soonyoung nyaris mencapai klimaks pertamanya. mulut minghao tak berhenti memuaskan ujung kejantanannya, sedangkan jemari panjang dan sedikit kasar itu memijat dan mengocok batang hingga pangkal penisnya.sesekali minghao memasukkan penis soonyoung ke dalam mulutnya, menggerakkan kepalanya naik turun, lalu membiarkan ujung penis soonyoung menekan tenggorokannya. kemudian ia menghisap batang tegang dalam mulutnya itu sekuat mungkin.
"hao— ahh! kenapa diisep.. jadi keluar.."
klimaks pertama datang. dikeluarkan dalam mulut minghao, dan habis ditelan sang empu. setelahnya, minghao mengangkat tubuh soonyoung ke atas pangkuannya. soonyoung yang bersandar di headboard kasur dan memandang kaca di sebrang kasur.
bibirnya yang baru saja menarik nafas kembali mendesah, sebab kini minghao memasukkan satu jarinya ke dalam lubang sempit soonyoung. bibir tebalnya pun sibuk menciumi leher dan telinga soonyoung.
"anghh! minghao— hnghh!"
jeritan nikmat lepas dari bibir soonyoung. jari kedua masuk begitu saja, dan langsung menusuk prostatnya dengan kuat. minghao benar-benar bermain-main dengan soonyoung yang masih sensitif setelah klimaks pertamanya. penis soonyoung menunjukan reaksi yang memuaskan ego minghao dengan terus mengucurkan precum, bersiap untuk klimaks kedua.
jari minghao bergerak keluar masuk dengan cepat, menekan dinding rektum dan prostat secara bergantian. sesekali ia membuat gerakan menggunting, membuat soonyoung meremat kuat bahunya.
soonyoung malu. ia berhadapan dengan cermin di sebrang kasur. wajahnya merah padam, basah oleh keringat. ia yang tidak sengaja melihat pantulan wajahnya saat menjerit membuatnya menahan diri dan erangan.
"enak sayang? tadi di stage bisa teriak kenceng. sekarang kok ditahan hm?"
yang soonyoung ingat hanyalah tiga jari minghao mengisi penuh lubangnya, bergerak dengan kasar dan cepat. mengacak-acak lubangnya dengan gerakan dan tempo sesuka hati.
memaksa mulutnya melepaskan rengekan manja dan mendayu yang ingin minghao dengar. air mata pun mengalir bebas di pipinya. kakinya bahkan gemetar, dan jemari kakinya menekuk sebab terlampau nikmat.
"pinter, kakak sayang. kakinya kenapa gemetar gitu cantik? keenakan di fingering ya?"
soonyoung hanya bisa melempar kepalanya ke belakang dan mendesah hebat. ia hanya bisa fokus pada gerakan jari di selatan tubuhnya, memuaskannya.
minghao benar-benar mendekap erat pinggang ramping soonyoung sambil menahan tubuh pria itu, agar ia bisa menekan jarinya semakin dalam.
"minghao— ahh! anghh! hnghh—"
"you're so whinny. noisy. loud."
"i am.. you do me so good.."
"come for me, sayang."
minghao benar-benar membuat soonyoung basah, lengket, kotor, dan berantakan. membawa pria itu melewati batasnya, hingga terkulai lemah dalam dekapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOMINO.
Fanfictionㅤ ㅤit's a bit dangerous standing next to you ㅤi'm tryin' to hold on, but you make me defenseless ㅤwe tilt and move straight to the floor ㅤtumble down while we start to laugh ㅤyou put me down and pick me up, this feeling loop ㅤthings change with just...