14

8 1 0
                                    

       Lucio merupakan seorang pemuda yang peduli terhadap sesama. Pemuda ini jatuh cinta dan memiliki rasa suka yang sangat dalam terhadap dirinya sendiri versi perempuan yaitu gadis yang sangat anggun yang memiliki latar belakang bunga Sakura. Namun, Lucia sudah memiliki seseorang dari kenangan masa kecilnya yang ada di hatinya. Sebenarnya Lucio merasa sakit hati namun tetap saja pemuda itu tidak dapat melupakan Lucia.
       Pada saat ini, Lucio lebih peduli untuk meneruskan pekerjaannya sebagai maestro dan mengembangkan dirinya di Akademi Musik. Walaupun Lucio memiliki penyakit yang cukup parah dan teman-temannya menjauhinya karena rumor yang beredar antara dirinya dan Lucia, Lucio tetap ditemani oleh Budi temannya di Akademi Musik. Disinilah kebebasannya. Menjadi seorang yang ahli di bidangnya seperti maestro sesuai keinginan keluarganya karena Lucio berbakat musik.
       Lucia yang merupakan gadis anggun berparas cantik ini merupakan bangsawan dari keluarga kaya raya dan merupakan anak gaul yang memiliki banyak teman dan kerabat. Lucia berpikir kalau Lucio bukanlah manusia karena perasaan cintanya pada Lucia lebih seperti menjaga. Dalam hati Lucia, gadis itu menyebutnya dengan julukan "pangeran malaikat penjaga" dan Lucia berterima kasih karena memiliki penjaga. Lucia memiliki perasaan hanya sebatas teman saja dan gadis itu sudah menjelaskannya berkali-kali kepada Lucio.
       Hari demi hari pun berlalu. Lucio masih memendam perasaan yang sekarang telah menjadi cinta untuk Lucia. Namun, Lucio berusaha untuk fokus belajar supaya bisa menjadi anak teladan yang membanggakan. Lucio adalah seorang anak teladan dan dijuluki "sang pangeran" di Akademi Musik, baru kali ini Lucio ditegur gurunya karena tindakannya sudah berlebihan terhadap Lucia.
       Gurunya hanya ingin Lucio menjaganya karena Lucia adalah seorang anak bangsawan. Akan tetapi, nilai-nilai Lucio malah turun karena alasan penyakit dan tidak fokus belajar. Meskipun demikian, Lucio tetaplah menjadi anak teladan bagi kedua orang tuanya. Lucia mulai menyukai Lucio sejak dirinya pernah ditolong dan dijaga oleh Lucio. Lucia sendiri padahal sudah memiliki seseorang yang sangat berarti baginya sejak masa kecil. Akan tetapi, perasaan ini tidak bisa dibohongi. Lucia akhirnya memiliki perasaan yang tumbuh dalam hatinya dan perlahan-lahan sangat menyesakkan.
"Huwaaa... Aku kalah saat bermain kartu."
"Kamu kenapa, Lucia?"
"Aku tidak sengaja kalah dalam pertandingan, Lucio."
"Sudah jangan menangis Lucia. Ayo kita main lagi."
"Yasudah, boleh kok Lucio."
"Sudah jangan menangis lagi ya, pertandingannya dimulai ya."
"Yeay, akhirnya Aku menang Lucio! Alhamdulillah."
"Baguslah, Aku juga ikut senang."
"Terima kasih ya Lucio, Aku sangat senang."
"Baiklah sekarang ayo kita pulang, Lucia."
"Iya boleh kok, Lucio."
"... Apa boleh Aku menggandeng tanganmu, Lucia?"
"Aku malu tahu. Serius."

ChilhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang