12. Pengakuan

3.1K 500 21
                                    

Bintangnya (⭐) ayo di pencet dulu.
Sesudah ataupun sebelum membaca.

Terima matur thank you:)

🌱


📌 Tim Kangguru

"Astaga!" Jungwoo tepuk dahinya lumayan keras. Buat ketiga orang di dekatnya itu lihat ke dia.

"Ngapain kamu?" tanya Rosé.

Jungwoo hela napasnya dan keluarkan ponsel dari dalam saku jaketnya. "Teteh kan bawa ponsel Mbak, kenapa gak dari awal aku telpon sih?"

Everyone be like: -_-

And Jungwoo be like: :( mianhae.

"Ya udah kalo gitu—"

Ting!

Omongan Rosé kepotong sama bunyi dari ponsel milik Jungwoo. Tanda pesan masuk, beberapa saat setelah Jungwoo baca dia kaget bukan main.

"Ih! Cari sial mulu nih anak satu heran dah!"

"Apa sih?" Winwin mulai risih ya ini tolong.

"Si teteh kehadang preman ini teh gimana?!"

"HAH?!" Kedua antek Jungwoo itu gantian kaget. Si Rosé cuma hela napasnya lelah.

"Baru juga balik buat jagain dia, malah udah kena masalah aja itu bocah! Ya udah, ayo susulin!"

Rosé dan yang lain bergerak buat ke tempat kejadian. Lumayan jauh nih, akhirnya terpaksa harus maratonan lagi. Demi sang adik yang nantinya bakal Rosé ceramahin sampai gumoh.

Gak habis-habisnya bikin ulah, heran.

"Pak, makasih ya!" seru Haechan balikin ponsel milik bapak berkumis yang lagi baca koran di warung bersama kopi hitam pahit yang tersisa setengah.

Si bapak cuma mengangguk. Gak pernah alihkan pandangannya dari koran, bahkan saat Haechan minta izin pinjam ponsel beliau di atas meja tadi.

Setelah ucapan terima kasih dari Haechan, dia langsung bergegas ke tempat kejadian semula di mana ada Renjun dan kamu yang terjebak di antara 3 preman bertampang urak. Namanya juga preman jalanan.

"Gila, coba badannya gak sebongsor Bang Lucas, gue pasti maju buat nolongin." gumam Haechan resah. Ini masalahnya kamu dan Renjun semakin di desak hingga merapat ke tembok di belakang kalian.

Renjun ada di depanmu, pasang badan supaya kamu jangan sampai di pegang sama ketiga preman itu.

"Abang-abang ini mau apa?" tanya Renjun dingin. Kamu di belakangnya cuma kasih tatapan gak suka ke ketiga preman yang tampilkan seringaian mesum.

"Cantik juga pacar lo. Kasih gue aja gimana?" sahut preman yang sebelah kanan. Tubuhnya gempal dan ada beberapa tindik di wajahnya. Terutama lidah dan kedua telinganya.

"Hah?! Enak aja! Lo pikir gak susah dapetin dia?!" bentakan Renjun gak membuat preman itu kehabisan kata, yang di sebelah kiri menyahut.

"Gue kasih keringanan deh, kalo lo serahin dia ke kami, lo bakal selamat dan gak akan gue rampas barang-barang yang lo bawa. Gimana, setuju gak?" tawar preman yang berperawakan sedang dan tinggi menjulang. Bisa di perkirakan tingginya sekitar 183 cm.

"Sampe mati pun gue gak bakal setuju! Sinting lo pada! Udah tua bau tanah bukannya tobat malah nambah prestasi masuk neraka!" Renjun bener-bener berani. Tanpa gemetar dia maju sedikit ke depan. Tujuannya hanya menantang dan memperulur waktu, karena tahu Haechan belum memberikan isyarat apapun.

Together! | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang