5.

1.5K 294 135
                                    

Chapter ini ada tambahan part sekitar 1300 kata, jadi boleh dibaca ulang yaaa..

Bumi tak mungkin kembali ke asrama, paling mungkin ia tak akan bertemu dengan Adam atau bisa saja bertengkar. Ia tau kemungkinan ini bisa saja terjadi, namun tak menyangka jika sebesar itu penolakannya.

Adam satu-satunya yang dapat ia percaya, fakta bahwa mereka berteman dekat dan saling mengerti selama bertahun tahun membuatnya menaruh harap. Tapi kenyataanya tidak selalu baik.

Ia hanya duduk di warung soto Bandung sampai hampir tutup, lalu sempat luntang lantung di jalan sebelum menginap di masjid.

Fikirannya kalut sekali malam itu, namun masih berharap pada peruntungan,mungkin besok ada titik terang.

Maka ia kembali ke pesantren usai sholat subuh dan mendapati semua tatap tajam itu.

Sebelum menyadarinya Bumi lebih dulu dapat satu tamparan kuat dari wanita baya yang berdiri didepan pagar pesantren.

"MEMALUKAN KAMU! JIJIK IBU SAMA KAMU!"

Ia menahan sakit fisik itu masalah pertama, kedua adalah ucapan penuh kebencian dari sang ibu dan ketiga adalah tatap juga bisik para santri.

Jantungnya berdebar kencang saat itu, kekerasan fisik masih menjadi ketakutannya selama bertahun tahun, maka saat sang ibu hampir saja kembali memberinya tamparan kedua, Bumi bergerak mundur dengan tergesa.

"KAMU!! KAFIR! TAU KAMU APA YANG KAMU LAKUIN?! HARUSNYA MALU KAMU !!"

Bumi dapat cengkraman kuat di lengan atasnya, sadar atau tidak ia meringis dan mengiba, seperti jiwa kecilnya yang sudah terluka sejak dulu, ia takut,,

"J..jangan pukul b..buk..."

Rintihnya tak habis saat secara hina rambutnya ditarik habis hingga rontok berhelai-helai, kali ini bergetar sudah tubuh itu.

"MENJIJIKKAN KAMU!!"

Satu sepak hampir melayang pada tubuhnya sebelum ustad datang dan menarik paksa, Bumi telah bergetar hebat pula sulit mengontrol emosi dan tangis.

Pria itu hancur lagi.
Untuk kesekian kali.








...









"Cie udah hafal bacaan sholat.."

Bintang melotot kecil dan membuang padangan kemana-mana, tersipu akan pujian yang entah kenapa terdengar amat menyenangkan.

"Gak sopan ngomong cie ke orang"

"Lho? Bukannya orang kota suka gitu, Cie cie gitu.. anyway.. btw.. apalagi?"

Gelakknya terdengar nyaring, wanita itu mendelik dan keheranan, Bumi ternyata suka bergurau, sayangnya guyonan itu tidak lucu sama sekali.
Jika saja Bintang tak ingat berita yang beredar tentang Bumi, ia pasti akan keberatan menanggapinya.

Pria itu tak menggodanya karna ia tak suka wanita kan?

"Ok..kalo urusan bacaan sholat udah selesai, seterusnya, kita fokus lagi ke baca Alquran, ok? Saya inget punya buku tajwid sama tafsir, nanti saya kasih, mohon dibaca walaupun udah belajar tetep harus dibaca.."

Wanita itu hanya mengangguk singkat, merapihkan buku dan Al-Qur'an di meja.








"Makasih..!"

Penekanan di akhir mengundang gelak tawa Bumi, wanita itu tentunya tak bisa serta merta menjatuhkan harga diri.

"Iya sama sama.."

📌 UNPERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang