25. Main sama Haechan

1.2K 251 70
                                    

Bintangnya (⭐) ayo di pencet dulu.
Sesudah ataupun sebelum membaca.

Terima matur thank you:)

🌱

"Mbak, aku tinggal jemur dulu ya, belum selesai tadi."

Rosé cuma mengangguk dan kembali tata semua barangnya di kamar bunda. Udah di izinin, ada lemari kosong juga di dalam. Soalnya baju bunda juga banyak yang dibawa ke Surabaya. Makanya ada sisa kosong di lemari.

Di samping kamu yang kembali halaman belakang, ada satu orang yang kamu kenal berdiri di ambang pintu menuju halaman. Perawakan besar dan lebarnya sampai-sampai nutupin jalan masukmu. Kamu berdeham.

"Jeno?" Sapamu.

Sang empu nama berjengit kaget, matanya bergetar gugup. Hatinya jadi nggak tenang. Sebenarnya Jeno ini kenapa sih?! Dia kenapa jadi tiba-tiba berdebar kalau kamu ada di dekatnya?

"Eh, Te-teteh? Ken-kenapa pa-panggil saya?"

"Saya?" kamu heran betul. Jeno ini kayaknya bukan orang yang sesopan itu menurut pengamatanmu selama lelaki itu berkumpul bersama teman-temannya. Tapi kenapa ke kamu kaku begini?

Kamu menggeleng, tertawa pelan. Berjalan mendekat dan menyentuh salah satu pundak lebarnya. Dan Jeno lagi-lagi berjengit, terdiam kaku dan berusaha menelan ludahnya susah payah. Duh, jadi kayak tentara yang lagi di marahin atasan deh!

"Santai aja sama gue, No. Pakai lo-gue juga nggak masalah kok. Sekarang geser dulu ya, gue mau jemur pakaian yang belum beres,"

"Eh eh! Iya iya Teh, maaf halangin jalan," lirihnya. Kamu lagi-lagi menggeleng pelan dan terkekeh. Jeno ini sebenarnya kenapa sih?

Lucu banget. Batinmu.

Di lain sisi, Jeno bernapas lega. Seolah beban yang sempat ia tahan lepas begitu aja. Dia memegangi dadanya dan menggeleng kuat. Melihatmu yang lagi kibasin baju sebelum di jemur aja pesonanya bikin mabuk. Apalagi tadi pas lihat kamu ketawa gara-gara tingkah konyolnya. Duh, Jeno agak malu tapi senang juga nih.

Heh! Aduh, Jenooo lo jangan ginii dooonggg! Lo harus sadar! Nggak mungkin lo jatuh cinta sama saudara geng lo sendiri! Enggak! Rontanya di dalam hati.

Lepas dari pikiran hatinya yang memberontak, berusaha menepis gejala jatuh cintanya pada kamu dengan menepuk-nepuk kedua pipinya brutal. Setelahnya ia berlalu, menyingkir dari tempatnya semula dan beralih ke garasi. Mau mengurus motor Hoonda MegaPro 160 Facelift warna hitamnya.

Dia mau perbaiki motor edisi lamanya itu supaya remnya pakem dan kaca spionnya ngga mleyot kena udara jalanan; kencangkan baut maksudnya.

Selang beberapa menit kemudian, Jeno yang sekarang udah beres benerin si motor kesayangan tersenyum lebar. Tangannya handal juga buat pegang alat perkakas begitu, haha! Papa Donghae pasti bangga.

Untung aja ya, pas dipakai sama Ten motornya baik-baik aja. Fyuh. Nangis bombai dia kalau motor turun temurun dari sang papa rusak gegara Ten yang ugal-ugalan.

Omong-omong, bukan motor yang pernah di pakai dia sama Haechan buat nguntitin si Yuta ya. Kalau yang itu pakai motornya Renjun, Scuupy warna tosca. Imut pokoknya, hwhw.

Jeno bersihkan motor pakai kanebo dan di semprotlah badan si motor pakai Kiit yang mana bisa buat si motor wangi dan licin mengkilap. Jeno gosok usap-usap penuh kelembutan dan kesenangan di hati. Sebab motornya jadi shining shimering splendid macam para endorsmen skinkcare di kilogram.

Together! | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang