01| My Step Brother

5.2K 349 26
                                    

    "Yah, kalau memang itu kebahagiaan ibu, aku tak bisa melarangnya. Lagi pula, aku senang memiliki ayah sekarang."

   "Terima kasih sayang. Nanti malam mau makan ayam? Ibu akan masak untukmu."

   "Ayam dan tteok, sekarang musim dingin jadi memakan tteok dan ayam yang pedas sangat cocok."

   "Baiklah. Kau bantu ibu beli tteok di toserba, ya?"

   "Oke!"

Gadis itu berjalan keluar dari rumah menuju toserba yang jaraknya tak terlalu jauh. Setelah berbelanja, ia bergegas kembali, tetapi dia melihat sebuah mobil sport berwarna hitam terparkir halaman rumahnya yang tak terlalu luas. Dia melangkah dengan perlahan hingga menemukan dua sepatu asing di rak sepatu.

   "Aku pulang!"

Dia melihat seorang pria seumuran ibunya dan sudah pasti dengan anaknya. Hanna bergegas berjalan ke dapur, saat itu dia masih duduk di bangku smp kelas satu. Hanna didewasakan oleh keadaanya, itulah mengapa pemikiran Hanna sangat dewasa dan mau mengerti keadaan ibunya.

   "Sayang, hari ini calon ayahmu datang dengan kakak tirimu. Bantu ibu memasak, ya? Mereka akan makan malam dengan kita!"

   "Iya ibu."

Malam tiba, semuanya telah duduk di meja makan dan menyantap makanannya. Sejujurnya Hanna sejak tadi tak nyaman, pasalnya calon kakak tirinya itu terus-terusan menatapnya. Bahkan tak ada ekspresi sama sekali.

   "Pernikahannya tinggal seminggu lagi. Bagaimana jika kalian pindah ke rumah kami?" tawar pria itu dan disambut dengan senyuman dari ibunya Hanna.

   "Bagaimana denganmu Hanna?"

Tentu saja ibunya harus meminta pendapat dari anak semata wayangnya ini.

   "Aku akan tinggal di sini sendiri, tidak apa-apa. Jangan cemaskan aku, toh rumah ini jaraknya lumayan dekat dengan sekolahku. Juga ada Yohan yang selalu mampir ke sini!"

   "Tidak apa-apa jika dia tak mau. Nanti aku suruh Yoojin untuk menemaninya!"

   "Yoojin, bagaimana denganmu?" tanya ayahnya dan hanya mendapatkan anggukan dari anaknya itu.

Keesokan harinya, Hanna berangkat ke sekolah dengan Yohan. Ibunya telah pindah ke rumah calon ayahnya tadi pagi.

   "Hanna, kau tidak ikut ibumu pindah?" tanya Yohan penasaran, sembari meletakan sepatu di loker.

   "Rumah calon ayahku itu lumayan jauh dari sekolah, jadi aku tidak mau repot-repot naik bis ke sekolah."

   "Nanti malam kita ajak yang lainnya untuk makan-makan di rumahmu. Kebetulan ibu membeli banyak daging tadi."

   "Oke."

****

   "Sebentar lagi kita akan ujian kenaikan kelas. Setelah acara makan-makan, ayo kita belajar bersama!" ajak Hyungseok antusias.

   "Boleh. Kebetulan ada materi yang belum aku pahami!" ucap Hanna dengan menyendokan nasi ke dalam mulutnya.

   "Sebentar lagi masuk kelas, cepatlah makan!" ucap Zin pada teman-temannya.

Siang itu Hanna duduk sendiri di sofa, menatap acara televisi yang sangat membosankan. Teman-temannya akan datang sore nanti, tepat jam lima. Sekarang sudah setengah tiga dan dia hampir mati bosan.

Sebuah ketukan terdengar, Hanna segera dan membuka pintu depan. Terlihat seorang pria dengan kacamata bulat menatap datar ke arah Hanna dengan tas di punggungnya. Tanpa sepata katapun, dia masuk dan duduk disofa.

The Step Brother-LookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang