OC FF
Cr Chara: @me
Cerita full ide gw
.
.
.Remukan kertas menggelinding. Dapat kita intip tong sampah di sebelah remukan tadi, penuh, penuh dengan remukan kertas yang sama.
"Bukan begitu!!!" ponsel yang di apit telinga serta bahu mengeluarkan suaranya "lalu seperti apa? Apa kau tak mengerti?" jemari yang awalnya menulis, kini berpindah memegang ponsel tadi "tentu aku mengerti, tapi seharusnya kau paham posisi ku sekarang! Sahabat macam apa kau" ia mendengus, lalu bergumam maaf selanjutnya walaupun tak terdengar sosok di sebrang.
"Tentu aku mengerti Aulia!!! Aku pun manusia, tetapi tak semuanya hanya tentang mu. Mengerti lah, aku juga punya kehidupan" pemilik nama Aulia hanya bisa menggeram tertahan, ia tak mungkin berkata yang tidak-tidak lagi pada sahabat yang telah bersamanya sejak Taman Kanak-kanak.
"Bukan tak mau membantu, tapi aku pun lelah kau tau? Mengerti lah, berikan aku waktu sejenak" ia tak menjawab, ada perasaan sakit ghaib entah dari mana "baiklah, maafkan aku selama ini selalu menjadi beban mu" sambungan komunikasi ia putuskan segera.
"Aku juga mengerti... Tapi begitu berat menerimanya" tubuhnya terhempas di atas kasur. Ia pandang layar ponsel dengan panggilan terakhir di sana. "Aku tau, aku tahu, aku tahu" semakin mulutnya bergumam hal sama, semakin pula air terjun asin mengalir deras.
"Aku sadar aku bukan sosok yang kau kenal lagi, aku tahu aku hanyalah beban saat ini, aku tahu aku sering merepotkan mu, aku tahu aku tak stabil, aku tahu mental ku down, aku tahu dunia ini tak hanya tentang ku, aku tahu kau pun manusia, aku mengerti rasanya di posisi mu, aku tahu..."
Menangis dalam diam, tak banyak yang bisa ia lakukan saat ini, ia hanya berharap, dirinya sembuh dari pemikirannya sendiri.
"aku hanya tidak tau, bagaimana caranya aku terbebas dari belenggu diri ku sendiri... Hanya itu..."
Bangkit, ia melirik pada buku yang sebelumnya berisi tulisannya. Terlintas di pikirannya akan surat wasiat berhiaskan tanda tanganya, namun ia urung.
"La tahzan innallaha ma'ana ( لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا) At-Taubah ayat 40 yang artinya “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”"
"وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allâh adalah Maha Penyayang kepadamu. [An-Nisa’/4:29]"
Tangisnya pecah, tak ia pungkiri ia selama ini berkhianat. Berkhianat pada diri sendiri serta pada-Nya yang Agung.
Dia tak pernah meminta mu menemani-Nya, Dia memaklumi perbuatan mu, dan Dia selalu menunggu mu pulang.
"Ingat lah, semua masalah yang kau hadapi pasti ada jalannya, InsyaAllah di mudahkan oleh-Nya"
Kakinya tak kuat menopang tubuhnya lagi. "Sungguh aku zalim melupakan Mu, menganggap jika semuanya telah selesai dan tak satupun mengerti diri ku"
"Az-Zumar ayat 53 Artinya: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Seharusnya ia sadar, bawah Allah selalu menuntunnya. "Lord i need your help. Save me from my self"
•~✾~•