ONE

206 13 0
                                    

"Itu calon istrimu, Nak. Beri salam padanya, Sharon Myoui."

Luke menatap kedatangan rombongan keluarga yang diperkenalkan sebagai Myoui. Dan kehadiran seorang wanita muda cantik dengan paras anggun, nampak balas menatapnya meski sekilas.

Alis Luke terangkat satu. Tatapan wanita yang akan menjadi calon istrinya itu tadi terasa...

Begitu hampa dan kosong.

Begitu hampa dan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sepanjang jamuan makan malam, Luke dan Sharon terlihat tak bersuara sedikitpun. Keduanya memang duduk berhadapan, tapi sibuk dengan sajian makanan masing-masing. Sementara yang banyak memulai percakapan justru tentu saja, ibu Luke sendiri.

Nyonya Ishikawa.

"Putraku sudah setahun ini bekerja bersama Mendiang ayah Sharon. Ia adalah orang terakhir yang paling banyak menghabiskan waktu bersama Mendiang..." Nyonya Ishikawa memulai.

"Tentu, Nyonya. Kami juga telah mendengar mengenai keberadaan Luke di rumah sakit yang dipimpin oleh adikku," sahut seorang pria paruh baya yang diketahui sebagai kakak kandung mendiang ayah Sharon, "Oleh sebab itu, awalnya kami mengira ini hanyalah sebuah kebetulan belaka. Tapi, setelah mencari informasi mengenai sosok Luke dari orang-orang yang selalu berhubungan dengan mendiang adikku, kami menjadi yakin. Luke adalah orang yang tepat dan sesuai dengan yang diwasiatkan oleh Mendiang adikku sendiri..."

"Kehormatan ini milik kami, Tuan. Meski mereka mungkin belum saling memiliki rasa, tapi aku berani menjamin, putraku Luke tidak akan mengecewakan wasiat Mendiang ayah Sharon. Bila sedari awal ia tidak menginginkan hal ini terjadi, putraku akan langsung mengatakannya. Benar, kan, Nak?" Nyonya Ishikawa mengalihkan pandangan ke arah Luke yang duduk di sampingnya.

Alih-alih menjawab, Luke membalas tatapan ibunya dengan sebuah senyuman tulus yang menenangkan, hingga meyakinkan semua keluarga Sharon di sana. Paman dan Bibi Myoui yang menjadi wali rencana perjodohan bersama seorang Ishikawa.

Luke mencoba melirik ke arah wajah di hadapannya. Seperti yang ia duga, wajah cantik Sharon masih datar tanpa ekspresi berarti. Bahkan ketika wanita itu jelas-jelas mengunyah cabai jalapeño seukuran ibu jari di dalam mulutnya, ia tak bereaksi apapun.

Luke and SharonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang