1. Pertemuan singkat

9.9K 1K 40
                                    

Bintangnya (⭐) ayo di pencet dulu.
Sesudah ataupun sebelum membaca.

Terima matur thank you:)

🌱

P.s. : Mulai dari sini hingga 6 chapter ke depan pakai bahasa baku. Karena aku yg ternyata trllu malas untuk ngerevisi:(

Atuh maap╥﹏╥

Saranku, baca pas lagi mood ya:) biar nggak boring.

Uwu~

Pagi ini, atau lebih tepatnya—pagi menjelang siang ini, seorang gadis yang mulai tersadar dari tidurnya itu merenggankan badannya. Matanya masih terpejam meskipun dia sudah duduk dengan sesekali menguap kecil—ehm... Tidak. Menguap lebar maksudku.

Dia menyibakkan selimut dan matanya terbuka seiring dia yang berjalan ke arah jendela untuk membiarkan cahaya matahari di luar masuk ke dalam kamarnya dan udaranya bisa berganti.

Srekk!

Suara gorden terdengar dan cahaya silau dari matahari membuat gadis tersebut memicingkan matanya kemudian berkedip perlahan untuk membiasakan retina matanya menangkap cahaya menyilaukan tadi.

Setelahnya dia beranjak mengambil handuk yang tersampir di sebelah lemari pakaiannya juga tak lupa untuk mengambil baju gantinya—kebiasaan dari sang orang tua yang selalu menyuruhnya untuk langsung berganti pakaian di kamar mandi.

Maklum, kamar mandi berada di luar kamar. Maka dari itu ia selalu membawa setelannya setiap kali akan mandi. Dengan penampilan yang acak-acakan; rambut hitam berantakan yang tergerai, mata berair yang masih menahan kantuk dan oh! Jangan lupakan kotoran mata yang selalu berada pada setiap sudut matanya.

Mengerikan.

Dia berjalan pelan menuju kamar mandi, matanya sesekali menutup kemudian kembali terbuka kemudian menutup lagi di iringi uapan yang tak bisa di bilang kecil itu. Dia meraih gagang pintu kamar mandi kemudian langsung membukanya tanpa berpikir kalau di dalam ada orang atau tidak. Sudah menjadi kebiasaan sang Kakak jika setelah menggunakan kamar mandi pintunya selalu di tutup.

Kalaupun ada orang, seharusnya pintunya di kunci bukan? Jadi dia masuk dengan mata yang terpejam —iya, dia kembali menguap sampai membuat matanya tertutup. Dan saat gadis itu membuka matanya, yang ia lihat adalah seorang lelaki yang tengah menatapnya lewat cermin dengan handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya tanpa mengenakan atasan. Membelakangi dirinya.

Sejenak mereka berdua terpaku. Detik berikutnya, mata mereka sama-sama membulat kemudian berteriak kencang.

"AAAAAHHHH!!"

Dan gadis itu keluar lalu menutup pintunya dengan keras. Berlari ke arah kamar Kakaknya sambil berteriak. "Abang!!! itu siapa yang di kamar mandi teteh!?"

"Laki bukan?! Kalau iya berarti itu Lucas temen abang!" sahut sang Kakak. Tapi bukan terdengar dari dalam kamar. Sontak, gadis tadi berhenti berlari dan mulai mencari asal suara si Kakak.

"Abang dimana?!—Ya Tuhan! Abang, Ini kenapa gelas pada pecah semua?!! Berserakan lagi ih!" teriaknya begitu melewati dapur yang terlihat berantakan akan pecahan kaca.

"Oh iya abang lupa beresin! Tadi disenggol Johnny!"

"Siapa lagi ituuu?!!"

"Temen abang juga Dek!"

Together! | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang