gyuchan; dibalut lampu temaram.

4.8K 107 2
                                    

ia, dibelai mesra oleh pijar lampu temaram. dibalut oleh bayang yang mendekap erat dalam gelap.

pandangannya kabur, buram karena air mata yang terus hadir sebab kenikmatan tiada tara yang ia terima.

tangan besar yang menjamah tubuhnya sanggup membuat kepalanya menengadah pasrah. menanti sentuhan lain yang siap membuatnya terbang ke surga.

peluh yang membasahi tubuhnya pun menjadi bukti bahwa ia memang terbuai oleh sosok yang bayangnya melingkupi dirinya. bagaimana surai gelapnya kusut berantakan akibat tarikan berulang sebagai bentuk kenikmatan hasil kerja belah bibir tipisnya.

yang menonjol pada lehernya pun berulang kali menjadi sasaran isapan serta gigitan gemas dari sang dominan yang matanya berkabut nafsu.

belah bibirnya terus membuka, lagi.

sebabnya berbeda.

kini yang menjadi alasan adalah dua jemari besar, yang dengan kasar mengacak isi lubang di selatan tubuhnya. terkadang sentakan asal, terkadang hentakan kuat.

terlampau kuat, bahkan. sampai air mata ikut menetes. mengalir bersama dengan peluh yang membasahi wajahnya.

ia memohon. agar tempo yang terlalu lambat itu dibuat semakin cepat, demi mengejar nikmat duniawi yang hasratnya itu sedari tadi membelenggu.

"anak baik, tambah satu lagi, ya sayang?"

izin sang dominan pada anak adam yang kini di bawah kuasanya. di bawah kuasa jarinya.

anggukan samar diberikan, dan satu jari ditambahkan. bersamaan dengan cepatnya gerakan dan kasarnya hentakan, putih di raih oleh dia yang kini bersandar yang berdaya di atas sofa.

DOMINO.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang