34.tell complaints

870 110 2
                                    

"Jisoo-unnie" joy menemui jisoo di kantin kampus

"Eohh,joy-ah ,wae?" Jisoo yang sedang berkutik dengan leptopnya bersama nayeon itu bertanya

"Aku mencarimu kemana mana,taunya kau ada disini" joy sambil duduk di depan keduanya

"Ini,berikanlah kepada jennie" joy menyerahkan satu paperbag berukuran sedang kepada jisoo

"Tunggu?" Jisoo berfikir sebentar

"Kau tau darimana aku sudah ada dikorea dan apa ini?" Jisoo sambil menunjuk paper bag itu

"Tadi pagi aku menghubungi jennie tapi tidak lama" joy sambil memanyunkan bibirnya

"Ya kau sendiri aneh aneh saja,disana sudah malam dan kau menghubungi jennie di larut malam,aneh" jisoo sambil menggeleng

"Dengarkan aku dulu unnie" joy sedikit merenghek

"Aku sudah bilang padanya bahwa aku memiliki hadiah untuknya dan dia bilang kau dan kedua adikmu akan sering mengunjungi jennie,jadi aku menitipkan hadiah ini untuk jennie,lewat dirimu eoh" joy dengan tatapan memohonnya

"Kau mempercayaiku?" Jisoo bertanya dan diangguki oleh joy

"Jinja?" Lagi dan lagi joy mengangguk

"Aniya,kau bisa mengirimkannya lewat post" jisoo menolak dengan kasar

"Yaaa unnie,jebal" joy memohon

"Jika lewat post itu akan sangat lama,jebal Unnie" jisoo pun prustasi dan akhirnya mengangguk

"Assa,Gumawo unnie" joy memeluk jisoo dengan erat dan jisoo tidak menggubrisnya

~~~~~~~~~~~~~~

"Bagaimana,apa kau sudah mengetahui siapa lawanku?"  Lisa bertanya dan diangguki oleh bambam

"Menurut analisa ku tadi,lawanmu tidak terlalu berat,kau bisa melawannya" lontarannya

"Tapi mengapa dia bertaruh dengan sangat besar?" Hyeri bertanya dan dijawab gelengan oleh yang lainnya

"Tidak penting soal taruhannya,yang paling penting adalah kita menang" lisa bersimrik

"Kau yakin tidak ingin maju chaeong-ah?" Lisa bertanya kepada saudaranya itu dan mendapat anggukan dari rosé

"Aneh sekali,semenjak kembali,rosé selalu diam,ada yang janggal darinya" lisa bertanya di dalam hatinya,dia tepis pikirannya dan lebih fokus kepada tujuannya sekarang

"Lisa-ssi,kau sudah siap?"

"Nde,choach " lisa bergegas mengambil helm nya dan pergi menuju mobil kuning kesayangannya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Lisa memajukan mobilnya dengan sangat kencang dan teman beserta saudaranya rosé menyemangatinya,tiba tiba dada rosé terasa sesak dan ketika ia ingin pergi,Yeri menahannya

"Kau tetaplah disini,aku tidak mau diamuk Lisa karena dia tidak melihatmu disekelilingnya" ucap Yeri

Rosé mengangguk, dia terpaksa mengiyakan dan menahan rasa sakitnya itu

Stepsister (jenchulichaeng)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang