[revised]
6.59 am
saluna berhasil membawa heeseung pulang kerumah meskipun dengan susah payah ia harus memapah heeseung yang tentu saja lebih berat darinya.
"saluna.. kamar mandi saluna..." pinta heeseung dengan lirih.
sesuai permintaan heeseung, saluna langsung membawanya ke kamar mandi yang berada di dalam kamar heeseung.
heeseung melepaskan lingkaran tangannya yang berada di leher saluna kemudian ia duduk terkulai lemah di bawah shower.
"saluna, tolong puter ke kanan kerannya..."
"heeseung?" saluna mengernyitkan dahinya karena melihat tanda merah di keran tersebut yang berarti bahwa bila di putar ke kanan, air panas lah yang akan keluar dari shower tersebut.
"saluna cepetan, tolongin aku..."
meskipun sedikit ragu dan takut, namun saluna berusaha mempercayai heeseung sepenuhnya, heeseung yang paling tau apa yang terbaik untuk dirinya saat sedang mengalami reaksi alergi yang dibilang sudah cukup parah.
"saluna ini air panas.. kamu minggir dulu..." heeseung mendorong pelan saluna agar menjauh darinya dan tidak terkena guyuran air shower yang mulai panas.
"gamau! aku bakal disini sama kamu." saluna masih setia berlutut di samping heeseung kemudian memeluknya dengan sangat erat.
kini keduanya sama-sama terhujani air panas dari shower.
heeseung terlihat cukup tenang sekarang dengan mata yang masih terpejam. menikmati air panas yang mengguyurnya sampai basah kuyup. hal ini cukup meminimalisir rasa sakit maupun perihnya bagi heeseung.
berbeda dengan saluna yang mulai merasakan perih pada kulitnya yang juga sudah mulai merah karena terkena guyuran air panas. namun, saluna tetap bertekad untuk setia di samping heeseung.
bagi saluna rasa sakit yang ia rasakan sekarang pasti belum ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa sakit yang sedang heeseung rasakan.
"saluna, ganti air dingin.. puter aja ke kiri.."
saluna mengangguk dan langsung memutar keran tersebut ke kiri. air yang tadinya sangat panas sampai menimbulkan embun di seisi kamar mandi kini mulai berubah menjadi dingin. heeseung beberapa kali menghela nafas lega karena merasakan rasa perih dan sakitnya cukup berkurang.
heeseung membuka matanya dan menoleh ke arah saluna yang masih setia memeluknya. heeseung dapat merasakan badan saluna menggigil karena guyuran air dingin.
"kamu kedinginan ya? udah kamu kepinggir aja..."
"gamau.. kalau kamu masih disini aku juga bakal disini terus..." jawab saluna menahan tangisnya.
heeseung terkekeh lemas kemudian mulai bergerak untuk mematikan showernya. heeseung membalas pelukan saluna meskipun sekujur tubuhnya sudah sangat perih.
"heeseung, ayo kita ke rumah sakit."
"gaperlu.. hal kayak gini ga perlu ditanganin rumah sakit kok..."
"hee-"
"bantu aku bangun ya, sal?"
saluna menghela nafasnya pasrah kemudian membantu heeseung untuk bangkit dari posisinya. saluna segera mengambil handuk kering dan mengelapnya dengan sangat pelan mulai dari rambut heeseung.
"gapapa saluna aku bisa sendiri, kamu keringin badan kamu juga. aku takut banget kamu masuk angin... oiya kamu bisa pake baju kakak aku, ada di kamarnya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
after the sunset ; heeseung lee
Storie d'amore[END] "we could meet after the sunset only."