third

31 2 0
                                    

"masyaAllah"syasya gelagapan terbangun dari tidurnya
ia baru sadar kalau ia ketiduran setelah shalat shubuh di atas sajadah. Tidak biasanya ia seperti itu biasanya ia langsung mandi dan membantu aminah ibunya bersih bersih walaupun hanya mencuci piring saja.

"Ya Allah,"syasya menggerutu
"Ini pasti gara gara aku baca wattpad sampai nggak tau waktu lagi tadi malam"syasya memijat keningnya kemudian melirik jam yg ada di atas nakas.

"Eeh...jam delapan?"mampus gue" syasya langsung gelagapan saat mengingat kuliah pagi ini akan diisi oleh dosen yang konon katanya killer itu.
Ia tidak segan segan bakal menghukum mahasiswa yang telat bahkan 1 menit di jam pelajarannya, dasar pencinta kedisiplinan.

syasya tidak memungkiri bahwa ia pasti terlambat karena jarak rumahnya ke kampus memakan waktu lebih dari 15 menit belum ditambah kemacetan di pagi hari sedangkan kuliah pagi nya dimulai jam setengah sembilan.
Sekarang saja ia belum mandi dan bersiap siap. yaAllah gini amat nasib Lo sya.

"Ma....mama..."teriaknya saat keluar dari kamarnya

"Lho...katanya kamu ada kuliah pagi?"Aminah keheranan melihat sang anak masih menggunakan piama tidurnya dengan rambut acak acakannya itu,ia kira syasya sudah berangkat kekampus dari tadi soalnya saat ia mengecek kamar anaknya itu dia tidak melihat syasya disana.

"Iya ma... Acha tadi ketiduran abis shalat shubuh" syasya merengut

"Ya udah,mandi gih!"titah Aminah

"Ma..."syasya merengek manja
"Acha pagi ini nggak kuliah dulu ya ma.kata kak abidh dosen barunya galak ma"syasya menampilkan puppy eyesnya untuk meluluhkan sang bunda

"Kalau Acha datang juga nggak bakal disuruh masuk ma,soalnya Acha udah dipastikan telat ini" syasya melirik jamnya.
Syasya sangat senang setelah melihat Aminah tersenyum kepadanya.sepertinya sang bunda luluh ini.

"Bagus dong kalau kamu dihukum biar gak ngulangin kesalahan yang sama" raut muka syasya seketika langsung berubah saat respon ibunya tidak sesuai ekspetasinya.

"Pokoknya kamu harus pergi kuliah,bagaimanapun jadinya nanti"Aminah tertawa melihat raut tidak terima syasya

"Ya Allah kok nasib Acha gini amat sih"syasya menggerutu sambil berjalan menuju kamar mandi utama. Aminah hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah putri bungsunya itu.

                      __________

Waktu akan terus berjalan, ia tidak peduli dengan suasana dan sebagian orang orang disekitarnya yang menginginkan ia berhenti sejenak agar mereka bisa memperbaiki kesalahan atau hal yang tidak sesuai harapan.

Syasya masih saja berdiri kikuk di pintu kelas yang tertutup,sesekali melirik jam dan berkhayal bisa menghentikan waktu seperti cerita fantasi yang ia baca tadi malam.
Ia sudah tau pak Zein dosen baru itu sudah masuk saat Fatimah menelponnya,menanyakan keterlambatannya pagi ini yang langsung di hadiahi umpatan oleh syasya karena ia sedang dijebak macet.

Sebenarnya ia sedikit merasa bersalah kepada sahabatnya itu.wajar Fatimah begitu khawatir tentangnya. Karena ia tidak pernah melihat syasya telat seperti ini apalagi yang masuk katanya dosen yang dikenal killer bahkan sebelum ia menginjakkan kakinya di kampus ini.

"Oke... bismillah"syasya menghembuskan napas menetralisir gugupnya sebelum membuka pintu.
Ceklek...syaysa membuka pintu sedikit dan mengintip suasana dalam kelas

"Oh jadi ini yang namanya pak zein itu?"syasya bergumam
"Emang galak bener"lanjutnya
"Ni orang kayaknya nggak pernah senyum kali ya" ia tertawa melihat kekonyolannya sendiri.

Sudah 5 menit berlalu dan syasya masih sibuk mengintip dari luar,ia menunggu kesempatan pak Zein menulis dipapan tulis agar ia bisa masuk menyelinap secara sembunyi sembunyi kemudian duduk dikursi paling ujung memasang muka menyimak seperti tidak terjadi sesuatu sebelumnya.
Syasya tertawa menyadari kecerdikannya.

"Aah akhirnya"syasya langsung beraksi saat melihat sang dosen beranjak dari duduknya hendak menulis dipapan tulis.

Syaysya membuka pintu pelan pelan dan segera masuk,Fatimah terkejut dan ikutan tegang melihat aksi teman frik nya itu.
Pak Zein selesai menulis tepat saat ia melihat seorang mahasiswi telat sedang memberi isyarat kepada yang lain agar diam.
"Siapa kamu?" Tinggal beberapa langkah lagi mencapai tempat duduknya suara berat seseorang sudah menyapanya.

"Aah mampus..." Ucapnya pelan,Fatimah hanya bisa menahan ketawa melihat sahabatnya itu terciduk saat sedikit lagi berhasil.

"E...e..saya mahasiswi kelas ini pak"jawabnya sambil nyengir tidak keenakan

"Jangan cengengesan!"ucap pak Zein datar,syasya langsung diam.

"Kenapa telat?"tanyanya dingin

"Ee..e..itu pak,itu....."ucapnya terbata bata masih memikirkan alasannya.

"Tadi macet dijalan"sambungnya setelah hampir satu menit ia habiskan hanya bergelut dengan pikirannya.

"Yang lain bisa datang tepat waktu, kenapa kamu nggak? kalau kamu tau bakal terjebak macet atau jarak rumah kamu jauh seharusnya kamu sudah bisa mengantisipasinya dari awal"ucapnya

"Allah menciptakan otak bukan hanya sebagai isi kepala saja,tapi gunakan buat berpikir"
"Paham kamu?"tanyanya melirik tajam kearah syasya. syasya hanya mengangguk paham.

"Hukuman buat kamu, tegak didepan sampai mata kuliah saya selesai"titahnya, syasya nurut saja.

"Siapa nama kamu?"

"Syasya pak" jawabnya

"Nama panjang kamu!"

"Syasya wajhatul Humaira pak"jawabnya

















Yeay third chapter akhirnya publish setelah melewati masa masa sulit dengan perut yang keroncongan.walaupun dalam keadaan puasa harus tetap semangaaat!!!
Kritik dan saran please!!!

DOSEN(DO_eh SE_uami N?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang