Malem minggu yang di gadang-gadang menjadi malam yang paling wah itu Renjun jalani dengan hanya guling-guling kasur, tarik ulur beranda IG, WA, Sampe Twitter dia jabanin supaya gabutnya menghilang.
——————————————————
Jovan
Heh! Malem minggu nih, jalan kuy!
Oh
——————————————————
Dan ternyata ngechat Jeno dengan tujuan modus biar di ajak jalan menjadi pilihan yang paling buruk. Liat saja, Renjun ngechat apa di balas apa.
Ponselnya ia taruh di samping bantal. Guanlin menjadi lebih pendiam setelah acara confess secara di sengaja itu. Biasanya ponselnya selalu penuh oleh pesan dari Guanlin yang menyepam dirinya dengan kalimat perintah yang begitu menyebalkan.
'Heh pendek! Makan sono biar tinggi!'
Entah apa hubungan antara makan dengan tumbuh tinggi Renjun tak tahu. Namun anehnya saat itu Renjun tetap menuruti perintah Guanlin. Mereka memang sudah terbiasa saling memperingati satu sama lain. Dan ketika atensi cowok itu menghilang dari peradaban per-chatan membuat Renjun aneh dan merasa ada yang kurang.
Ponsel itu kembali ia ambil. Mengetikkan sesuatu yang ia hapus-ketik-hapus-ketik sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengirim pesan itu.
——————————————————
Anak bacot
Gilooooonggggg...
Tolongggg!!!Eh, Kenapa Rel?
——————————————————
Senyum Renjun terpatri saat Guanlin membalas cepat pesannya.
——————————————————
Tolongin gue plissss...
Iya, tolongin apa?
Gue gabuttt, temenin jalan yuk?!!
Gue cuman di jadiin bahan gabutan yah? [Hapus]
Hah?! Lo ngirim apaan tuh?
Gak ada. Gue sibuk Rel, sorry gak bisa temenin lo yang lagi gabut.
Oh yaudah
Read
——————————————————
Geraman tertahan terdengar setelahnya. Renjun bingung, setelah ini dirinya harus apa? Mengajak Haechan jalan? Atau Jaemin jalan? Hah... sepertinya kedua opsi itu tak ada yang benar. Haechan mana mungkin berdiam diri di rumah di saat-saat seperti ini. Haechan itu banyak banget teman sama kenalan. Jadi sudah dipastikan bocah tengik itu berada di luar, nongki sama teman-teman di cafe atau ke club cuman buat seneng-seneng.
Dan untuk Jaemin, Renjun mendingan di rumah aja deh. Pemuda itu kalau di ajak jalan suka banyak maunya. Itu yang membuat Renjun ogah mengajaknya.
Akhirnya Renjun kembali guling-guling di atas kasur. Cowok kelahiran maret itu menyipitkan matanya saat melihat siluet orang yang berjalan melewati kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED
Fanfiction『NoRen』 "Karena ini takdir." -Jeno Dom! -Renjun Sub! warn! BXB, Incest, Missgendering, kata kasar, Mature content (Mature di sini bukan karena banyak adegan tak senonohnya. Disini banyak terdapat kata-kata kasar menjurus ke vulgar.) ©. edsvfe