Lanjut atau Tidak

882 68 0
                                    



Hari cepat berlalu, tak terasa meskipun mereka berdua hanya berlari dari pohon ke pohon namun kecepatan waktu tak dapat disamai.
Kini suatu hal yang berbeda dirasakan Kakashi. Jika biasanya Sakura sering mengeluh, kali ini Kakashi sama sekali tidak mendengar keluhannya. Ingin sekali ia membuka suara dan bertanya.

'Apa kau baik-baik saja?'

Namun urung dilakukan, sampai pada akhirnya  Sakura lah yang membuka suaranya.
"Sensei hari sudah mulai gelap, sebaiknya kita beristirahat,"

"Baiklah kita istirahat disini," jawab Kakashi sambil melihat sekelilingnya.
"Seperti biasa kau yang meminta jadi kau yang harus mencari kayu untuk membuat api,"

Kali ini perintah Kakashi hanya direspon sebuah anggukan dari Sakura, tidak biasanya Sakura langsung menyetujui perintah darinya.

'Aku harap kau mau berbagi cerita denganku. Sakura' 

Tak berapa lama Sakura akhirnya tiba. Ia terlihat menyembunyikan sesuatu dari Kakashi.
Kakashi selalu memperhatikan meskipun ia sedang membuat api, Sakura yang sadar bahwa Kakashi tidak benar-benar fokus membuat api, langsung membuka suara nya

"Kenapa kau terus memperhatikanku sensei?"
Sakura dengan percaya dirinya bertanya langsung tanpa basa-basi.
"Ada yang kau sembunyikan, maka dari itu aku terus memperhatikanmu. Aku benarkan?"
Kini giliran Kakashi yang bertanya.

Sakura tidak bisa menjawab karena apa yang ditanyakan oleh Kakashi, adalah sebuah kebenaran.
Kini Sakura memilih bersandar di bawah sebuah pohon yang tak jauh dari api unggun yang telah dibuat oleh Kakashi.

"Apa yang mengganggumu Sakura?"

Kakashi membuka suara berharap Sakura akan berterus terang tentang apa yang terjadi padanya.
Sakura hanya menggelengkan kepalanya. Untuk saat ini Kakashi berusaha untuk tidak terlalu peduli tentang Sakura dan hal yang mengganggunya.
Lalu ia mengambil buku favoritnya yang beberapa hari ini tidak ia baca. Meskipun Kakashi belum makan apapun dari pagi, tapi ia sama sekali tak menunjukan ekspresi kelaparan, ya begitulah Kakashi bukan tidak bisa lapar hanya saja ia benar-benar akan makan sesuatu jika ia mau.

Disisi lain terlihat Sakura sudah tertidur pulas, melihat pemandangan itu Kakashi sedikit merasa lega. Kali ini ia bisa makan sepuasnya, ia membuka ransel miliknya dan mengambil beberapa potong kue dari bento miliknya. Setelah kenyang Kakashi menyusul Sakura yang sudah berada di alam mimpi.

Keesokan harinya...

Ketika Sakura membuka mata, dan terbangun dari tidurnya. Ia cukup terkejut karena tidak terlihat keberadaan Kakashi di sekitarnya. Sakura mencoba untuk tetap tenang dan beranjak mencari keberadaannya Kakashi.
Setelah mencari mengelilingi sekitar tempatnya beristirahat, Sakura mulai cemas karena tidak mememukan Kakashi. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi mungkin saja ada suatu hal yang Kakashi katakan. Sampai Sakura teringat tentang responnya semalam pada Kakashi.

'Apa mungkin dia marah karena aku mendiaminya semalaman?'

Lalu, Sakura memutuskan untuk menunggunya saja.
Sambil kembali mengelilingi tempat sekitar yang ia keliling tadi berharap dapat menemukan keberadaan Kakashi. Setelah merasa lelah dan putus asa mencari keberadaan Kakashi yang tak kunjung menunjukan batang hidungnya. Sakura mulai beranjak pergi dari tempat itu. Ketika hendak beranjak pergi.

"Kau mau pergi kemana?"
Terdengar dari suaranya itu seperti suara Kakashi, ketika Sakura membalikkan badannya, terlihat Kakashi yang sedang berdiri dengan memegang buku favoritnya. Melihat keadaan Kakashi yang terlihat baik-baik saja Sakura merasa senang lalu berlari dan memeluk Kakashi.

"Kau sangat jahat sensei, jahat sekali. Kau membuatku mencarimu! Kenapa kau meninggalkanku sendirian disini?!" Sakura menangis didalam pelukan Kakashi sembari memukul-mukul dada Kakashi.

"Aku meninggalkanmu?" Tanya Kakashi tanpa rasa bersalah

"Iya kau meninggalkanku, aku kira kau meninggalkanku karena kau marah padaku. Karena semalaman aku terus bungkam padamu."

"Huft ... Sakura sebenarnya aku berada tepat diatas pohon itu, aku sedang membaca buku favoritku, lalu tertidur," Kakashi berusaha menjelaskan semuanya sembari menunjuk ke sebuah pohon.

"Kau!!!! Kau ingin ku pukul hah? Kenapa kau tidak mengucapkan selamat pagi kepadaku?!" Sakura marah padanya, sembari memojokkan Kakashi ke batang pohon yang tadi ia tunjuk.

"Kenapa kau marah? Oh jadi kau ingin selalu mendengarku mengucapkan ucapan selamat pagi padamu ya? Baiklah kalau begitu nona Haruno," Kakashi kembali membalikan keadaan dengan menggoda Sakura sembari berbisik.

"Tidak bukan begitu maksudku, aku hanya~

"Baiklah, Sakura aku ingin bertanya padamu. Apa kau mau menemaniku melanjutkan misi ini atau tidak?"
Kakashi memotong pembicaraan Sakura. Sementara Sakura hanya tertunduk untuk mulai berfikir.

"Sensei. Aku akan selalu menemanimu kemana pun kau melangkah," Jawab Sakura sembari berbisik, membalas perlakuan Kakashi terhadapnya barusan.
Kakashi hanya terdiam jika mungkin ia tidak memakai masker mungkin wajahnya terlihat merah saat ini.

"Sensei, apa kau mau melanjutkan misi ini bersamaku?"
Sakura kembali membalas Kakashi dengan mengulang perkataan Kakashi sembari tersenyum dan menunjuk kedua pipinya dengan jari telunjuk.
Tentu saja hal itu sukses membuat Kakashi kikuk. Namun, ia mencoba untuk terlihat tenang dihadapan sang mantan murid perempuan satu-satunya itu.

"Kenapa kau mencariku tadi?"
Kakashi mencoba untuk mengalihkan topik. Namun lagi-lagi Sakura bertanya padanya.
"Sensei kau belum menjawab pertanyaanku tadi, apa kau tersipu malu karena pertanyaanku?"
"Ya ... terserah kau saja," Kakashi berlalu disusul oleh Sakura yang sangat buat membalas sang mantan sensei.

Mereka berdua sepakat untuk melanjutkan misi yang entah kemana arah dan tujuannya. Namun, satu hal yang pasti mereka tau seaneh apapun misi itu, maka misi tetaplah misi dan harus tetap dijalani.

"Sensei mungkin saja nona Tsunade, memberi misi ini dengan tujuan tertentu, mungkin juga disini ada sebuah teka-teki?"

"Aku sudah memikirkan itu sejak, aku dipanggil untuk segera datang ke kantor Hokage, kita baru saja memulai misi ini, biasanya teka-teki itu akan muncul di pertengahan misi,"

"Tujuan misi ini, pasti untuk melatih instingmu, kau kan sudah lama tidak bertarung atau menjalankan misi, nona Tsunade pasti khawatir jika kau menjadi hokage nanti, pasti kau hanya akan sibuk membaca buku itu," ujar Sakura, tentunya untuk menggoda Kakashi.

"Ya aku sadar usiaku, sudah menginjak kepala tiga, dan ya aku bukan Kakashi yang dulu lagi, aku harap seorang gadis akan membantuku untuk melanjutkan hidup,"

Mendengar jawaban Kakashi, Sakura tertunduk ia seperti merasa sedih jika Kakashi benar-benar menemukan gadis pilihan nya.
Ia seperti tidak rela jika Kakashi dimiliki oleh siapapun.

'Kau kenapa memikirkan itu Sakura, seharusnya kan kau senang jika ternyata senseimu itu normal'

Sakura bergumam dan menggeleng kan kepalanya, tentu saja Kakashi selalu memperhatikannya.

'Apa semua gadis seperti itu?'




、、、





Rokudaime-sama!! I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang