Perencanaan pernikahan mereka memang berjalan alot, alias belum ada kepastian tentang tanggal, konsep, dan tetek bengek lainnya. Seminggu setelah pertemuan itu mereka tak bertemu seintens dulu, itu karna Bumi tak lagi mengajar ngaji Bintang sampai ijab Kabul nanti, pikir orang orang ini hal terbaik untuk menghindari fitnah.
Seminggu sudah dan ini pertama kali Bumi meminta wanita itu menemuinya melalu perantara Ustad, mereka bicara berdua di pendopo di tempat banyak orang lalu lalang.
"Sehat?"
"Iya.."
"Itu..?"
"Apa?"
Mata Bumi bergulir ke arah perut buncit Bintang.
"Kenapa?"
"Sehat juga?"
Bintang sempat membuang pandanga sebelum mengangguk ragu, ia pun tak tau jawabannya.
"Alhamdulillah.."
Mereka terlibat keheningan beberapa saat sebelum Bumi mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan menaruh itu diatas meja diantara mereka berdua. Alis Bintang menukik.
"Hasil tes"
Bumi menarik senyum tipis kala wanita didepannya mendengus kecil,
"Aku bilang ga perlu kalau-"
"Gakpapa, supaya gak ada keraguan"
Bintang memang meminta pria itu untuk lebih peduli perihal kesehatan reproduksinya kala mengetahui fakta tentang masa lalu kelamnya, tapi ketika mendengar semua penjelasan dari sisi Bumi, ia mencoba untuk percaya dan berbaik sangka.
Bintang menarik ragu kertas didalamnya dan membaca hasil dengan seksama namun cepat, ia ingin segera keluar dari suasana canggung ini.
Hasilnya sudah dipastikan.
"Alhamdulillah bersih.."
Kata Bumi.
Bintang mengangguk beberapa kali sambil merapihkan kembali kertas itu. Tatapnya bergulir kearah pria yang kini nampak damai.
Ia tak menyangka saran itu dikabulkan Bumi lebih cepat, bukan ia tak punya pendirian, hanya saja jika semua telah di urus satu persatu artinya pernikahan itu semakin dekat bukan?
Lagipula kenapa ia meragu saat kemarin ia menantangnya?
"Aku tes nanti sekalian cek kandungan"
Bumi nampak ambang, tak senang namun rautnya nampak antusias. Maksudnya pria itu tak menyangka Bintang mulai peduli pada kandungannya, namun tak cukup nyaman saat wanita itu menganggap bahwa Bumi butuh hasil tesnya terburu buru.
Sejujurnya sejak Bintang mengakui kondisinya, Bumi tak berfikir banyak, khawatir namun tidak ingin hal itu membebani Bintang. Bukankah ia yang meminta wanita itu menikahinya dengan segala kekurangan? Lantas kenapa mempermasalahkan yang satu ini?
"Gak masalah, kapanpun.. takutnya bahaya untuk kandungan kamu"
Bintang berdecih dan sedikit tersenyum miring.
"Kalau gak aku cek justru bisa lebih bahaya, terakhir pengobatannya 3 bulan lalu, gak tau sekarang udah bersih atau belum"
Bumi mengangguk, tak tau pasti bagaimana memberi respon terbaik. Pertemuan singkat mereka berakhir setelah bumi mendapat panggilan telfon dari seseorang, pria itu beranjak lebih dulu.
...
Bumi pernah menikah 2 kali,
Itu salah satu fakta tentangnya yang banyak membuat orang skeptis, kala menerima niat pinangan pria itu Bintang juga mencari tau banyak latar belakangnya, dan sedikit menghela nafas tak percaya pada yang satu ini. Ia percaya bahwa semua orang memang pernah melakukan kesalahan, tapi seberapa problematik nya kehidupan bumi terkadang membuatnya meragu.
![](https://img.wattpad.com/cover/306057136-288-k589990.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
📌 UNPERFECT
FanfictionKisah Bintang dan Bumi, Dua manusia dengan masa lalu mereka