Misagi Aiko

52 4 0
                                    

Hari ini seperti biasa, seluruh anggota klub voli Karasuno telah berkumpul di gym untuk latihan regulernya. Saat semuanya sedang sibuk menata lapangan, seperti memasang net, mengeluarkan bola, dan kegiatan lainnya, manager kebanggaan tim voli putra--Shimizu Kiyoko--memasuki ruang gym.

"KIYOKOO-SANNN!!"  teriak duo bucin Kiyoko, yap. Tanaka dan Nishinoya.

Saat mereka berlari kearah Kiyoko, seseorang muncul di belakangnya. tampak seorang gadis perawakan kecil dan terlihat gugup.

"Eh? Siapa?" tanya Tanaka dan Nishinoya hampir berbarengan.

"Ada apa?" tanya Sugawara yang ikut bergabung dengan mereka.

"ah, dia anggota magang manager" jawab Kiyoko sambil menoleh ke arah anak yang datang bersamanya.

"A-aku Yachi Hitoka dari kelas 1-5. Salam tenal" kata anak itu, saking gugupnya lidahnya jadi tergigit.

"Wah~ selamat bergabung di tim voli Karasuno, Yachi-san!" kata Daichi yang baru bergabung bersama yang lain.

"Selamat ya, kalian udah punya manager untuk tahun depan" kata Asahi  kepada anak kelas satu.

"Ho? Dua manager? Seperti SMA unggulan!" kata Hinata kegirangan.

"E-eh?" gumam Yachi kebingungan.

"Dia masih magang kok" kata Kiyoko mengklarifikasi.

Setelah itu semuanya kembali melanjutkan kegiatan masing-masing dan memulai pemanasan untuk latihan. Sedangkan Kiyoko menyuruh Yachi kembali ke kelas dan memulai program magangnya nanti sore saat latih tanding.

"A-anu, Shimizu-senpai." panggil Yachi, berbalik tidak jadi kembali ke kelas

"Panggil Kiyoko saja. Ada apa Yachi?"

"A-apa aku boleh mengajak teman untuk menjadi manager? Ka-kalau tidak boleh gapapa. Hanya saja temanku ini pernah bermain voli, jadi kurasa aku akan lebih cepat belajar tentang voli jika ada dia di sisiku. Eh, bu-bukan berarti aku tidak mau belajar dari Shimizu-senpai kok." jelas Yachi terbata-bata.

Melihat kouhai-nya yang terbata-bata menjelaskan maksudnya, Kiyoko tersenyum. Senyuman yang sangat manis hingga membuat Tanaka dan Nishinoya yang dari tadi memperhatikan mereka berteriak histeris.

"Ng, gapapa kok. Akan lebih nyaman jika ada teman seusia kan?" kata Kiyoko dengan lembut.

"Te-terima kasih Shimizu-senpai! Kalau begitu aku kembali dulu!" ucap Yachi senang dan langsung berlari ke kelas.

"Kiyoko-san berbicara dan tersenyum, ukkhhh" heboh Tanaka.

"Jantungku berdebar kencang! Kurasa aku akan mati!!" ujar Nishinoya, dramatis.

"Kalian berdua berisik! Kembali lah latihan!" teriak Daichi memarahi mereka berdua.

#
#
#

Saat tiba di kelas, Yachi langsung mencari teman yang ia maksud tapi sehelai rambutnya pun tak nampak. Padahal sebelum ia ke ruang gym temannya itu masih berada di bangkunya dan tertidur. Saat ditanya ke teman sekelasnya yang lain, ia mengatakan temannya itu keluar tapi entah kemana. Mendengar hal itu, Yachi kira-kira bisa menebak kemana perginya temannya itu dan kembali berlari keluar kelas.

"Aiko-chan" sapa Yachi ketika melihat teman yang ia maksud.

"Hitoka? Ada apa?" tanya Aiko.

"Duh, Aiko-chan. Sudah kubilang kan jangan bolos-bolos lagi. Walaupun nilai mu bagus, tapi kalau keseringan nanti guru-guru malah jadi tidak senang." kata Yachi kemudian duduk di samping Aiko.

"Aku gak bolos kok. Bagaimana kamu bisa bilang seseorang yang sedang tidur di UKS sebagai pembolos?" protes Aiko yang memang saat ini mereka sedang di UKS.

"Tapi kan kamu tidak sakit."

"Ssshh, jangan keras-keras dong. Gimana nanti kalau sensei mendengarnya?" kata Aiko sambil memegang pipi Yachi dengan kedua tangannya.

"Apwa yagi ayasanmu uwntuk boyos hayi ini?—Apalagi alasanmu untuk bolos kali ini?" tanya Yachi kesulitan berbicara karena pipinya masih dipegang Aiko.

"Huft, lupakan. Kenapa kamu mencari ku?" tanya Aiko mengganti topik.

"I-itu, kamu tadi liat kan aku dipanggil kakel? Ternyata kakak itu adalah manager klub voli putra dan dia mengajakku untuk menjadi manager."

"Hm? Bagus dong. Ikut saja, hitung-hitung nambah pengalaman"

Mendengar jawaban santai Aiko, Yachi terdiam. Susah payah mengumpulkan keberaniannya untuk menyampaikan maksud dia sebenarnya. Setelah merasa sedikit yakin, ragu-ragu ia menyampaikannya pada Aiko.

"Ka-karena itu. A-apa kamu mau menjadi ma-manager juga? Kiyoko-senpai mengizinkanku untuk membawamu kok. Ba-bagaimana?" tanya Yachi terbata-bata.

"...bukankah aku sudah bilang padamu? Aku tidak ingin terlibat lagi dengan voli" jawab Aiko dingin, setelah terdiam sejenak. Suasana yang tadinya santai mendadak dingin.

"Ta-tapi kan ini voli putra"

"MAU VOLI PUTRA ATAU PUTRI SAMA SAJA!" teriak Aiko tanpa sadar membentak Yachi.

"A-ah ma-maafkan aku" ucap Aiko ketika menyadari apa yang ia lakukan.

"Hm, tak apa kok. Aku mengerti dengan apa yang telah kamu alami tapi satu hal yang harus kamu tahu Aiko. Kamu terlihat sangat bahagia ketika bermain voli." kata Yachi sambil tersenyum lembut.

Mendengar perkataan itu, mata Aiko memanas.

"Kalau begitu aku kembali duluan. Kalau seandainya kamu berubah pikiran, temui aku di ruang gym. Aku sangat menantikan kedatanganmu" kata Yachi kemudian pergi.

Saat punggung Yachi tak tampak lagi, bulir-bulir air mata terjatuh bebas melewati kedua pipi Aiko. Kamu terlihat sangat bahagia ketika bermain voli. Andaikan perkataan itu dikatakan oleh orang yang Aiko harapkan, mungkin saat ini kondisinya akan berbalik. Tapi sayangnya, orang itu takkan pernah mengatakan hal itu. Dia menghapus air matanya dan kembali tertidur.


###


Perkenalkan, aku Naila Athala. Ini adalah fanfiction Haikyuu pertamaku. Please enjoy the stories!!  ෆ╹ .̮ ╹ෆ 

Sankyu for reading ( ˘ ³˘)

*kalau ada saran dan kritikan tolong katakan yaw*                      

###

'Ball'in In Love With You (Kuroo Tetsurou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang