31. Cerita lama

503 93 11
                                    

Bintangnya (⭐) ayo di pencet dulu.
Sesudah ataupun sebelum membaca.

Terima matur thank you:)

🌱

Setelah ributnya di video telepon, Sungchan dan Shotaro beneran datang. Temu kangen sekaligus pastikan bahwa Yuta serius saudara jauh kamu dan Jungwoo. Doyoung yang udah lama nggak kebagian dialog kini tertawa bahagia. Karena melihat Yuta yang cemberut sejak kedatangan Shotaro ke rumah Jungwoo. Doyoung pegangi perutnya yang kram karena banyak tertawa.

"Rasanya emang paling nikmat ketawa di atas penderitaan orang lain, HAHAHA!"

"Doyoung, jangan gitu. Ayo ketawa lebih keras lagi. HAHA!" Taeyong rupanya ikut mengompori. Sedangkan Yuta mau marah juga udah nggak ada tenaga. Harapannya pupus.

"Sebenernya kalau masih sepupu jauh sih, gapapa," ucap Taeil. Membuat Yuta berbinar penuh harap. Namun, Taeil belum selesai bicara. "Tapi kalau modelannya kayak Yuta, mending jangan."

"KOK GITU?!"

"HAHAHAHAHAHAHA!" Bukan cuma Doyoung dan Taeyong. Tapi semua yang ada di sana termasuk kamu nggak bisa untuk tahan tawa. Taeil bicaranya santai banget, tanpa ada beban. Padahal si Yuta udah makin terpuruk karena baru aja terbang tinggi malah dijatuhin.

"Lo sih, Bang. Kebanyakan main cewek."

"Itu dulu anjir. Sekarang mah, gue mau tobat," kata Yuta membalas tuduhan Haechan.

"Mau doang. Nyatanya lo masih sering nyewa cew—hmph!"

Yuta tersenyum canggung. Tutup mulut Jaehyun dengan kedua tangannya. Dia menggeleng kuat, menyangkal. "Enggak, y/n. Bohong. Sumpah, gue udah tobat!"

Kamu cuma garuk kepala aja, nggak tahu juga mau tanggepin kayak apaan. Tapi di sana, Shotaro akhirnya peluk kamu. Tiba-tiba sih, tapi Shotaro udah tahan kangennya dari tadi karena harus disidang dulu buat pastikan kalau Yuta beneran saudara jauh kamu dan Jungwoo.

"Wah, aku kangen berat sama Kakak..."

Kamu gemas. Tapi malu-malu ikut peluk dan tepuk-tepuk punggung Shotaro. Kamu mengangguk. "Iya, aku nggak sempet ke sana soalnya. Bunda sama ayah sibuk terus, Bang Jungwoo juga."

"Ke sana sendiri dong!" Pelukan otomatis terlepas, meski tangan Shotaro masih menggenggam lenganmu.

"Ye mana bisa. Nggak dibolehin."

Shotaro mendelik. "Oh iya, sama Kak Minhyun kan, bisa? Pasti dibolehin sama Bunda, ya kan? Kak Minhyun mana sih? Aku udah nggak ketemu lama juga, padahal dulu sering main bareng."

Nggak tahu aja senyummu udah perlahan luntur. Shotaro beralih ke Jungwoo, dia diajak duduk bareng Jungwoo dan teman-temannya yang lain. Selagi kamu mulai mencoba nggak mengingat kembali sosok lama yang nyatanya pengen kamu temui pula.

"Teh? Ikut aku yuk?" Jaemin berbisik. Lalu langsung jalan menjauh tinggalin kamu yang masih cerna ajakan Jaemin. Dia ini ngajak tapi malah kamunya ditinggal.

Bebas dari para pengagummu yang fokus akan Jungwoo, Sungchan, dan Shotaro, akhirnya kamu sampai di mana Jaemin udah menunggu. Halaman belakang. Dia duduk di lantai, begitu dia tahu kamu udah sampai, ia menoleh dan pasang senyum lembut yang rasanya berasa normal. Bahkan, lebih sentimental dari biasanya tingkah Jaemin yang aduhai buat sakit kepala dan perut.

"Duduk sini, Teh. Kita ngobrol berdua. Omong-omong, Teteh nggak diikutin, kan?"

Kamu tahu pasti apa yang dimaksud Jaemin. Lantas kamu tertawa lalu menggeleng. "Mau ngomongin apa?" tanyamu ketika udah nyaman duduk di samping kanan Jaemin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Together! | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang