First Met

23 2 0
                                    

"... Kamu ingin main yang lain?" tanya Kenma kepada tetangga barunya yang pindah seminggu yang lalu.

Sebagai jawaban, tetangganya itu berlari keluar dan kembali lagi sambil membawa sebuah bola voli.

'maksud ku permainan lain di konsol ini' batin Kenma.

Melihat wajah temannya yang bersemangat, ia tidak tega menolaknya. Jadilah mereka bermain voli di lapangan dekat rumah mereka.

"Kenmaaaa.. tumben kamu keluar dari gua mu itu? Apakah kamu sudah bosan dengan konsolmu? Bagaimana kalau kamu jual ke aku? Aku akan membeli dengan harga setengah, hehe" seseorang tiba-tiba muncul entah darimana.

"Darimana kamu belajar kalimat itu?"

"Oh, siapa ini? Teman baru mu? Kenma, kamu punya teman selain aku?!"

"Aiko, ini Kuroo. Dia baru saja pindah kemari seminggu yang lalu ke rumah itu" telunjuk kenma mengarah ke rumah yang berada di tengah-tengah rumah Aiko dan Kenma.

Kuroo membungkuk pelan, ia malu untuk menyapa duluan.

"Oh! Rumah itu! Akhirnya ada juga yang mau tinggal disana, salam kenal ya, aku Aiko, hehe" 

Berbanding terbalik dengan Kuroo yang malu-malu ingin menyapa, Aiko malah dengan percaya diri menyapa Kuroo dan terlebih dulu memegang tangannya.

"Sa–salam kenal" Kuroo menjawab terbata-bata karena kaget dengan tangan Aiko yang memegang tangannya tiba-tiba.

"Kamu suka voli juga ya? Aku juga! Aku bukannya mau menyombong ya, tapi aku adalah ace nya SD Tokyo!" Aiko berkacak pinggang dengan niat pamer kepada teman-temannya itu.

Kuroo memasang wajah kagum sedangkan Kenma sebaliknya. Ia malah kesal dengan sikap sombong temannya itu. Bukan karena iri, tapi karena bagi Kenma apapun yang dilakukan Aiko membuatnya kesal, entah kenapa mereka masih bisa berteman hingga sekarang.

"Oh ya, kuroo kamu sekolah dimana?Apakah sama dengan kami?" Tanya Aiko sambil merangkul Kenma—yang dirangkul hanya memasang wajah kesal dan lelah.

"Iya! Tapi aku baru akan masuk sekolah besok,-"

"Bagus!! Jangan lupa untuk nonton pertandingan voliku minggu ini ya! Ohh, iya sebaiknya kalian berdua juga bergabung di voli putra!

"Okay, bubye~" Aiko berlari ke rumahnya meninggalkan Kuroo dan Kenma kembali berdua.

#

Hari yang dikatakan oleh Aiko telah tiba. Kini di lapangan voli sudah dipenuhi oleh penonton dan beberapa pemain yang sedang pemanasan. Di bagian kiri tribun atas, Kuroo berdiri seperti sedang mencari seseorang di bawah sana. Di belakangnya ada kenma yang sibuk dengan game online nya.

Di bagian lain sekolah, kini terdengar alunan piano yang sangat indah. Mendengar nya membuat hati bisa terbawa denganya layaknya daun yang terhembus angin. Minggu ini memang pekan karnavalnya sekolah. Jadi selain perlombaan di bidang olahraga, sekolah juga mengadakan perlombaan di bidang seni, baik itu seni suara maupun seni lukis.

Saat ini seorang anak perempuan yang menggunakan gaun elegan dan make up tipis membuat penampilannya terlihat lebih dewasa daripada umurnya yang sebenarnya. Dari jari kecilnya yang menekan tuts keluar alunan musik yang sangat indah dan membuat siapapun yang mendengarnya merasa kecanduan.

"Aiko tidak terlihat dimanapun"

Komentar itu Kuroo lemparkan setelah lama mencari Aiko di bawah tapi sampai kini tidak terlihat batang hidungnya. Padahal di bawah sudah banyak pemain yang melakukan pemanasan dan pertandingan juga akan segera dimulai.

Kenma hanya mengacuhkan komentar Kuroo dan memilih untuk tetap sibuk dengan gamenya sampai suatu pesan masuk. Pertandingan antara sekolah mereka dengan sekolah lain akan dimulai, tapi Aiko tidak terlihat dimanapun. Kenma tiba-tiba berdiri dan menarik Kuroo.

"Kuroo, ayo kita keluar"

"Eh kenapa?"

Tanpa menghiraukan keberatan yang di lontarkan Kuroo, kenma terus berjalan keluar hingga akhirnya bertemu dengan seorang gadis yang kini sedang terengah-engah.

"Kamu bawa baju ganti"

"Tentu. Aku udah pake bajunya dibalik gaun. Tunggu aku buka dulu" perempuan itu masuk ke toilet untuk membuka gaunnya.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Bukannya Aiko sekarang harusnya ada dilapangan? Kenapa dia malah datang pakai gaun?"

Aiko yang sudah berganti baju, memberikan gaun yang terlipat kepada Kenma lalu membenarkan tali sepatunya.

"Aku duluan ya" kata Aiko sambil berlari memasuki tribun.

Kenma dan Kuroo ikut berlari menuju barisan penonton. Melihat Aiko yang berhasil datang sebelum peluit berbunyi semua yang terlibat seakan menghembuskan napas lega bersamaan.

"Aku tau kamu punya banyak pertanyaan. Tapi aku tidak yakin bisa menjawab semuanya, Kuroo" kata Kenma baru menjawab pertanyaan Kuroo tadi.

"Kalau begitu, jawab ini saja. Kenapa Aiko tadi datang terlambat dan memakai gaun?"

"Karena dia barus saja menyelesaikan resitalnya".

"Resital? Di saat dia akan ada lomba voli?"

"Pertanyaan itu lebih baik kamu tanyakan secara langsung ke dia" jawab Kenma datar.

Belum Kuroo bersuara kembali, ace spike berhasil dilakukan oleh Aiko, satu poin untuk sd Tokyo. Seluruh penonton bersorak gembira. Walaupun ini adalah lomba daerah antar sd, tapi tingkatnya sudah seperti nasional. Karena tim-tim yang hadir di pertandingan persahabatan hari ini adalah tim-tim yang biasa bertanding di tingkat nasional.

Pertandingan terus berlangsung beberapa menit kedepan. Dihiasi dengan gemuruh penonton baik itu sorak gembira mau pun omelan kesal. Tapi para pemain diatas lapangan tidak terpengaruh sama sekali seakan di dunia ini hanya ada mereka dan pertandingan. Melihat tingkat kefokusan anak-anak sd yang saat ini sedang bermain, tidaklah berlebihan bila dikatakan Jepang memiliki masa depan yang cerah dalam permainan voli wanita.

Pertandingan selesai dengan poin 25-23 dan 27-25 dalam 2 match menang 2-0. Pemenangnya adalah tim tokyo. Meskipun sang Ace sempat mengalami keterlambatan tadi, tapi mereka tidak akan terlambat dalam meraih juara. Misagi Aiko, Ace masa depan tim voli nasional Jepang.

"Teman-teman, ayo ke rumahku! Kita makan-makan apa saja yang kita mau malam ini, hehe" Aiko menghambur ke Kenma dan Kuroo.

"Memangnya om gak ada?" Tanya Kenma sambil berusaha melepaskan rangkulan Aiko

"Tidak, tapi dia meninggalkan kartunya ini sebagai hadiah suksesnya resitalku, hehe" Aiko berpose sambil menunjukkan kartu kredit yang ditinggalkan ayahya.

"Baiklah, aku mau sushi paling mahal" kata Kenma santai

"Eum, aku apapun yang Aiko pesan nanti" kata Kuroo sambil menyamakan langkah dengan dua temannya.

"Tapi, apa maksudnya resitalmu sukses, Aiko?"

"Oh, apa aku belum beritahu?" Langkah Aiko terhenti, kini mata memandang lurus ke mata Kuroo

###

'Ball'in In Love With You (Kuroo Tetsurou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang