chapter 7

305 32 1
                                    

HAPPY READING!!
-
-
-
-
VOTE EYY JNGN LUPA!

Azmi sampai di minimarket dengan style kaos oblong hitam dengan perpaduan sarung khas nya. terlihat keren juga menambah ketampanannya. Azmi berjalan menuju rak barang barang mencari satu persatu barang yang mirip dengan gambar di handphone.

"untung sayang, coba kalo enggak"

"seumur hidup baru kali ini beli softex. mana rame lagi disini" batin Azmi menggerutu.

sungguh, dirinya seperti anak ilang yang tak tau arah.

"cari apa mas?" tanya salah satu pegawai yang melihat Azmi seperti kebingungan.

"eum, anu, cari p-pembalut mbak" sial, setengah malu bukan setengah tapi sangat malu.

pegawai tersebut menahan kekehan nya. "pembalut mas?" Azmi mengangguk ragu.

"sebelah sini mas" pegawai tersebut mengantarkan Azmi sampai pada rak yang berjejer bermacam macam pembalut.

"pake yang mana mas?" Azmi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. namun ia tetap memasang raut datar.

"bukan saya yang pake mbak, saya cowo dan saya ga haid" ucap Azmi. pegawai tersebut menahan tawanya.

"ini, cari yang seperti ini" Azmi menunjukkan ponselnya yang berisi gambar pembalut yang sudah di Carikan oleh Yasmin.

pegawai tersebut mengangguk. ia mencarikan persis seperti yang ada di gambar. "ini mas, pakai yang ukuran apa?"

"saya sudah bilang, bukan saya yang pakai, jadi saya tidak tau" ucap Azmi.

"maaf, maksudnya mau cari yang ukuran apa?"

"gatau, yang biasa dipake cewek cewek ukuran apa? cariin aja"

pegawai tersebut mengangguk. ia sebisa mungkin mencari ukuran yang tepat. "ini mas, pembayaran langsung di kasir"

"terimakasih"

Azmi mengambil pembalut tersebut dan berjalan menuju kasir. Azmi mengantri dengan memegang dua buah pembalut ditangannya. antrian lain melihat kearahnya. sedangkan Azmi untuk mengalihkan rasa malu yang sangat besar ia memilih memainkan handphone nya.

"buat pacarnya ya mas?" Azmi menggeleng.

"oh, buat adiknya?" ucap pegawai kasir tersebut.

"saya anak tunggal" ucap Azmi

"pasti buat ibunya ya?" Azmi menggeleng lagi.

"buat sepupu perem-"

"buat istri saya!" ucap Azmi ketus.

pegawai tersebut mengangguk ragu. "udah punya ternyata" lirih pegawai kasir itu.

"saya denger" pegawai tersebut mempercepat proses pembayarannya.

"terimakasih"
setelahnya Azmi langsung keluar.

sampai diluar, ia sangat bernafas lega. "demi istri" ucapnya.

***

sementara Yasmin, ia menunggu di kamar mandi hampir satu jam lamanya. memainkan ponsel yang sempat ia ambil.
"beli nya di ujung dunia kali ya? lama banget"

"pegel kaki gue ini, mau rebahan anjir"

Yasmin memainkan ponselnya lagi. karena gabut, ia membuka room chat

        ciaayang
oyy! - Yasmin.

paan? - cia.

pembalut gue abis, terus gue nyuruh Azmi buat beli -yasmin.

ya Humairah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang