Kesepakatan

498 46 6
                                    

Hari ini Kakashi mulai menjalankan rencananya, ia pergi ke kantor Hokage. Setelah semalaman berfikir apa yang akan ia katakan di hadapan Tsunade nanti.

"Maaf Hokage-sama karena sudah mengganggu anda sepagi ini,"

Ujar Kakashi sambil membungkukkan badannya.

"Ya. Apa yang ingin kau bicarakan denganku?"

"Aku ingin membicarakan tentang Sakura. Tentangnya, aku mencintai Sakura, aku berniat untuk meminta restu kepada anda sebagai guru dan pengganti orang tuanya. Aku harap anda akan memberikan restu kepada aku dan Sakura."

"Kau menyukai Sakura?! Apa kau gila? Dia adalah mantan muridmu, dan kau sadar perbedaan usiamu dengannya?!"

Tsunade terkejut dan langsung bangun dari posisi duduknya. Melihat reaksi itu Kakashi sama sekali tidak terkejut, ia sudah tahu hal ini pasti akan terjadi.

"Aku tidak akan pernah merestuimu! Lagi pula aku sudah mendapat seorang pria yang aku rasa cocok untuknya." 

Setelah mendengar penolakan dari Tsunade, Kakashi tidak menjawab. Ia menerima keputusan dari Tsunade. Ini berjalan sesuai rencananya. Ia hanya tinggal menunggu Sakura untuk menjalankan apa yang sudah ia instruksikan padanya. Mungkin akan terlihat bahwa Kakashi sangat bergantung pada Sakura saat ini, karena hanya tinggal Sakura lah yang bisa membuat perubahan dalam hal ini.

"Sakura, aku harap kita tidak terlalu formal."

Chojuro memberitahu agar Sakura tidak menganggapnya sebagai tamu, akan tetapi sebagai seorang teman. Hanya saja Sakura tetap menganggap Chojuro adalah tamu. Perjalanan mereka berlangsung secara formal dan tampak tidak terlihat seperti orang yang sedang melalukan pendekatan sama sekali.

Sementara di kejauhan tampak Kakashi yang memang sejak kembali dari kantor Hokage, ia sengaja menguntit Sakura dan Chojuro. Terlihat rencananya berjalan lancar. Sampai ketika sore hari tiba, dan inilah yang Kakashi tunggu sejak tadi pagi. Yaitu penolakan Sakura terhadap Chojuro.

Namun, sebuah hal yang tidak pernah terpikirkan oleh Kakashi pun terjadi. Kini Chojuro mulai membuka suara,

"Sakura, maaf. Aku rasa kita tidak bisa bersama."

'Eh apa dia bercanda?'

"Aku rasa kau tidak akan mudah mencintaiku, begitu juga dengan diriku. Aku sudah memikirkan hubungan kita jika kita tetap mengikuti perjodohan ini, mungkin akan berjalan datar dan formal."

Sebuah kejutan yang tidak terpikirkan bahwa Chojuro akan mengatakan hal itu. Yah, memang cinta itu tidak bisa dipaksakan. Sakura merasa sedikit lega mendengarnya. Tanpa harus bersusah payah, ia juga memiliki pendapat yang sama dengan Chojuro. Mungkin hubungannya setelah menikah bersama Chojuro memang akan terasa datar dan sama sekali tidak leluasa untuk bertukar pikiran.

"Benarkah?"

Ujar Sakura sangat antusias mendengar itu, Chojuro mengangguk lalu mengatakan.

"Kita harus segera memberi tahu hal ini kepada~~

"Tunggu apalagi cepatlah,"

Sakura menarik tangan Chojuro dan segera berlari menuju kantor Hokage.

Kakashi yang hanya mengawasi dari kejauhan, merasa bingung kenapa Sakura sangat antusias. Lalu pikiran negatif mulai menghantui Kakashi.

'Apa yang mereka bicarakan, kenapa Sakura sangat antusias. Apakah Sakura telah jatuh cinta pada Chojuro, bagaimana bisa? Apakah karena jabatan Chojuro yang akan menjadi Mizukage setelah menikah?' 

Sementara itu di kantor Hokage.

Sakura dan Chojuro sudah berada di hadapan Tsunade. Mereka merasa gugup, terutama Sakura. Ia takut kalau Tsunade tetap memaksanya untuk menikah dengan Chojuro.

"Maaf sebelumnya Hokage-sama, aku dan Sakura ingin berbicara sesuatu denganmu,"

"Apa yang ingin kalian bicarakan? Katakanlah."

"Jadi aku dan Sakura sudah memutuskan untuk tidak akan melanjutkan perjodohan ini."

"Apa benar begitu Sakura?"

Sakura yang sedari tadi diam, kini mulai berbicara dengan penuh keberanian.

"Ya. Hokage-sama, aku dan Chojuro sudah sepakat untuk menolak perjodohan ini. Aku dan Chojuro sama-sama berpendapat bahwa jika kami melanjutkan perjodohan ini maka hubungan itu hanya akan berjalan atas kerjasama antardesa."

"Lagi pula, aku tidak akan pernah menikah dengan wanita manapun, setelah aku menjadi Mizukage sudah dapat dipastikan aku tidak akan mempunyai banyak waktu untuk keluargaku."

Chojuro mendukung pendapat dari Sakura. Dengan pendapatnya sendiri yang bisa dibilang masuk akal untuk alasan tidak menikah.

"Baiklah aku menerima keputusan kalian, tapi aku tidak bisa membatalkan secara sepihak. Karena ini permintaan kalian, maka kalian harus berbicara hal yang sama kepada Mizukage."

"Terima kasih Hokage-sama."

Ucap mereka berdua.

Setelah menyelesaikan urusan dengan Chojuro, Sakura berniat untuk bertemu Kakashi. Dan menceritakan banyak hal padanya. Ia tidak sabar seperti apa reaksi Kakashi ketika ia menceritakan ini padanya.

Sakura bergegas pulang ke rumahnya untuk membersihkan diri, setelah itu ia singgah di kedai ramen Ichiraku. Disana terlihat Kakashi dan Guy yang tengah menikmati ramen. Tanpa menyapa Sakura segera duduk di sebelah Guy.

"Paman aku ingin memesan ramen,"

"Oh, baiklah. Tunggu sebentar."

"Eh, Sakura sejak kapan kau kemari?"

"Baru saja sampai Guy-sensei,"

"Kenapa kau duduk di sebelahku? Seharusnya kau duduk di sebelah Kakashi."

"Terserah dia saja, ia ingin duduk dimana itu pilihannya."

Kakashi yang sedari tadi diam, akhirnya bersuara juga. Namun agak sedikit dingin dari biasanya. Sakura merasa kecewa mendengar ucapan Kakashi yang tampak tidak peduli akan kehadirannya. Sakura memutuskan untuk segera menyelesaikan makanannya dan bergegas pergi.

Sesampainya di rumah, ia masih saja memikirkan kejadian itu. Karena merasa resah dengan sikap Kakashi. Sakura memilih bercerita lewat surat berharap Kakashi akan membacanya.

Selamat malam sensei.

Aku ingin bercerita kepadamu, tadinya aku ingin bercerita secara langsung. Tapi sepertinya kau sedang dalam suasana hati yang kurang baik.
Jadi yang ingin ku ceritakan adalah, kalau sebagian rencana mu berjalan sesuai rencana, namun ada hal yang tak terduga. Yaitu Chojuro yang juga tidak menyetujui perjodohan ini. Aku sangat antusias mendengarnya. Aku dan Chojuro juga sudah membicarakan hal ini pada nona Tsunade, hanya tinggal berbicara pada Mizukage saja. Aku harap ia juga bisa memakluminya.

Kakashi tengah duduk di teras rumahnya sambil membaca surat dari Sakura. Ia tersenyum tipis, karena melihat tingkah Sakura yang mudah menilai Kakashi hanya dari perkataan Kakashi.

'Awalnya aku memang salah paham padamu, namun karena aku ingin sedikit bermain denganmu. Maka aku melanjutkan niatku yang hanya untuk menggodamu. Tidak disangka kau mudah sekali terpikirkan tentang perubahan sikapku'

Kakashi tersenyum sambil terus memperhatikan surat dari Sakura .

、、、

Rokudaime-sama!! I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang