Tidak ada yang luput dari Na Jaemin, si manusia peka yang terkadang justru tidak perduli pada apapun di sekitarnya.
Namun, kini ia juga penasaran pada hubungan apa yang sebenarnya diantara Lee Jeno dan pemuda kecilnya.Semenjak ia mulai tertarik pada Renjun, otomatis dia pun berharap bisa memahami seluruh kemelut yang ada di otak Renjun, meski anak itu transparan dan terbuka, namun semakin mengenal justru yang disadari Jaemin adalah Renjun itu tidak terbaca.
Pesona yang membuat Jaemin mulai menggilainya.
...
Jeno sedang mengisi waktu dengan bermain basket, kegiatan yang ia gunakan untuk healing, memantulkan bola dan menggiringnya ke ring.
Memusatkan pikiran hanya pada bola di tangannya.
Untuk sejenak lari.
"Hahhhh." Nafasnya tersengal dan berusaha dinetralkan, ia merebahkan pada tanah lapang dan menutup wajahnya dengan lengan.
Akhir-akhir ini terasa begitu kacau, pikirannya, hatinya, semuanya kacau.
Flashback
"Apa kau sedang tidur?" Tanya seseorang menganggu tidurnya di jam kosong.
Ia membuka mata dan melihat wajah familiar diatasnya."Ah aku pasti menganggumu." Ucapnya menjauhkan diri lalu duduk di sisi lain.
Mereka sedang ada di Rooftoop."Aku biasanya sendirian, jadi rasanya aneh saat melihat orang lain disini." Monolog anak lelaki lainnya.
Jeno hanya melirik punggung sempit familiar di hadapannya.Sangat familiar, karena ia akan selalu mengenali pemilik punggung sempit itu.
"Apa kau mencoba mengusirku?" Deep voicenya mengagetkan si pemilik punggung sempit.
Si kecil menoleh lalu menggeleng sambil tersenyum.
"Tentu tidak, kamu duluan yang berada disini. Mana mungkin aku berani mengusir siapa yang lebih dulu." Ucapnya hanya membuat Jeno menatap tanpa ekspresi.Selama 2 jam mereka hanya saling berdiam masing-masing.
Renjun, si kecil yang tidak mengenal Lee Jeno, namun Lee Jeno sangat mengenalnya.
Flashback end
.
Satu nama, yang selalu berhasil membuat seorang Lee Jeno kacau, siapa lagi kalau bukan Huang Renjun.
Dan yang menganggunya adalah kedekatan antara Renjun dan Jaemin.
Ia membenci fakta bagaimana Renjun bisa mudah dekat orang lain tapi selalu sulit dekat bersamanya....
"Nana." Ucap Renjun terkejut saat Jaemin masuk di kelasnya saat ia sedang sendirian, hanya ia suka berada di kesendirian.
"Kau tidak mau pulang?" Tanya Jaemin lalu duduk di samping Renjun yang sedang menggambar hal baru.
Masih tentang Daisy."Aku sedang menyibukkan diri." Ucap Renjun sambil tersenyum.
"Kalau begitu aku ingin melihat kesibukanmu." Ucap Jaemin.
"Apa kau tidak punya kesibukan Na?" Tanya Renjun."Punya kok." Jawab Jaemin.
"Apa? Terus kenapa disini?" Tanya Renjun bingung.
Ia hanya ingin tahu.
Jaemin menatap Renjun."Ini kesibukanku hari ini, menemanimu." Ucap Jaemin lalu tersenyum lebar menampilkan dua gigi kelinci yang membuat senyumnya terlihat sangat manis.
Renjun jadi salah tingkah dan tidak lagi mengatakan apapun.
Baiklah mari biarkan Jaemin kebosanan disampingnya.Dan benar saja, saat Jaemin mendekatkan duduknya malah tidak lama ia menyenderkan kepalanya ke bahu Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
R - 23 / Wind
FanficR - 23 Nomor Kamar yang mempertemukan keempat pemuda berbeda karakter, yang awalnya asing menjadi saling candu satu sama lain. Dengan pusat sang Angin yang menghantarkan hangat di Musim Dingin. ... bxb / Norenminhyuk