Break-up ?

23 2 0
                                    

Liburan musim panas telah tiba. Biasanya para siswa SMA akan menghabiskan waktu jalan-jalan dengan keluarga maupun temannya. Ada juga siswa-siswa yang menghabiskan waktu hanya di rumah dan melakukan hobi masing-masing untuk menghilangkan rasa bosan.

Begitupula dengan anak-anak dari klub voli SMA Karasuno. Liburan musim panas tahun ini akan mereka habiskan dengan melakukan hobi mereka yaitu bermain voli. Tentu saja bukan hanya sekedar bersenang-senang tapi mereka juga harus serius dalam bermain karena ini akan menjadi batu pijakan mereka untuk menjadi lebih kuat.

Sesaat tiba di Tokyo, anak-anak itu berhamburan keluar dan meletakkan barang-barang di tempat mereka biasa menginap. Setelah merasa semua barang telah diturunkan dari mobil. Mereka beramai-ramai memasuki ruang gym dan setelah melakukan pemanasan mereka langsung memulai pertandingan latihan.

"Tim Karasuno entah kenapa rasanya seperti sedang kehilangan ritmenya" komentar Suzumeda saat semua manager sedang memasak untuk makan malam.

"Benar, biasanya tim kalian sangat kompak, apalagi serangan duo aneh itu. Tapi hari ini entah kenapa Kageyama dan Hinata terlihat sedang tidak baik?" Tambah Shirofuku.

Kiyoko–manager tertua diantara manager Karasuno– hanya menghela napas pelan. Memang benar apa yang dikatakan Suzumeda dan Shirofuku, tapi Kiyoko yakin sebentar lagi mereka akan menemukan ritmenya kembali dan akan bermain lebih kompak serta lebih hebat lagi setelah ini.

"Yah, anggap saja mereka seperti anak burung gagak yang baru belajar cara mencari makanan" jawab Kiyoko dengan senyuman lembutnya.

"Sepertinya sudah selesai dan siap untuk disantap, aku dan Aiko akan memberitahu yang lain ya" pamit Miyanoshita lalu diikuti oleh Aiko.

Setiba dipersimpangan lorong mereka berpisah agar lebih cepat. Aiko tiba di depan ruang gym yang di dalamnya ada Hinata, Tsukishima, Bokuto, Akashi dan anak-anak Nekoma lainnya.

"Oh! Aiko-chan~ ada perlu apa?" Sapa Hinata dengan ramah ketika ia menyadari keberadaan Aiko.

"Makan malam sudah siap, kalau terlalu lama nanti jadi tidak kebagian loh" kata Aiko

"OH! KAMU! Aiko yang itu kan?!" Teriak Bokuto ketika ia melihat Aiko berjalan mendekati Hinata.

Mendengar teriakkan Bokuto, Aiko hanya menatap Bokuto dan memiringkan kepalanya karena bingung. 'aiko yang itu' apa maksudnya?

Sebelum sempat bertanya, Bokuto telah diseret oleh Akashi keluar ruang gym. Lalu anak-anak Nekoma lainnya juga pergi keluar gym. Di belakangnya menyusul Tsukishima yang terlihat sudah kelelahan karena latihan tambahan.

"Oi! Tsukki! Bareng dong!" Teriak Hinata tapi diacuhkan oleh Tsukishima.

"Shoyo ayo bareng. Sampai jumpa di ruang makan, Aiko" Kenma menarik tangan Hinata mengikuti yang lainnya ke ruang makan.

Tinggal dua orang yang pikirannya penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang ingin mereka lontarkan satu sama lain. Tapi entah kenapa sulit sekali untuk mengeluarkannya.

"Ekhem, lebih baik kita juga segera ke ruang makan" kata Kuroo memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Kamu... Udah lupa sama aku ya?" Gumam Aiko tapi terdengar oleh Kuroo.

"Hah?! Aku gak bakalan pernah bisa ngelupain kamu. Justru sebaliknya, aku takut kamu udah lupa sama aku dan.. aku takut kamu jadi gak merasa nyaman disekitar ku karena hubungan kita yang sudah selesai" jelas Kuroo panjang lebar.

"Selesai? Jadi selama ini kamu menganggap hubungan kita udah selesai?"

"Hah? Bukannya kamu sendiri yang menyelesaikannya? Kamu tiba-tiba saja pindah ke Miyagi tanpa memberiku kabar sedikitpun, aku berusaha untuk menghubungi mu tapi nomor teleponmu tidak aktif lagi, aku juga berusaha sabar menunggu kamu menghubungi ku duluan tapi hal itu tidak pernah terjadi sampai hari ini, lalu apa lagi kalau kesimpulannya bukan karena kamu ingin mengakhiri hubungan kita?" cecar Kuroo tanpa sadar meninggikan nada bicaranya.

"Bukan, maksudku bukan begitu" Aiko menjawab dengan suara pelan yang bergetar.

Melihat ekspresi Aiko membuat Kuroo tersadar. Ia kembali menenangkan diri dan berkata dengan lembut.

"Lalu apa yang terjadi? Kenapa kamu menghilang begitu saja dariku?"

Bukannya menjawab pertanyaan Kuroo, Aiko malah menetaskan air matanya. Melihat hal itu Kuroo dengan refleks memeluknya. Tangis Aiko semakin pecah ketika ia merasakan kehangatan pelukan Kuroo.

"Sayang, udah ya, jangan nangis lagi. Kalau kamu belum bisa ceritakan sekarang, kamu bisa ceritakan nanti. Waktuku akan selalu ada untukmu" ucap Kuroo sambil mengelus kepala Aiko dengan lembut.

Mendengar kalimat penenang dari Kuroo membuat tangis Aiko berhenti. Tapi ia masih belum mau melepas pelukan Kuroo.

'Kapan terakhir kali? Rasanya seperti sudah lama sekali' Batin Aiko

"Hei~ kalau terus begini bisa-bisa kita ketinggalan makan malam. Kamu gak lupakan disini sarangnya monster. Kalau terlambat ke ruang makan bisa-bisa semua makanannya dihabiskan oleh mereka" ujar Kuroo masih berusaha menghibur Aiko.

Mendengar perkataan Kuroo, Aiko terkekeh dan meninggalkan senyum di wajahnya yang cantik itu.

"Baiklah ayo kembali." Kata Aiko hendak berbalik duluan namun di tahan oleh Kuroo.

"Ekhm, aku memang bilang kamu bisa ceritakan ke aku kapan aja kamu dah siap.. Tapi boleh gak aku minta satu kepastian aja?"

"Hmm apa itu?" Aiko memiringkan kepalanya karena bingung.

Kuroo tampak ragu-ragu ingin menyampaikan apa yang ingin ia katakan.

"Apakah kita masih berpacaran?" Tanya Kuroo terbata-bata.

Mendengar pertanyaan Kuroo, pipi Aiko mengembung senang di warnai dengan warna merah muda. Di bawah malam dengan sinar bulan yang begitu terang. Angin sepoi-sepoi malam menghembuskan rambut hitam Aiko yang panjang. Dia berbalik menghadap Kuroo dan mengukir senyuman yang manis di wajahnya.

"Tentu!"

###

'Ball'in In Love With You (Kuroo Tetsurou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang