Bab 28 Terkuak!

1.7K 102 6
                                    

CINTA KEDUA
-
-
-

*sebelumnya maaf ya jika banyak typo karena sekali ngetik langsung published. Menuju tamat ya gaes ya 😌 happy reading.

[]

Pagi itu Meira gelisah, karena hari ini dirinya janjian untuk bertemu dengan Alesa di salah satu kopi shop yang ada di salah satu mall dekat dengan apartemen Adil berada.

Meira takut akan mengecewakan hasilnya nanti. Takut kalau Adil adalah keturunan gangster atau hal semacam itu. Memang agak aneh pemikiran Meira. Hanya saja, memang itulah yang terjadi. Karena kemisteriusannya Adil.

Tepat pukul sepuluh Meira pamit kepada ibunya. Dan berjalan menuju tempat dimana dia janjian bertemu Alesa. Karena malas membawa motor, dia lebih memilih naik ojek online.

Sesampainya di mall tersebut, Meira langsung menuju ke kopi shop yang disebutkan Alesa pada chat terakhirnya. Tidak perlu mencari karena Meira langsung menemukan Alesan sedang duduk dan menunggu dirinya.

"Meira!" Alesa melambaikan tangannya.

Meira datang menghampiri dan menyalami Alesa. Untuk kesopanan dan basa basi. Lantas, Meira mengambil duduk tepat berhadapan dengan Alesa.

"Mau pesan apa, Meira?" Tanya Alesa.

"Uhm... Latte."

Alesa beranjak dan berjalan menuju meja pesanan. Tidak butuh waktu lama, pesanan Meira pun sudah ada di tangan Alesa. Karena kopi shop saat itu tidak begitu ramai.

"Terimakasih," ucap Meira ketika Alesa memberikan cup latte pesanannya.

Dan tidak hanya kopi. Alesa memesan kentang goreng dan donat.

"Jadi, apakah kita perlu berbasa-basi?" Tanya Alesa sembari menggigit potongan kentang.

"Tidak perlu, langsung saja," jawab Meira dengan tegas tapi sopan.

"Baiklah." Alesa sibuk mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Yang ternyata adalah sebuah majalah. Diletakkan di atas meja. Beberapa majalah luar negeri tentu saja, karena cover depannya bertuliskan bahasa inggris.

Meira menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas cover depan majalah yang Alesa letakkan di atas meja. Sedangkan Alesa masih sibuk mencari sesuatu di dalam tas.

Majalah yang Meira duga adalah tentang para model dan ekskutif muda yang tengah sukses dan naik daun. Dan ketika Meira menegaskan lagi, ternyata cover utamanya adalah Adil. Ya, Adil Dirga pria yang sama sekali tidak jelas asal-usulnya bagi Meira. Kini tampil di depan cover majalah luar negeri. Dengan memakai jas rapi. Seperti seorang model.

Hembusan napas Meira begitu berat, hingga akhirnya dia memutuskan untuk menyesap minumannya.

"Sorry ya, aku nyari USB kok nggak ada. Sepertinya aku lupa bawa." Alesa kembali fokus kepada Meira.

Alesa menatap Meira dengan senyum simpulnya. Membuat Meira agak risih.

"Apa yang ingin kamu sampaikan padaku?" Tanya Meira, dia tidak tahan bertatapan dengan Alesa. Matanya jelas terlihat jahat bagi Meira.

Cinta Kedua ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang