" rosé menggandeng lengan adiknya sangat erat
Mereka bergegas untuk mengelilingi kota ini sambil berburu kuliner
Dengan menggunakan satu mobil mereka pergi diisi oleh cendaan keempatnya
"Unnie menurutmu apa makanan yang enak disini?" Rosé bertanya
"Semuanya enak,tergantung lidah kita,jika dia menyerapnya dengan baik maka makanan itu cocok untuk kita serap" jennie menjelaskan dan dia melirik supir yang sedang menyetir
"Tolong antarkan kami ke restoran paling terkenal di kota ini" jennie mengintruksi dan diangguki oleh supirnya
Supir itu melajukan mobilnya sedang menuju tempat yang mereka tuju
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepsister (jenchulichaeng)
Fantasíaempat bersaudara berbeda ibu itu terpaksa harus tinggal satu atap karena sang ayah yang memaksanya hidup bersama selama sepuluh tahun tidak membuat mereka akur seperti saudara pada umumnya "Aku tidak memiliki adik selain darah daging ku sendiri" ~...