Semua pandangan kini tertuju padanya ketika Saitou membuka mata. Ia sudah berada di heiden sekarang, tapi entah kenapa begitu banyak Miko lain serta beberapa Kannushi juga di sana. Dan, tatapan mereka semua seolah tengah mengutuknya dalam kebisuan.
Saitou tidak ingat apa yang sudah dilakukannya barusan. Yang ia ingat, ia mendadak limbung dan kehilangan kesadarannya setelah memberkati sebuah Yaku Yoke. Ketika kekuatannya sudah terkumpul, Saitou mencoba bangkit dari futonnya dan duduk sembari menatap seluruh orang di ruangan itu.
"Ada apa? Apakah saya melakukan suatu kesalahan?" Saitou bertanya dengan suara pelan.
Alih-alih jawaban, sebuah tamparan melayang ke wajahnya. Miko ini meringis sembari memegangi pipinya yang mulai memanas.
"Jangan berlagak tidak tahu!" Kannushi yang tadi menamparnya kini mencengkram pipinya, memaksa Saitou menatap manik pria itu.
"Sekarang akui dosamu dan katakan anak siapa yang ada di dalam kandunganmu?!"
Saitou langsung merasa seisi dunianya runtuh. Ia tidak percaya, kalimat itu pastilah sebuah lelucon. Mereka tidak mungkin menuduhkan hal ini dengan serius.
"S-Saya... Tidak melakukan apapun—"
"Bohong!"
Satu lagi tamparan yang menghantam wajahnya. Kali ini, Saitou mulai bisa merasakan anyir darah di dalam rongga mulutnya. Tubuhnya seketika gemetar, yang ada di kepalanya kini hanyalah rasa takut dan kebingungan.
Pertanyaan yang sama kembali diulang, namun Saitou hanya bisa menangis kali ini. Ia tidak tahu harus menjawab seperti apa. Dari mana ia harus menjelaskan semua ini?
Ah, tidak, Saitou tidak ingin membongkarnya. Ia tidak ingin semua orang tahu akan dosa yang pernah dilakukannya.Kerah kimononya ditarik, tapi kali ini pelakunya bukanlah Kannushi yang tadi menceramahinya. Saitou mengingat wajah ini, si Miko senior yang beberapa tahun lalu merundungnya ketika festival tari Kagura.
"Bayi yang kau kandung itu bukan hanya aib bagi kuil ini, tapi juga kutukan!" Miko itu berteriak tepat di depan wajah Saitou.
Saitou terdiam untuk sesaat. Janin yang ada di rahimnya rupanya menuruni kekuatan kutukan dari si pemburu.
Benaknya menerka: apakah seperti ini cara Dewa menghukumnya? Dengan memberikan kutukan pada raga yang kini berjuang untuk hidup di dalam dirinya?
Tapi, apakah ini sungguh sebuah karma? Tidak, bagaimana mungkin Dewa yang selama ini ia puja tega mempermainkan suatu kehidupan demi menghukumnya? Berkali-kali Saitou meyakinkan dirinya bahwa kehadiran bayi ini bukanlah balasan atas segala dosa yang dilakukannya.
Hanya saja, Miko senior itu tidak bisa menutup mulutnya. Sedari tadi, wanita itu tidak henti-hentinya mengutuk serta menghina dirinya— dan juga bayinya. Sungguh, tingkahnya itu membuat Saitou naik pitam. Rasanya ia tidak perlu bersopan-santun lagi saat ini.
"Tahu apa kau tentang bayiku, hah?!" Saitou mulai kehilangan kesabarannya. Memangnya siapa Miko ini hingga berani mengatakan hal buruk tentang anak yang dikandungnya? Di mata Saitou, wanita tersebut tidak lebih dari sekedar pendosa yang pernah menghancurkan hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Purgatory [Ryomen Sukuna X OC]
Fanfic• CENSORED VERSION • Jujutsu Kaisen Fanfiction [ Ryomen Sukuna x OC ] CW // TW: Non-explicit r4p3 content, su1c1dal thing, mentioning of religion, moral distortion, self harm, heavy blood and injury, character death. ❗((DEAD DOVE, DO NOT EAT))❗ Ryom...