"Yok Ran. Naik." Ujar Ilham yang sudah berada diatas motornya.
"Untung lo nggak pake motor sport." Ujar Pangeran seraya menaiki motor Ilham-mirip motor milik Dilan-.
"Haha, gue tuh temen pengertian. Gue tau lo nggak suka dibonceng pake motor kaya gitu. Jadi gue pake motor yang ini." Ujar Ilham.
"Kalo dibonceng pake motor sport vibes nya tuh gue cewe lu. Ihh, gamauu gue." Ujar Pangeran.
"Gue juga gamau kali. Gue masih normal ya. Nggak suka sama cowo." Ujar Ilham.
"Haha. Untung dehh, gue jadi nggak takut deket-deket sama lo." Ujar Pangeran. Ilham hanya terkekeh, setelah itu ia segera menjalankan motornya menuju kerumah Pangeran yang terletak 300 meter dari sekolah.
Selang beberapa menit mereka sampai disebuah rumah yang sudah mulai berlubang. Mereka berdua segera masuk kedalam rumah itu.
"Bentar ya, gue ganti baju dulu. Lo ganti baju dikamar mandi aja." Ujar Pangeran.
"Oke." Ilham segera mengambil pakaiannya dan langsung masuk kekamar mandi.
Tak lama mereka berdua sudah siap dengan pakaian sendiri. Jisung memgenakan celana berwarna hitam, kaos krem dan juga hoodie coklat, sementara itu Pangeran hanya mengenakan celana pendek selutut serta kaos berwarna hitam.
"Gilak! Lo keren Ham." Puji Pangeran ketika melihat Ilham dengan style nya.
"Paan si." Tanya Ilham yang senyum-senyum sendiri.
"Haha, jalan sekarang nih?" Tanya Pangeran.
"Gass."
Ilham meninggalkan tasnya dirumah Pangeran, sementara itu mereka berdua segera pergi menggunakan motornya.
"Lo pengen kemana Ran?" Tanya Ilham dengan suara yang ia keraskan. Sebab, ramainya jalan raya membuat suaranya teredam.
"Serah lo. Gue ngikut." Teriak Pangeran.
"Ngikut mulu luu." Teriak Ilham sembari menatap Pangeran melalui kaca spionnya.
"Gue nggak terlalu paham sama daerah sinii." Teriak Pangeran.
Ilham segera melajukan motornya menuju ke salah satu mall.
"Nonton yuk." Ujar Ilham pada Pangeran.
"Gue bawa duit pas-pas an woii! Cuma 50 ribu." Ujar Pangeran.
"Gue traktirr."
"Nggak usah. Gue bayar sendiri aja." Teriak Pangeran.
"Jangan! Biar gue yang bayar." Tolak Ilham.
"Nggak. Gue nggak enak sama lo." Ujar Pangeran.
"Nggak papa. Kita kan bestiii." Ujar Ilham.
"Tapi gue nggak enak sama lo. Masa tiap jalan lo terus yang bayarin." Ujar Pangeran.
"Tapi lo juga nanggung beban guee. Impas kan?" Ujar Ilham.
"Nggak. Gue bayar sendiri!" Paksa Pangeran.
"Masa bodo. Intinya gue yang bayar." Paksa Ilham.
Karena mereka berdua sama-sama keras kepala berakhir dengan disepanjang perjalanan merehanya berdebat. Hingga tak terasa mereka sudah sampai mall. Diperjalanan menuju kebioskopun ocehan mereka tak kunjung berhenti.
Ketika Pangeran hendak membayar tiket, dengan cepat Ilham langsung membayar tiketnya dan juga Pangeran.
"Ham?" Pangeran menatap Ilham dengan raut kesal.
"Nggak papa. Lo traktir gue lain kali aja." Ujar Ilham.
Pangeran menghela napas. "Iya, makasih."
"Oh iya, pop corn smaa minumnya 2 ya mbak." Ujar Ilham.

KAMU SEDANG MEMBACA
From Home [Zhong Chenle]
Novela Juvenil"Ayah, ayah dimana? Pangeran pengen ketemu ayah. Bunda nggak suka sama Pangeran yah, bunda benci Pangeran. Pangeran pengen ketemu ayah."